Senin, 21 Februari 2011

BRONOWSKI DAN PENGETAHUAN

Perkembangan Ilmu Pengetahuan tentang Rekayasa Genetik      a.  Hukum Mendel
Gregor Mendel adalah seorang ilmuwan pada Universitas di Vienna. Ia mendapatkan pengalaman dan ilmu pengetahuan pada universitas tersebut. Ia adalah   penemu gen dan ilmu-ilmu biologi modern. Dia datang pada saat bersejarah dalam perjuangannya antara tirani dan kebebasan berfikir. Pada zaman itu kebebasan berfikir dibatasi agar tidak menentang gereja.
Gregor Mendel adalah anak Johann Mendel seorang anak petani. Dia diberikan nama Gregor setelah dia menjadi pendeta. Dia sebelumnya pernah frustasi karena kemiskinan dan kurang pendidikan. Selama hidupnya dia menjadi anak petani, bukan sebagai seorang profesor atau bukan pula sebagai seorang pria kaya.
Mendel telah menjadi seorang pendeta dan kepala biaranya menempatkan dia di universitas Vienna untuk mendapatkan pendidikan guru. Tetapi dia bukan murid yang pintar. Pengujinya mengatakan bahwa dia kurang pandai dan perlu tambahan pelajaran. Ia tidak lulus di Universitas tersebut. Mendel menjadi pendeta karena tidak memiliki pilihan. Mendel kembali dari Vienna tahun 1853 di usianya yang ke-31 dalam keadaan gagal. Dia dikirim ke pedesaan untuk mengajar anak-anak di sana, tetapi dia gagal memenuhi syarat yang ditentukan karena dia bukan guru yang bermutu.
Di Vienna dia mendapat pengaruh dari seorang ahli biologi yang pernah ia temui, Franz Unger, yang meneliti tentang pendapat konkrit dan praktis mengenai keturunan (tumbuhan). Mendel memutuskan untuk mencurahkan hidupnya pada percobaan-percobaan praktis di bidang biologi, yaitu di biara.
Mendel memulai percobaan formalnya kira-kira dua atau tiga tahun setelah dia kembali dari Vienna sekitar tahun 1856. Dia mengatakan dalam kertas kerja bahwa dia telah bekerja selama delapan tahun. Dia telah berhasil mengadakan penelitian tentang penyilangan tanaman. Tanaman yang digunakan sebagai penelitiannya yang pertama adalah kacang kapri. Dia rnengambil tujuh sifat sebagai perbandingan, yaitu bentuk benih, warna benih, dsb, menyelesaikan daftarnya antara batang yang tinggi di bandingkan dengan batang yang pendek. Karakter yang terakir yang dipilih untuk di terangkan; tinggi dibandingkan dengan pendek.   
Mendel telah mengemukakan bahwa sifat yang sederhana disusun oleh dua partikel (saat ini kita menyebutnya gen). Setiap induk mewariskan satu dari dua partikel tersebut. Jika kedua partikel atau gen itu berbeda maka yang satu akan dominan dan yang lainnya akan tertutupi atau resesif. Penyilangan dua kacang kapri yang tinggi dengan kacang kapri yang pendek adalah langkah pertama untuk melihat apakah pendapat di atas benar. Maka keturunan pertama dari hibrida, ketika tanaman tersebut tambuh sempurna, semuanya akan tinggi. Dalam bahasa modern gen, sifat tinggi akan dominan muncul mengalahkan sifat yang pendek. Tidak benar jika tanaman hibrida itu tingginya rata-rata seperti induknya; karena mereka tanaman yang tinggi.
Mandel melakukan penelitian berikutnya. Dalam penelitian itu didapat hasil sebagai berikut. Dalam satu persilangan dari empat tanaman antara keturunan hibrida pertama, dua gen yang resesif akan muncul dan sebagai hasilnya satu tanaman dari empat tanaman tersebut tanaman pendek. Maka: pada keturunan kedua, satu dari empat tanaman adalah tanaman pendek, dan tiga yang lainnya adalah tanaman yang tinggi. Jika satu dari 1064 tanaman, 787 tanaman panjang, dan 227 adalah tanaman pendek. Maka rasio perbandingan yang sama adalah 284:1 .. jika saat ini hasil dari semua percobaan dikumpulkan, maka akan ditemukan, antara jumlah tanaman yang memiliki sifat dominan dan resesif, maka perbandingan rata-ratanya adalah 298:1 atau 3:1. Jelaslah bahwa tanaman hibrida yang membentuk benih memiliki satu atau dua sifat yang berbeda, dan satu setengah mengembangkan kembali bentuk tanaman hibrida sementara setengah yang lainya menghasilkan tanaman yang tetap konstan dan menerima sifat dominan atau resesif dalam jumlah yang sama.
Mendel mempublikasikan hasil temuannya pada tahun 1866 dalam sebuah jurnal The Brno Natural History Society, dan dengan cepat dilupakan orang. Tidak ada yang mengerti dan tidak ada yang peduli terhadap hasil penelitiannya. Bahkan ketika dia menulis laporannya kepada ilmuwan terkenal di bidangnya, Karl Nageli, nampak jelas bahwa dia tidak dapat menangkap apa yang disampaikan oleh Mendel. Tentunya jika Mendel itu adalah seorang ilmuan profesional maka dia akan berusaha keras untuk mernbuat hasil karyanya, dan paling tidak karyanya dipublikasikan secara luas di Perancis dan Inggris dalam suatu jurnal dimana para ahli tanaman dan biologi dapat membacanya. Dia benar-benar berusaha untuk menemui para ilmuan di luar negeri dengan mengirimkan karyanya, tetapi kary'a tersebut lama dikenal dalam suatu jurnal yang tidak dikenal. Dan selama sisa hidupnya dia terpilih menjadi kepala biara dan mengabdikan dirinya dengan penuh semangat.
Dia menyampaikan kepada Nageli bahwa dia berharap untuk melanjutkan penelitiannya dalam percobaan peternakan binatang. Tetapi satu-satunya yang dapat Mendel ternakkan adalah lebah. Dia selalu penuh dengan rasa ingin tahu dan melanjutkan penelitiannya dari tanaman kepada binatang. Dia mernbuat tanaman yang disinggahi lebah yang memberikan madu yang baik, tetapi tetap lebah-lebah  tersebut menyengat manusia dan binatang  itu harus dimusnahkan.
 Mendel melanjutkan penelitiannya pada tanaman kacang-kacangan. Ia memilih tujuh tanaman berbeda di antara tanaman kacang-kacangan yang dites pada saat ini, seperti tanaman tinggi dibandingkan dengan tanaman pendek dan seterusnya. Dan sesungguhnya tanaman kapri itu memiliki tujuh pasang kromoson, sehingga dapat dilakukan pengujian tujuh sifat yang berbeda dalam gen yang ada pada tujuh kromosom yamg berbeda. Tidak ada orang yang mendengar tentang kromosom pada saat Mendel menulis basil percobaannya.
Mendel telah melakukan suatu karya besar yang berhubungan dengan observasi dan percobaan sebelum pekerjaannya menjadi resmi, dalam rangka untuk mengusik dan meyakinkan dirinya sendiri mengenai tujuh kualitas atau sifat yang berbeda adalah sesuatu yang dapat dia dapatkan. 
 Mendel mendapatkan ide hereditas berdasarkan model seks. Binatang-binatang menjantani pasangan mereka selama berjuta-juta tahun lamanya, jantan dan betina dari spesies yang sama tidak memproduksi hermaprodit. Mereka memproduksi jantan atau betina. Laki-laki dan perempuan telah melakukan senggama lebih dari jutaan tahun lalu; dan apa yang mereka hasilkan? Perempuan atau laki-laki.
Para pendeta mengetahui hal di atas. Para pendeta dan kepala biara tidak menyukai apa yang dilakukan Mendel. Mereka tidak menyukai minat Mendal sama sekali di bidang ilmu biologi baru. Pada tahun 1884, di usianya yang hampir 62 tahun Mendel meninggal. Para pendeta mengubur seluruh karya Mendel di biara tersebut.
Percobaan besar Mendel terlupakan selama lebih dari tiga puluh tahun sampai karya itu dihidupkan kembali oleh para ilmuan idependen pada tahun 1900. Penemuan-penemuannya memberi dampak pada zaman berikutnya ketika pengkajian tentang gen tiba-tiba berkembang oleh para ilmuwan.   b.    Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), James Watson dan Francis Crick
Kehidupan di muka bumi telah berlangsung lebih dari tiga juta tahun. Karena dua pertiga dari waktu tersebut organisme memproduksi dirinya sendiri dengan pembelahan sel. Pembelahan sel menghasilkan keturunan identik sebagai suatu aturan main dan bentuk baru yang jarang muncul selama pembelahan sel berlangsung, yaitu mutasi. Maka evolusi berjalan dengan sangat lambat. 
  Bagaimana sifat keturunan itu diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya ditemukan pada tahun 1953, dan karya itu adalah karya ilmu pengetahuan di abad ke-20. Pada tahun 1951 James Watson seorang pria muda di usia 20-an datang di Universitas Cambridge dan membuat tim dengan Francis Crick, seorang pria yang berumur 30 tahun, menguraikan struktur deoxyribo nucleic acid, yang kependekannya adalah DNA. DNA adalah asam nucleic (nucleic acid) yaitu suatu asam di bagian pusat sel. Asam itu menjadi jelas sepuluh tahun sebelum inti asam itu membawa sifat kimia mengenai keturunan dari generasi ke generasi. 
Setiap sel dalam tubuh membawa potensi yang lengkap untuk membuat binatang yang sempurna, kecuali hanya sperma dan sel telur. Sperma dan telur itu tidak lengkap, dan esensialnya mereka merupakan sel-sel setengah: mereka membawa setengah dari total jumlah gen. Kemudian ketika telur itu dibuahi oleh sperma gen dari masing-masing sperma dan telur inti berpasangan seperti pendapat Mendel, dan semua instruksi itu dikumpulkan kembali. Pembuahan sel telur kemudian menjadi suatu sel yang lengkap, dan dia itu merupakan model dari setiap sel yang ada di dalam tubuh. Karena setiap sel dibentuk dengan pembelahan pada proses pembuahan sel telur dan sama dengan sel yang ada dalam pembuatan gennya. Sepeiti embrio seekor anak ayam, binatang tersebut mempunyai warisan pembuahan sel telur sepanjang hidupnya.
Embrio itu mengembangkan sel-sel yang berbeda. Sepanjang rentetan primitif pada mulanya sistem syaraf yang diletakkan. Sel-sel yang serumpun di setiap sisinya akan membentuk tulang belakang. Sel-sel tersebut memiliki spesialisasi: sel-sel syaraf, sel-sel otot, dan jaringan penghubung (sendi dan urat), sel-sel darah, pembuluh darah. Sel-sel tersebut memiliki keistimewaan karena mereka menerima perintah DNA untuk membuaf protein yang sesuai dengan fungsi sel tersebut dan bukanyang lainnya. Inilah cara kerja DNA.
Seorang bayi merupakan seorang individu semenjak lahir. Pasangan gen dari kedua orang tuanya. menyatu dalam keanekaragaman. Anak tersebut mewariskan bakat dari kedua orang tuanya, dan memiliki kesempatan untuk memiliki kombinasi bakat dalam susunan yang baru dan asli. Anak tersebut bukanlah seorang napi dari keturunannya; dia memegang warisan gen sebagai suatu ciptaan baru di mana masa depannya akan berkembang.
Anak itu merupakan individu. Lebah bukan sebuah individu, karena lebah jantan adalah satu dari serangkaian tiruan yang sama. Di setiap sarang lebah, lebah ratu adalah satu-satunya betina yang subur. Ketika dia bertemu seekor lebah jantan di udara, dia terus menimbun sperma-spermanya; maka lebah jantan itu mati. Jika lebah ratu itu sekarang melepaskan sebuah sperma dengan sebuah telur yang dia letakkan, dia membuat lebah pekerja, seekor betina. Jika dia meletakkan sebuah telur tetapi tidak melepaskan sebuah sperma maka jadilah lebah jantan, seekor jantan, dalam sebuah bentuk kelahiran baru.
Sebuah dunia sama kerasnya dengan dunia lebah yang dapat diciptakan pada binatang tingkat tinggi, bahkan di antara manusia, yaitu dengan kloning: yaitu, dengan menumbuhkan suatu kumpulan dari binatang-binatang yang sama dari satu induk.
Kita akan menumbuhkan binatang-binatang yang sama, satu dari setiap sel. Kita membutuhkan pembawa sifat di mana tumbuh sel-sel tersebut: pembawa sifat axolotl (sebangsa cecak) akan menumbuhkan sel. Dia mungkin menjadi putih. Kita mengambil sel telur yang tidak melakukan pembuahan dari pembawa sifat dan menghancurkan inti telur. Dan di dalamnya kita akan memastikan satu dari sel identik satu dari kloning induk yang mempunyai bintik. Telur-telur ini akan tumbuh ke dalam axolotl bintik. Kloning telur yang identik diciptakan dengan cara seperti ini pada saat yang sama. Setiap telur membelah pada saat yang sama, membelah sekali, membelah dua kali, dan terus membelah. Langkah berikutnya pembelahan sel tidak lagi terlihat. Setiap telur berubah menjadi sejenis bola tennis dan mulai mengubah dirinya dari dalam keluar atau dari luar ke dalam. Setiap telur membungkus untuk membentuk seekor binataag selalu dalam tahapan: sebuah dunia besar di mana unit-unitnya tunduk terhadap setiap perintah secara identik pada saat yang sama kecuali (kita melihat) satu yang tidak beruntung yang telah dituninkan dan mati. Dan akhirnya kita memiliki kloning individu axolotl, yang maring-masingnya merupakan salinan induk dan masing-masing dari mereka adalah kelahiran baru.
c.  Komentar Bronowski tentang Kloning
Haruskah kita membuat kloning pada manusia, menyalin dari seorang ibu yang cantik, atau seorang ayah yang cerdas? Tentu saja tidak. Dalam pendapat saya keanekaragaman adalah nafas kehidupan, dan kita jangan meninggalkan bentuk apapun yang akan terjadi untuk menangkap khayalan kita, bahkan gen kita. Kloning adalah stabilisasi dari satu bentuk, dan hal itu menentang seluruh ciptaan yang ada-dari penciptaan manusia dari apapun juga. Evolusi ditemukan dalam keberagaman dan menciptakan keanekaragaman dari seluruh jenis binatang. Manusia adalah mahluk yang paling kreatif karena dia membawa dan menyatakan dari keberagaman yang sangat besar. Setiap usaha yang membuat kita tetap sama, seperti kloning yang menciptakan makhluk yang sama dengan induknya, secara biologis, emosional, atau secara intelektual adalah ancaman evolusi yang telah dibuat manusia.
Penciptaan kloning manusia dalam kebudayaan manusia merupakan hal yang menyalahi kodrat. Jika itu terjadi pada nenek moyang kita, maka kita merupakan bentuk yang sama dari nenek moyang kita, sehingga perkembangan manusia dan kebudayaan akan statis. Sejak zaman nenek moyang kita, seks berjalan sesuai dengan kodrati yang menghasilkan ketrurunan baru. Hawa diambil dari tulang rusuk Adam, merupakan suatu kecenderungan terhadap kelahiran baru. Jadi kelahiran baru pada manusia merupakan hal yang ada sejak manusia ada.
Untungnya kita tidak berada dalam dua salinan yang sama. Dalam spesies manusia sex sangat dikembangkan. Seorang perempuan penerima sepanjang hidapnya, dia, memiliki buah dada yang permanen, dia memiliki peran aktif dalam pemilihan jenis kelamin.
Terlihat jelas bahwa seks memiliki sifat yang sangat khusus bagi manusia. Seks memiliki sifat biologis. Mari kita ambil contoh yang sederhana: kita adalah satu-satunya mahluk di mana perempuan memiliki orgasme. Hal itu menandakan bahwa ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki (dalam bentuk tubuh dan perilaku seksual) dibandingkan dengan spesies lainnya. 
Ada batasan antara biologi dan budaya yang menandakan simitris dari spesies binatang. Kita adalah hominid, yang harus menyediakan suatu bentuk seleksi diri kita sendiri dan petunjuk yang jelas dari pemilihan seksual Terdapat bukti bahwa laki-laki menikahi perempuan yang memiliki intelektual yang sama, keingingan sama tersebut terjadi berjalan lebih dari jutaan tahun ynag lalu. Itu artinya bahwa pemilihan kemampuan-kemampuan menjadi sangat penting di kedua jenis kelamin tersebut.Apa yang membuat manusia itu bertahan hidup adalah adanya kebudayaan. Dalam setiap budaya manusia juga ada perlindungan khusus unruk membuat keberagaman.
Berdasarkan raian di atas dapat dikemukakan bahwa, manusia merupakan makhluk yang mulia, yang diberi akal pikiran untuk berkreativitas menciptakan kebudayaan dan ilmu pengetahuan untuk memenuhi kehidupannya. Akan tetapi kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang tercipta jangan sampai melampau batas-batas nilai, baik nilai kemasyarakatan maupun nilai Tetuhanan. Jangan sampai manusia menciptakan sesuatu yang menyalahi kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Manusia harus tetap berusaha menjaga alam dan sesisinya sesuai dengan kodrati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar