Ummu Al Hasanah Attaqwa
( The Real Modern of Tasawwuf )
THE JOURNEY OF HAKEKAT
HARI PERTAMA
25 Maret 2012
Tiba di makam kramat Mbah Priok jam 1
malam, pada pagi hari setelah solat duha, dan solat liaunillah sekaligus
berpamitan dengan Mbah Priuk lalu telp Pak Kyai untuk start awal nestapa
perjalanan dan diijazahkan menirukan suara Pak Kyai.
Kira-kira 100 m dari makam Mbah Priuk
saya menemukan uang Rp. 20.000 dan setelah saya berjalan beberapa langkah saya
dihadang seorang lelaki tua umur 68 tahun bernama ABDUL MADJID pekerjaan
musafir asal Medan, lalu dia memanggil saya, “ Hai kamu, berhenti, kamu dari Madura yaa …????
·
Jawab
saya “Bukan”.
Lalu dia bertanya : “Begini ada yang mau saya tanyakan,
maksud dan tujuan kamu ke mana??
·
Jawab: saya hanya diam
·
Saya
hanya menjawab: Saya Asal Jakarta, Cawang
·
Saya
kira kamu asal Bangkalan atau Sampang Madura
·
Maksud
tujuan kamu apa??
·
Jawab
: Saya tidak menjawab
·
Kalau
kamu mau ke makam kramat saya bias antarkan kamu, dari mulai makam Asmoro
Ghondhi s/d Makam 9 wali saya tahu …!!!
·
Jawab:
Saya hanya diam
·
Kamu
dari pondok pesantren mana?
·
Jawab
: Saya dari Jember, kamu kenal Kyai Musaqysah dia asal Jember itu sebelah mana pesantren kamu?
·
Jawab:
Wuluhan.
·
Kamu
mau tahu pesantren dari mulai Tebu Ireng Jombang s/d Syech Dimyati Banten Saya
Tahu, dan kamu saya kenalkan dengan adiknya, saya sahabat erat dengan dia.
Setelah itu dia minta uang pada saya
untuk ongkos karena dia punya uang tinggal 2 ribu, lalu saya kasih 10 ribu dan
jabat tangan sambil bilang ikhlas yaaa dan tersenyum, kemudian pergi.
Setelah beberapa meter saya baru
tersadar siapa dia sebenarnya dan saya telp. Pak Kyai tentang pertemuan dengan
orang tua tersebut.
Jawab Pak Kyai: “Beh, kamu gimana Gun, pakai Tanya siapa
dia, ya dia itu NH tau”, …. kamu itu
kurang jeli, !!!! Wes-wes heee sudah jalan lagi sana nanti juga akan ketemu
lagi. Yang tawakkal dan tasbehnya diplintir untuk berzikir.
Lalu kembali saya melakukan
perjalanan ke arah Cawang. Saat
saya akan melintasi halte bis dekat POLSEK Tj. Priuk tiba-tiba ada anak muda
duduk termenung. Pada waktu saya lihat dari kejauhan. Hanya ada seorang wanita
sendirian berdiri di halte tsb. Akan tetapi waktu saya mendekat saya hanya
melihat anak muda.
Kemudian saya duduk di sampingnya
sambil memperbaiki tasbih saya yang rusak. Saya senyum padanya dan saya
tanyakan dari mana asalnya.
Jawabnya:”Rumah saya di Semper Tj.
Priuk. Sudah empat hari saya jalan dari rumah untuk jual knalpot tapi tidak
laku-laku. Sedangkan anak saya masih kecil dan lagi sakit panas, kemudian saya
Tanya lagi namanya siapa, Mas kamu?? Nama saya Ardhi asal Yogyakarta. Kemudian
saya sodorkan uang 20 ribu (Uang hasil nemu di jalan dekat Mbah Priuk),
kemudian saya berdiri. “Mas saya mau melanjutkan perjalanan!”. Kira-kira lima
langkah saya menoleh ke belakang, anak muda tersebut telah hilang lenyap
padahal jalan di halte tersebut tidak ada belokan. ???....?????....!!!
HARI KE-2
26 Maret 2012
Pada pagi
hari kira-kira jam 08.30 saya bertemu dengan seorang anak muda di Jl. Gatot
Subroto (sebelum Museum Satria Mandala) dia berbaju biru dan hitam berkopyah
sama seperti yang saya kenakan. Membawa tas besar warna hitam. Tiba-tiba dia
berhenti turun ke drainase (got) sambil mencuci potongan spanduk. Dia menoleh
kepada saya sambil senyum.
Saya tetap melanjutkan perjalanan
sambil berzikir. Akan tetapi tiba-tiba anak muda itu melintas dengan cepat
sambil menoleh ke saya sambil senyum-senyum dengan berjalan sangat cepat.
NB.: Beliau juga menyatakan ke sini disuruh Guru Imam.
Lalu saya tersadar siapa dia, dengan
sekuat tenaga, saya kejar dia, Alhamdulillah dapat saya tangkap (Tepat di depan
Bank Mandiri Pusat) lalu terjadi pembicaraan:
Ø Sambil tertawa dia berkata pada saya.
“Saya ini sudah menyeberangi tiga lautan, tiga samudera akan tetapi belum juga dapat
isteri. Saya sudah sangat ngebet sekali ingin punya istri”.
Ø “Pemerintah sekarang ini banyak
menyengsarakan rakyat, dan merampas hak-hak rakyat”.
Ø SBY dan
Budiono merampas hak-hak rakyat dengan menaikan BBM
Ø “Habib Riziq itu tidak bersalah. Ini hanyalah
kepentingan dan permainan Amerika. Sampaikan pada Habib Riziq teruskan perjuangan, jangan takut!”.
Lalu saya minta rokok
beliau dan saya juga minta dana pada beliau untuk pembangunan pondok yang baru
dan saya desak terus juga minta untuk mendoakan saya dan wejangan.
Hai NH yang
ada pada diri sampean saya minta wejangan dari sampean juga dana kurang lebih 5
milyar untuk pembangunan pondok.
Jawab dia:
“Saya ini hanya disuruh Guru Imam untuk ke sini dan hanya ingin mencari istri,
sudah ngebet niih, …. Mana sini kembalikan korek saya.
Saya tetap tidak mau mengembalikan.
Jawab dia: “Gimana sih, saya nggak punya uang, mana korek apinya !!!. Saya tidak mau sambil tangan
saya pegang jempolnya. Saya pencet-pencet tapi tidak lunak, biasa saja,
kemudian saya sundut dengan rokok. “Eh,.. eh panas” berarti kamu menyengsarakan
hak-hak rakyat. Maaf-maaf, eh mana korek api saya, kembalikan!!. Akhirnya sayakembalikan
kemudian dia berlari cepat.
Kemudian saya report telp Pak Kyai
tentang pertemuan ketiga tersebut. Jawab Pak Kyai: “Beh, berarti kamu Gun,
kurang jeli dan harus bertahan dan juga paksa sampai dapat, jangan kalah
negoisasi”.
“Sudah sekarang kamu sholat dhuha”.
Lalu saya cari masjid tapi nggak ada, hanya ada mushola di lantai 2 RS Siloan.
Saya tidak mau karena RS Kristen, lalu saya kembali jalan untuk mencari masjid.
Di tengah jalan saya dihadang oleh
orang tua gembel bertopi caping. “Mas kalo mau sholat di sana di belokan kana
nada masjid lalu ke kiri seberang. Kemudian saya ia saya beri uang 2000 rupiah
dan saya tanya, “Dari mana Pak?” “Dari Semarang”, jawabnya. “Sudah mas solat
sana!” lalu saya jalan kembali. Alhamdulillah saya menemukan Masjid Al Hidayah
tepatnya di apartemen Gedung Sampurna SQ.
Hari Ke-3
27 Maret 2012
Pada siang hari jam
11.00 tepatnya di Patra Jasa Jl. Gatot Subroto, perjalanan saya dihadang orang
tua gembel (pemulung). Dia menghadang
meminta uang lalu saya berikan 2000 rupiah dia bilang kurang dan dia mengajak
saya untuk omong dan mengeluh tentang:
1.
Cucunya sedang
sakit tipes perlu uang buat beli obat lalu saya beri 70.000 rupiah dia bilang
ini masih kurang dia perlu 80.000 rupiah dari
mana ia mendapat uang sebanyak itu untuk beli obat.
2.
Dia terus saja
menangis dan cerita bahwa tiap hari dihina oleh tetangganya karena masak ikan
cuwe melulu yang sangat bau. Jadi cucunya sakit typus (karena makan ikan).
3.
Dan saya bilang
kepada dia bahwa saya diutus oleh Pak Kyai untuk mencari dana pembangunan
pondok pesantren yang baru dan membutuhkan dana kurang lebih 5 miliar dengan
tanah kurang lebih 500 hektar.
Dia jawab: Oh iya nanti dibangun masjid dan
kotak-kotak di sekelilingnya sebagai kelengkapannya.
4.
Setelah itu d ia
mendoakan saya siang malam dan meminta saya untuk solat tahajjud tiap jam 03.00
malam.
Hari ke-4
28 Maret 2012
Sesuai petunjuk yang didapat bahwa
saya harus itikaf di Masjid Al Munawwar Pancoran secara terus menerus sampai
mendapat petunjuk (pada malam hari) dan pada siang hari saya tetap nestapa
(melakukan perjalanan).
Saya terus jalan kea rah Duren Tiga
ke arah Mampang terus Rasuna Said tembus jalan
Casablanca. Setelah lurus sampailah saya di Masjid Al Hidayah untuk sholat
Dzuhur. Setelah solat Zhuhur (setelah
tawajjuh) ada yang berbicara kepada saya: “Di masjid ini ada makam Syech
Muhammad Abdul Mukti”.