Kamis, 24 Maret 2016

Perbedaan Paragraf Narasi dan Deskripsi

Ketika anak membedakan antara paragraf narasi dan paragraf deskripsi sering mengalami kebingungan (ambigu). Dengan memahami perbedaan antara keduanya, semoga kebingungan tersebut dapat diatasi.

Paragraf Narasi merupakan salah satu jenis paragraf yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita.
Urutan peristiwa atau proses dapat dipahami dengan mudah jika gagasan ditulis secara berurutan. Untuk menunjukkan urutan dan hubungan antar peristiwa atau proses digunakan kata hubung antar kalimat; misalnya pertama, kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya, selanjutnya, sesudah itu, berikutnya.

Contoh Paragraf Narasi :
Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya dan ibu pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak, banyak sekali keunikan dan tempat menarik yang merupakan ciri khas KOta Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Sintawang. Waktu tempuh menuju Sintawang kurang lebih sembilan jam dari Pontianak jika menggunakan mobil. daerah ini terkenal sebagai penghasil tenun ikat. Motif tenun ikatnya sangat unik dan coraknya sangat khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini tergolong mahal, tergantung motif dan bahannya. Harganya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan Rupiah.
Contoh lain:
Kemampuan apresiasi musik pada seorang anak dapat dibentuk melalui tiga cara. Pertama, secara alamiah seseorang dibiasakan mendengarkan karya musik. Kebiasaan itu dimulai sejak anak masih berupa janin dalam rahim ibunya. Persentuhan emosi sang ibu dengan berbagai irama yang didengarkan akan ikut dirasakan oleh janin. Besar kemungkinan akan terjadi respons motorik janin yang dirasakan oleh sang ibu. Kedua, sejak anak dilahirkan ia dibiasakan dengan berbagai irama musik yang mengiringnya pada saat menjelang tidur atau bermain. Alat pendengar anak menjadi peka menangkap berbagai irama dari instrumen musik yang didengarnya. Lambat-laun, seiring dengan pertumbuhan fisik dan kognisinya, musik akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak. Ketiga, apresiasi musik dikembangkan melalui pendidikan formal. Untuk itu, pendidikan musik diarahkan kepada pengenalan, pemahaman, penghayatan, dan sikap kritis serta kreatif terhadap karya musik.

Paragraf Deskripsi : Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Paragraf deskripsi biasanya melibatkan sudut pandangan subjektif penulis, yaitu dilakukan dengan melibatkan kesan atau perasaan pribadi terhadap objek seperti rasa simpati, kagum, heran, sedih, haru, benci, dan nada keprihatinan.
Kata hubungan antar kalimat yang harus diperhatikan adalah kata hubung koordinatif (dan, serta, atau), kata ganti, kata penunjuk dan pengulangan.

Contoh Paragraf Deskripsi

Pemandangan Pantai Parangtritis - Yogya sangat mempesona. di sebelah kiri terlihat tebing yang sangat tinggi dan di sebelah kanan kita bisa melihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga gempuran ombak yang datang setiap saat. Banyaknya wisatawan yang selalu mengunjungi Pantai Parangtritis ini membuat pantai ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Di pantai Parangtritis ini kita bisa bermain pasir dan merasakan hembusan segar angin laut. Kita juga bisa naik kuda ataupun angkutan sejenis andong yang bisa membawa kita ke area karang laut yang sungguh sangat indah. Disore hari, kita bisa melihat matahari terbenam yang merupakan momen sangat istimewa
melihat matahari yang seolah-olah amsuk ke dalam hamparan air laut.

Contoh lain paragraf deskripsi:
Sebagai gadis yang baru berusia 14 tahun, meraih sebuah keberhasilan yang  sangat luar biasa adalah anugerah yang tak terlupakan. Begitu pula halnya dengan Andien. Putri pertama dari pasangan Drs. Hariadi dan Henny, S.E. ini pasti merasakan hal yang serupa karena sempat memperoleh anugerah tersebut. Bagaimana tidak karena vokal khasnya yang memukau (berciri jazz) akhirnya Andien menelurkan album perdana dengan best song “Bisikan Hati yang telah merebut hati pendengar karena sempat meraih lima besar lagu favorit di salah satu stasiun swasta di Jakarta. Belum lagi ketika akhirnya JAL (Japan Air lines) mengambil salah satu lagu dari albumnya “Detik Tak Bertepi” sebagai lagu promosi bagi perusahaan penerbangan ternama tesebut, lengkaplah kebahagiaan Andien di usianya yang 14 tahun.


Semoga bermanfaat

BAHASA IKLAN

Kutipan tulisan ini sekedar mencarikan sumber bacaan untuk siswa kelas 6 yang akan mengikuti US SD 2016, Pada Kisi-Kisi Mata pelajaran Bahasa Indonesia tertera: Menentukan kalimat sesuai isi iklan.
Berikut kutipannya:

Penulisan atau kriteria bahasa iklan
Penulisan bahasa iklan adalah cara menggunakan kata-kata dan menentukan topik untuk memasarkan suatu barang atau jasa, dan bisa juga untuk mempromosikan suatu tempat kepada khalayak luas. Iklan yang di buat, bisa berupa pamflet, papan reklame, video broadcast, dan lain-lain. Penulisan bahasa iklan yang baik, harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain:
1.        Menggunakan kalimat persuasif yang berarti membujuk atau memberi daya tarik pada barang atau jasa yang di 
           promosikan.
2.        Menjelaskan keunggulan (special features) barang atau jasa tersebut.
3.        Menggunakan bahasa yang familiar atau bahasa yang biasa digunakan oleh masyarakat.
4.        Menggunakan istilah-istilah unik.
5.        Menggunakan kata-kata kutipan yang berasal dari sumber lain.
6.        Menggunakan produk sebagai topik utama dalam penulisan iklan.
7.        Menggunakan istilah-istilah asing.
8.        Menggunakan padanan kata atau perbandingan dalam penulisan iklan.
9.        Tidak bersifat menjatuhkan produk lain.
10.      Tidak menyinggung produk lain.
11.      Menggunakan bahasa yang sopan.
12.      Tidak memasukan unsur-unsur yang akan menimbulkan konfrontasi.
13.      Tidak memasukan unsur-unsur yang berbau kekerasan dan pornografi.
14.      Menggunakan kata-kata peringatan dalam pemakaian produk jika perlu.
15.      Memberikan gambaran yang jelas tentang produk.
dikutip dari:
http://randyset.blogspot.co.id/2013/12/penggunaan-bahasa-indonesia-pada-iklan

UGKAPAN

Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Idiom adalah ungkapan atau ekspresi tetap yang memiliki makna kiasan, atau kadang-kadang literal. Arti kiasan idiom yang berbeda dari arti harfiah. Ada ribuan idiom, dan mereka sering terjadi dalam semua bahasa. Diperkirakan bahwa setidaknya ada dua puluh lima ribu ekspresi idiom.
Kategori lain dari idiom adalah sebuah kata memiliki beberapa arti, kadang-kadang bersamaan, kadang-kadang dilihat dari konteks penggunaannya. Ini terlihat dalam bahasa (kebanyakan un-infleksi) Inggris di polysemes, penggunaan umum dari kata yang sama untuk suatu kegiatan, bagi mereka yang terlibat di dalamnya, untuk produk yang digunakan, untuk tempat atau waktu dari suatu kegiatan, dan kadang-kadang untuk kata kerja
Ungkapan adalah gabungan dua kata atau lebih yang digunakan seseorang dalam situasi tertentu untuk mengkiaskan suatu hal. Ungkapan terbentuk dari gabungan dua kata atau lebih. Gabungan kata ini jika tidak ada konteks yang menyertainya memiliki dua kemungkinan makna, yaitu makna sebenarnya (denotasi) dan makna tidak sebenarnya (makna kias atau konotasi).
Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah gabungan kata itu termasuk ungkapan atautidak, harus ada konteks kalimat yang menyertainya.


Untuk lebih jelasnya kita ambil sebuah contoh

Membanting tulang

Gabungan kata di atas tidak dapat langsung kita katakan termasuk ungkapan. Hal ini dikarenakan konteks kalimat yang menyertai gabungan kata tersebut belum jelas. Gabungan kata di atas masih mempunyai dua kemungkinan makna sesuai konteks kalimatnya.

-          Andi membanting tulang di sampingnya sebagai luapan kemarahannya.
-          Andi membanting tulang untuk menghidupi keluarganya.

Dua kalimat di atas memberikan konteks (situasi) pada gabungan kata “membanting tulang.”
Kalimat 1 Membantuk makna denotasi atau makna sebenarnya pada gabungan kata “membanting tulang.”
                   Makna denotasi tersbut adalah kegiatan membanting tulang.
Kalimat 2 Membentuk makna konotasi atau makna kias pada kata “membanting tulang.”
                   Makna kias tersebut adalah bekerja keras. Makna kedua inilah yang disebut ungkapan

Berikut adalah contoh ungkapan :

Banting tulang       :kerja keras
Gulung tikar           :bangkrut
Angkat kaki            :pergi
Naik pitam              :marah
Buah bibir               :topik pembicaraan
Angkat tangan       :menyerah
Meja hijau              :pengadilan
Buah tangan           :oleh-oleh
Kutu buku              :orang yg suka baca buku
Kepala dingin        :tenang
Jago merah             :api kebakaran
Bunga tidur            :mimpi
Bunga desa            :gadis desa
Panjang tangan     :suka mencuri
Tinggi hati             :sombong