Minggu, 13 Februari 2011

Tajalli

TAJALLI

Berlindunglah kepada Zat yang Maha Mulia
Bertawasullah kepada manusia mulia
Berkacalah pada kerendaahan hati para aulia
Mohonlah ampun kepada-Nya
Berkatalah dengan lirih
bersikaplah tawadhu dan memasrahkan diri
Yakinlah akan hidayah yang diberikan oleh-Nya

Selamat jalan, selamat berjuang adikku BURHAN

Dik, minggu lalu kamu pamit akan berenang ke lautan ilmu, menenggelamkan diri ke samudra hikmah. Apa kau sanggup, Dik? Engkau berkata,"Saya sudah siap, Kak". "Saya titip istri dan dua anak lelaki saya. Selama saya pergi telah saya siapkan bekal sekedarnya untuk mereka, selebihnya kupasrahkan mereka di tangan-Nya". Baik, akan ku jaga amanahmu. Pergilah! Akupun pernah melakukan ini sebelumnya. Perjalanan ke sana memang sangat berat, tetapi dengan kesabaran dan tekad yang kuat, Ia akan memudahkan jalan itu. Mengarungi lautan ilmu dan samudra hikmah adalah jihad. berbekalah dengan taqwa, karena itu adalah sebaik-baik bekal.
Bukankah kita pernah membahas hal ini sebelumnya, bahwa jalan itu hanya bisa ditempuh dengan "jalan mati", ya mati selagi hidup. Dan bukankah yang akan kau temui adalah kebahagiaan tiada tara seorang pemburu cinta. Kebahagiaan tak terperi seorang pemburu hidayah. Tapi ingat, Dik! Perjalanan ini adalah perburuan cahaya, "Cahaya di atas cahaya".