Ummu Al Hasanah Attaqwa
( The Real Modern of Tasawwuf )
THE JOURNEY OF HAKEKAT
HARI PERTAMA
25 Maret 2012
Tiba di makam kramat Mbah Priok jam 1
malam, pada pagi hari setelah solat duha, dan solat liaunillah sekaligus
berpamitan dengan Mbah Priuk lalu telp Pak Kyai untuk start awal nestapa
perjalanan dan diijazahkan menirukan suara Pak Kyai.
Kira-kira 100 m dari makam Mbah Priuk
saya menemukan uang Rp. 20.000 dan setelah saya berjalan beberapa langkah saya
dihadang seorang lelaki tua umur 68 tahun bernama ABDUL MADJID pekerjaan
musafir asal Medan, lalu dia memanggil saya, “ Hai kamu, berhenti, kamu dari Madura yaa …????
·
Jawab
saya “Bukan”.
Lalu dia bertanya : “Begini ada yang mau saya tanyakan,
maksud dan tujuan kamu ke mana??
·
Jawab: saya hanya diam
·
Saya
hanya menjawab: Saya Asal Jakarta, Cawang
·
Saya
kira kamu asal Bangkalan atau Sampang Madura
·
Maksud
tujuan kamu apa??
·
Jawab
: Saya tidak menjawab
·
Kalau
kamu mau ke makam kramat saya bias antarkan kamu, dari mulai makam Asmoro
Ghondhi s/d Makam 9 wali saya tahu …!!!
·
Jawab:
Saya hanya diam
·
Kamu
dari pondok pesantren mana?
·
Jawab
: Saya dari Jember, kamu kenal Kyai Musaqysah dia asal Jember itu sebelah mana pesantren kamu?
·
Jawab:
Wuluhan.
·
Kamu
mau tahu pesantren dari mulai Tebu Ireng Jombang s/d Syech Dimyati Banten Saya
Tahu, dan kamu saya kenalkan dengan adiknya, saya sahabat erat dengan dia.
Setelah itu dia minta uang pada saya
untuk ongkos karena dia punya uang tinggal 2 ribu, lalu saya kasih 10 ribu dan
jabat tangan sambil bilang ikhlas yaaa dan tersenyum, kemudian pergi.
Setelah beberapa meter saya baru
tersadar siapa dia sebenarnya dan saya telp. Pak Kyai tentang pertemuan dengan
orang tua tersebut.
Jawab Pak Kyai: “Beh, kamu gimana Gun, pakai Tanya siapa
dia, ya dia itu NH tau”, …. kamu itu
kurang jeli, !!!! Wes-wes heee sudah jalan lagi sana nanti juga akan ketemu
lagi. Yang tawakkal dan tasbehnya diplintir untuk berzikir.
Lalu kembali saya melakukan
perjalanan ke arah Cawang. Saat
saya akan melintasi halte bis dekat POLSEK Tj. Priuk tiba-tiba ada anak muda
duduk termenung. Pada waktu saya lihat dari kejauhan. Hanya ada seorang wanita
sendirian berdiri di halte tsb. Akan tetapi waktu saya mendekat saya hanya
melihat anak muda.
Kemudian saya duduk di sampingnya
sambil memperbaiki tasbih saya yang rusak. Saya senyum padanya dan saya
tanyakan dari mana asalnya.
Jawabnya:”Rumah saya di Semper Tj.
Priuk. Sudah empat hari saya jalan dari rumah untuk jual knalpot tapi tidak
laku-laku. Sedangkan anak saya masih kecil dan lagi sakit panas, kemudian saya
Tanya lagi namanya siapa, Mas kamu?? Nama saya Ardhi asal Yogyakarta. Kemudian
saya sodorkan uang 20 ribu (Uang hasil nemu di jalan dekat Mbah Priuk),
kemudian saya berdiri. “Mas saya mau melanjutkan perjalanan!”. Kira-kira lima
langkah saya menoleh ke belakang, anak muda tersebut telah hilang lenyap
padahal jalan di halte tersebut tidak ada belokan. ???....?????....!!!
HARI KE-2
26 Maret 2012
Pada pagi
hari kira-kira jam 08.30 saya bertemu dengan seorang anak muda di Jl. Gatot
Subroto (sebelum Museum Satria Mandala) dia berbaju biru dan hitam berkopyah
sama seperti yang saya kenakan. Membawa tas besar warna hitam. Tiba-tiba dia
berhenti turun ke drainase (got) sambil mencuci potongan spanduk. Dia menoleh
kepada saya sambil senyum.
Saya tetap melanjutkan perjalanan
sambil berzikir. Akan tetapi tiba-tiba anak muda itu melintas dengan cepat
sambil menoleh ke saya sambil senyum-senyum dengan berjalan sangat cepat.
NB.: Beliau juga menyatakan ke sini disuruh Guru Imam.
Lalu saya tersadar siapa dia, dengan
sekuat tenaga, saya kejar dia, Alhamdulillah dapat saya tangkap (Tepat di depan
Bank Mandiri Pusat) lalu terjadi pembicaraan:
Ø Sambil tertawa dia berkata pada saya.
“Saya ini sudah menyeberangi tiga lautan, tiga samudera akan tetapi belum juga dapat
isteri. Saya sudah sangat ngebet sekali ingin punya istri”.
Ø “Pemerintah sekarang ini banyak
menyengsarakan rakyat, dan merampas hak-hak rakyat”.
Ø SBY dan
Budiono merampas hak-hak rakyat dengan menaikan BBM
Ø “Habib Riziq itu tidak bersalah. Ini hanyalah
kepentingan dan permainan Amerika. Sampaikan pada Habib Riziq teruskan perjuangan, jangan takut!”.
Lalu saya minta rokok
beliau dan saya juga minta dana pada beliau untuk pembangunan pondok yang baru
dan saya desak terus juga minta untuk mendoakan saya dan wejangan.
Hai NH yang
ada pada diri sampean saya minta wejangan dari sampean juga dana kurang lebih 5
milyar untuk pembangunan pondok.
Jawab dia:
“Saya ini hanya disuruh Guru Imam untuk ke sini dan hanya ingin mencari istri,
sudah ngebet niih, …. Mana sini kembalikan korek saya.
Saya tetap tidak mau mengembalikan.
Jawab dia: “Gimana sih, saya nggak punya uang, mana korek apinya !!!. Saya tidak mau sambil tangan
saya pegang jempolnya. Saya pencet-pencet tapi tidak lunak, biasa saja,
kemudian saya sundut dengan rokok. “Eh,.. eh panas” berarti kamu menyengsarakan
hak-hak rakyat. Maaf-maaf, eh mana korek api saya, kembalikan!!. Akhirnya sayakembalikan
kemudian dia berlari cepat.
Kemudian saya report telp Pak Kyai
tentang pertemuan ketiga tersebut. Jawab Pak Kyai: “Beh, berarti kamu Gun,
kurang jeli dan harus bertahan dan juga paksa sampai dapat, jangan kalah
negoisasi”.
“Sudah sekarang kamu sholat dhuha”.
Lalu saya cari masjid tapi nggak ada, hanya ada mushola di lantai 2 RS Siloan.
Saya tidak mau karena RS Kristen, lalu saya kembali jalan untuk mencari masjid.
Di tengah jalan saya dihadang oleh
orang tua gembel bertopi caping. “Mas kalo mau sholat di sana di belokan kana
nada masjid lalu ke kiri seberang. Kemudian saya ia saya beri uang 2000 rupiah
dan saya tanya, “Dari mana Pak?” “Dari Semarang”, jawabnya. “Sudah mas solat
sana!” lalu saya jalan kembali. Alhamdulillah saya menemukan Masjid Al Hidayah
tepatnya di apartemen Gedung Sampurna SQ.
Hari Ke-3
27 Maret 2012
Pada siang hari jam
11.00 tepatnya di Patra Jasa Jl. Gatot Subroto, perjalanan saya dihadang orang
tua gembel (pemulung). Dia menghadang
meminta uang lalu saya berikan 2000 rupiah dia bilang kurang dan dia mengajak
saya untuk omong dan mengeluh tentang:
1.
Cucunya sedang
sakit tipes perlu uang buat beli obat lalu saya beri 70.000 rupiah dia bilang
ini masih kurang dia perlu 80.000 rupiah dari
mana ia mendapat uang sebanyak itu untuk beli obat.
2.
Dia terus saja
menangis dan cerita bahwa tiap hari dihina oleh tetangganya karena masak ikan
cuwe melulu yang sangat bau. Jadi cucunya sakit typus (karena makan ikan).
3.
Dan saya bilang
kepada dia bahwa saya diutus oleh Pak Kyai untuk mencari dana pembangunan
pondok pesantren yang baru dan membutuhkan dana kurang lebih 5 miliar dengan
tanah kurang lebih 500 hektar.
Dia jawab: Oh iya nanti dibangun masjid dan
kotak-kotak di sekelilingnya sebagai kelengkapannya.
4.
Setelah itu d ia
mendoakan saya siang malam dan meminta saya untuk solat tahajjud tiap jam 03.00
malam.
Hari ke-4
28 Maret 2012
Sesuai petunjuk yang didapat bahwa
saya harus itikaf di Masjid Al Munawwar Pancoran secara terus menerus sampai
mendapat petunjuk (pada malam hari) dan pada siang hari saya tetap nestapa
(melakukan perjalanan).
Saya terus jalan kea rah Duren Tiga
ke arah Mampang terus Rasuna Said tembus jalan
Casablanca. Setelah lurus sampailah saya di Masjid Al Hidayah untuk sholat
Dzuhur. Setelah solat Zhuhur (setelah
tawajjuh) ada yang berbicara kepada saya: “Di masjid ini ada makam Syech
Muhammad Abdul Mukti”.
Hari ke-5
29 Maret 2012
Pada hari Kamis pagi saya kembali
berjalan seperti digerakkan kembali untuk sholat di Masjid Al Hidayah. Selesai
sholat saya tawajjuh, saya mendapat petunjuk bahwa saya harus itikaf di masjid
tersebut. Kemudian saya izin kepada pengurus masjid tersebut dan diperbolehkan
untuk menginap.
Tepat pada jam 03.00 saya
berkomunikasi dengan Syech Muhammad Abdul Mukti (Almarhum). Beliau dimakamkan
di bawah pohon kurma. Syech M. Abdul Mukti minta khususon Al Fatihah. Setelah
solat subuh saya berpamitan kepada beliau.
NB.:
Menurut beberapa orang marbot dan pengurus Masjid Al Hidayah; bahwa makam
tersebut sengaja dirahasiakan agar orang tidak mengkultuskan makam tersebut.
Saya melanjutkan perjalanan
perjalanan menuju Jl. Gatot Subroto menuju Masjid Al Munawar. Sampai di masjid
saya solat Dhuha dan tawajjuh. Setelah selesai saya melanjutkan perjalanan
untuk solat juma’at di Masjid PLN Duren Tiga.
Hari ke-6
30 Maret 2012
Pada malam Sabtu saya itikaf dan
solat malam di Masjid Al Munawwar sesuai arahan Pak Kyai bahwa itikaf itu
dilakukan bukan hanya malam hari tetapi harus diulang-ulang di masjid yang
sama.
Tepat pukul 07.30 saya telpon Pak
Kyai melaporkan tentang itikaf dan solat malam tadi malam. Jawab Beliau: “Bahwa
kamu harus sabar,istiqomah, dan tawakkal sesuai petunjuk yang kamu dapat. Ayo
cepat lakukan solat dhuha!”.
Pada jam 09.00 saya solat dhuha di
masjid Guru Amin Kalibata Pasar Minggu. Setelah selesai solat dan tawajjuh saya
lanjutkan untuk solat dzuhur di Musolla Attaufiq samping Gedung Sucopindo.
Jam masih menunjukkan pukul 11.00,
belum masuk waktu dzuhur. Saya minta izin kepada marbot untuk istirahat tapi
“Si Marbot” diam saja, tetapi saya tetap masuk musolla. Setelah itu tiba-tiba
dating seorang laki-laki tua berumur kira-kira 70 tahun dengan tatapan tajam.
Dia tersenyum sambil mengulurkan tangannya ke pada saya, dan terjadi
pembicaraan:
·
Saya bertanya
dulu kepada beliau: “Dari mana dan mau ke mana, Pak?”
·
“Saya dari
Bengkulu”, jawabnya. “Saya habis kena musibah kecopetan di Pulo Gadung. Uang
dan semua barang bawaan habis”.
·
“Apa isi tas yang
Bapak bawa itu?”
·
“Oh, ini hanya
pakaian bekas dari polusi”.
Lalu saya memperkenalkan nama saya.
·
“Saya sedang
ditugaskan guru saya Pak Kyai untuk musafir dalam rangka mencari dana yang
dibutuhkan kira-kira 5 miliyar.
·
“Ooo, begitu”,
jawabnya.
Lalu saya menanyakan nama beliau. Jawab beliau:
·
“Nama saya Drs.
Muhammad Ikhsan, asal Bengkulu. Alamat tempat tinggal, Semarang. Saya bukan
orang miskin. Saya ini punya pabrik kopi di Semarang dengan nama, Perusahaan
Kopi Bubuk Raffle. Orang Bengkulu itu tidak pernah ada yang bohong dan boleh
dikata 1000% orang Islam semua. Dan saya yang sudah setua ini sanggup berjalan
bermil-mil”.
·
“Begini, Nak,
saya mau melanjutkan perjalanan tapi sudah kehabisan uang..”
Dengan cepat saya beri ia uang 50 ribu, dia tidak mau
terima dulu sebelum ada kesepakatan. Dia hanya pinjam uang saya. Saya akan
mengganti 2 juta rupiah, dan itupun dia dia bilang kurang kalau hanya segitu
(50 ribu). Lalu saya buka dompet saya yang hanya tersisa total 140 ribu rupiah
terus dia ambil 120 ribu rupiah berikut koin 2.500 diambil juga. Jadi dia
sisakan hanya 20 ribu buat saya. Kemudian dia bilang begini:
·
“Begini, Nak.
Kamu sudah pinjami saya uang, maka akan saya transfer kamu 15 juta rupiah.
Cukup, Nak?” “Mana alamatmu?”
·
“ini, Pak saya
kasih nomor rekening Bank BRI dan alamat rumah”.
·
“Sekarang kamu
catat alamat saya!”
o
Nama : Drs. Muhammad Ikhsan
o
Alamat : Jl. RS.
Karyadi Nomor 02 Semarang Jawa Tengah.
o
Telepon : 024-4477021
o
Nama perusahaan : PT. Kopi Bubuk Raffles
: RS. Klinik Al Ikhsan
·
“Nanti akan saya
ganti untuk pribadimu Rp 15.000.000,-, untuk pondok pesantren lain. Akan saya
siapkan nanti. Setelah uang kamu terima kamu juga harus menatar anak dan istri
kamu dalam hal agama, dan ini ada amalan buat kamu, anak dan istrimu. Tidak
boleh buat orang lain”.
“Bismillahi
Qulhu Rohmaka. Robbana Alaikum Mu’bin, Wa shobirin, Allahu Akbar”
“Doa ini dibaca sehabis solat fardu 5 waktu dibacanya
berulang-ulang 3x”
“Dan bacaan ini pegangannya si ...”
“Dan kamu juga harus banyak-banyak bershodaqoh”
“Kalau bisa uang ini juga
dijadikan modal usaha”
“Dan kamu juga saya sarankan untuk berziarah ke makam
Wali Songo”
NB.:
Ciri fisik: TB = 160 cm
Umur = kira-kira 68 – 70 tahun
Warna kulit = hitam
Wajah = mirip 100% La Cahu
Bahasa = Melayu Bengkulu
Hari ke-7
Minggu pagi pukul 09.00 dari Masjid
Al Munawwar saya meneruskan perjalanan kea rah Jl. Gatot Subroto. Tiba-tiba
saya berhenti di Museum Satria Mandala dan saya masuk ke situ. Ternyata ada
masjid yaitu masjid Al Mubarok.
Saya solat dhuha dilanjutkan solat
liaunillah 2 kali salam, wirid dan tawajjuh. Ketika sedang tawajjuh saya sempat
didatangi oleh orang gaib dan berkomunikasi dengan beliau. Beliau mengaku
sebagai “PANGERAN KUNINGAN”. Beliau adalah Panglima Perang sekaligus sebagai
murid dari Syech Sunan Gunung Jati, Cirebon dan juga masih sebagai kerabatnya
yang ditugaskan oleh Sunan Gunung Jati untuk menumpas penjajah Portugis dari
Sunda Kelapa atau Teluk Jakarta atau masih kawasan Ancol. Bahu-membahu dibantu
oleh pasukan Demak dipimpin oleh Raden Fatahillah kerajaan Demak. Setelah
berperang bersama sisa pasukannya mendirikan kampung di kawasan tersebut, tepatnya di daerah sepanjang Jl. Gatot Subroto,
Kuningan sampai Sudirman dan Tamrin, dan sekaligus syiar Islam di daerah
tersebut.
Pangeran Kuningan berkata:
-
Tentang pahit
getir perjuangan menegakkan agama Islam di bumi Jakarta ini Beliau berjuang
(Syiar Islam sampai mati di kampung tersebut).
-
Beliau juga
berkata sangat mendukung perjuangan Syech H 100%
-
Bahwa Syech
H-lah yang akan menghancurkan system kapitalis Amerika dan
antek-anteknya.
-
Dialah ‘Ratu Adil’
yang ditunggu-tunggu.
-
Dan hai kamu
pasti akan pulang, tapi tunggu dulu ini hanya dalam
hitungan kira-kira Detik saja dan kamu pasti akan mendapat dana yang diperlukan
gurumu, karena dana tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan pondok pesantren
dan di sana pulalah akan diciptakan ‘manusia-manusia
super’ yang akan memberantas kebathilan di muka bumi ini dan diibaratkan
bagaikan tempat penggodokan bagaikan tempat penggodokan ‘Kawah Candra-dimuka’ yang pada akhirnya akan melahirkan “Insan yang
bertaqwa pada Allah SWT.”.
-
Dan salam takzim
kepada gurumu “Syekh MH” yang bergelar ‘Paku Alam’.
NB.:
Biografi Pangeran Kuningan (Adipati Jayakarta atau Syech Arkauddin) hidup pada
1449-
1579M.
Hari ke-8
Selasa pagi hari pukul 08.00, saya
melanjutkan perjalanan dari Masjid Al Munawwar, saya diberhentikan untuk duduk
di depan Lapangan Aldiron. Di tempat itu saya diceritakan bahwa:
-
Tempat tersebut
adalah bekas tempat pendaratan helicopter presiden pertama RI Pak Soekarno.
Disinipulalah nanti insyaAllah sebagai basis perjuangan gurumu untuk wilayah
DKI Jakarta.
-
Dekat lapangan
tersebut ada Patung Pancoran dengan arti sebagai berikut: “Seorang laki-laki
perkasa yang sedang menunjuk, dengan arti SEORANG LAKI-LAKI PERKASA YANG
MEMPUNYAI SATU TUJUAN YAITU BERTAQWA KEPADA ALLAH SWT”.
Setelah itu saya melanjutkan perjalanan untuk solat
dhuha di musola Al Musafir. Setelah berwudlu saya dihadang kembali oleh “kadal
bunglon” untuk yang ke sekian kalinya.
Setelah melaksanakan solat dhuha, saya berjumpa dengan
seorang kakek tua bernama Slamet, mengaku asal Surabaya, usia 75 tahun.
Pekerjaan pengemis tinggal di Grogol.
Lalu saya ceritakan:
·
“saya musafir
dari Pondok Pesantren di Jember ditugas oleh guru saya Pak Kyai untuk mencari
dana pembangunan pondok paling sedikit 5 miliar”. “Bagaimana Bapak harus bantu
saya untuk mendapatkan dana tersebut?”
·
“Lah, kamu itu
bagaimana, kenapa harus saya. Saya pengemis tua. Hee.. mana bisa!”
Dia terus mengomel tidak karuan yang saya tidak
mengerti. Akan tetapi saya tetap meminta kepada dia dan saya tunggu terus.
Dengan kesal dia bilang”
·
“Mana ada
mengemis dengan pakaian nyentrik begini. Dasar kamu itu gila, tidak punya
otak!”
Saya tetap tidak pedulikan omongannya, saya hanya bias
menunggu dan akhirnya dia
pergi.
Hari ke 11
Dan Pada malam Jumat, dari mulai pukul 23.00
sampai subuh saya terus itikaf dan bermunajat di Masjid Al Munawwar Pancoran.
Pada saat saya tawajjuh tiba-tiba mata dan kepala saya terdongak ke atas
(terangkat) ke atas. Dengan mata terpejam dan kelopak mata terbalik ke atas dan
seakan saya di bawa ke atas. Saya melihat bintang-bintang dan lorong tanpa
batas seperti ‘lorong istana’ dengan relief-relief Islam berwarna hijau dan
krem. Kejadian itu berlangsung kurang lebih antara 5 – 7 menit.
Esoknya saya telpon Pak Kyai pukul
14.30 setelah solat Jumat. Saya telpon, begitu berkata hallo…Pak Kyai langsung
bertanya: “Bagaimana kejadian malam Jumat tadi, Gun?” Jawab saya (saya
menceritakan seperti pengalaman saya di atas). Trus Pak Kyai bilang: “YA, SUDAH
SELESAI PELAJARAN NESTAPANYA, TINGGAL TABAH DAN TAWAKAL UNTUK BERJUMPA DENGAN NH”.
Beberapa kejadian selama di perjalanan dalam keadaan nestapa.
Pada malam pertama saya menginap di Masjid Al Munawwar
Pancoran:
a.
Saat saya sedang
istirahat dan persiapan untuk solat malam dan itikaf. Dihadapan saya melihat
‘seorang pemuda’ dekil dan kumal siap-siap mau mau tidur di pelataran masjid.
Dengan sibuknya lantai masjid yang akan ditidurinya dia pel dengan Koran yang dibawanya. Kemudian dia tidur, beberapa
saat dia tiup lagi lantai itu karena merasa kurang bersih. Kemudian dia tidur
dengan alas Koran yang dibawanya.
b.
Esok hari saat
zuhur saya lihat seorang gembel seperti orang gila di dalam masjid berbadan
gempal dan botak, duduk dengan tenang di dalam masjid sambil baca kitab yang
sudah lusuh. Lalu saya sapa dia dan ulurkan tangan. Lalu dia minta makan,
kemudian saya beri dia uang.
c.
Esoknya seorang
gembel yang kemarin datang lagi ke masjid dengan hal yang
sama seperti yang dilakukannya kemarin. Saatnya datang waktu sholat ia pun sholat. Selesai sholat ia berzikir dengan tasbihnya.
Kemudian saya bertanya:
“ Siapa nama anda?” “Nama saya Rokib asal Kudus”. Dia
menjelaskan bahwa sudah sejak usia belasan ia musafir dari Kudus sampai
Jakarta. Belajar ilmu-ilmu gaib. Dia mengulurkan tangannya. Saya hadapkan
telapak tangan saya dari jarak kira-kira 6 cm dan saya rasakan getaran dan
strum yang cukup kuat. Kemudian saya suruh ia mencoba lagi dengan mengadu zikir. Dia kaget karena tangannya menjadi panas dan
berbalik. “Wah, Bapak punya ilmu juga nih?”. Dia berkata bahwa ia belajar
ilmu-ilmu tersebut dari kitab-kitab tanpa
ada gurunya. Kemudian ia tidak kuat. Jadilah ia seperti itu (ED: gembel).
Kemudian ia member amalan ilmu yang ia miliki.
d.
Sehabis solat
subuh di Masjid Al Hidayah Jl. Sudirman, pagi hari tepatnya di depan Gedung
Bidakara, saya melihat orang terjatuh dari motor dengan tangan dan kaki
luka-luka. Saya tergerak untuk menolong. Saya beri ia minyak angin
yang saya bawa kemudian dioleskannya. Tiba-tiba dari arah belakang ada
seseorang yang menyodorkan sebotol aqua minta dibukakan untuk orang yang
terluka, lalu saya bacakan air tersebut dan saya lanjutkan perjalanan.
NB.:
Kejadian tersebut sesuai dengan apa yang telah diramalkan Pak Kyai bahwa saya
akan
menemui kejadian seperti itu.
Hari ke-15
Pada Selasa pagi antara pukul 06.00
– 07.00 ketika saya menatap langit, seakan saya diberitahu langsung dari langit
mengenai penciptaan benda-benda nyata di bumi;
A.
Alat transportasi
B.
Benda-benda tak
bergerak (rumah dan gedung)
C.
Hewan dan
tumbuhan
Pada
hakekatnya bahwa apa yang diciptakan Allah SWT. Seperti alat transportasi itu
semua diciptakan oleh Allah dari unsure bumi (tanah). Seperti bahan metal besi
dan bahan metal lainnya adalah dari unsur bumi (tanah).
A.
Mobil terdiri
dari:
1.
Besi :
dari unsur pasir besi
2.
Plastic :
dari tumbuhan dan hewan (proses kimia)
3.
Karet :
dari tumbuhan
4.
Bahan bakar : dari fosil hewan dan tumbuhan yang
ada di perut bumi.
B.
Benda-benda tak
bergerak seperti gedung-gedung dan rumah; 80% dari unsure tanah dan 20% dari unsure tumbuhan.
C.
Hewan diciptakan
oleh Allah SWT. Sebagai hiasan di bumi yang berdampingan dengan manusia, dan
ruh manusia lebih berharga dibanding ruh hewan, dan di mata Allah SWT. Karena
manusia adalah khalifah di muka bumi.
D.
Tumbuhan
diciptakan Allaw SWT. Disamping sebagai
hiasan di muka bumi juga menyimpan keberkahan untuk umat manusia antara lain:
1.
Dikonsumsi
manusia
2.
Sebagai tempat
berteduh
3.
Untuk bahan
bangunan
4.
Dan lain
sebagainya.
E.
Air AllahSWT.
Turunkan ke muka bumi untuk keberkahan kehidupan manusia dan isinya,
“sesungguhnya Allah SWT. Adalah Maha Pemberi Rizki yang nyata”.
“Untuk masalah pertemuanmu dengan NH, hanya tinggal
menunggu waktu saja karena Allah SWT. Lah yang Maha menentukan ini semua”.
Hari ke-17
Pada jam 06.30
bahwa hati manusia bisa bertaqarrub pada Allah SWT. Ada beberapa cara,
diantaranya;
1.
Dengan terus
menerus berzikir mengingat Allah SWT. Siang malam, setiap saat, karena dengan
berzikir di dalam hatilah manusia akan dekat dengan Allah SWT.
Bahwa hati adalah segumpal daging yang diciptakan oleh
Allah SWT. Tempat dimana sebagai cermin kebaikan dan keburukan.
2.
Dengan berzikir
di hati terus menerus, ini adalah laksana sholat yang dilaksanakan terus
menerus tiada henti.
Hari ke-18
“Saya diajarkan tentang ‘RASA ING
PANGRASA’ (ED: oleh
NH) ada beberapa tahapan:
1.
Meninggalkan kemegahan dunia;
artinya “Walaupun
kamu mendapatkan limpahan rizki atau harta dunia yang melimpah, anggaplah itu
tidak ada. Susah ataupun senang kamu harus tetap bertaqarrub pada Rabbmu” yaitu dengan cara;
- selalu ingat dan berzikir
- memohon ampun
- sholat siang ataupun
malam
- dan jangan tertipu oleh dunia karena itu hanyalah
‘semu’.
Contoh:
Semisal manusia itu memiliki gedung mewah, mobil,
harta melimpah, bahkan walaupun dia membangun masjid atau muhsola jikalau yang dikejar siang dan malam hanyalah
dunia, maka itu akan sia-sia hidupnya.
2.
Zikir;
Dengan melakukan zikir di tengah malam maupun siang
(bertawajjuh), meresapi di hati sanubari yang paling dalam secara terus menerus
ingat kepada Sang pencipta, yaitu Allah SWT.
3.
Berserah dir kepada Allah SWT.;
Berserah diri diartikan bahwa manusia itu harus
menyerahkan diri kepada Allah SWT. “Hidupku, matiku, dan semuanya pada Allah
SWT Sang Pencipta makhluk sekalian alam”.
4.
Ikhlas;
Dalam pengerjaan keikhlasan ini meliputi kegiatan yang
dilakukan sehari-hari seperti contoh:
- ikhlas bershodaqoh,
- ikhlas beribadah solat,
- ikhlas dalam pekerjaan dunia yang baik,
- ikhlas saling tolong menolong,
- dan ikhlas dalam bentuk pekerjaan dunia dan akhirat.
“Semua yang dikerjakan ‘plong’ tanpa memikirkan ke
depannya”
Dalam diri manusia ada 3 sifat;
1.
Rabbaniah,
2.
Syaitoniah
3.
Labaniah (nafsu
syahwat)
“Mana yang kamu pilih?”. “Dapatkah kau memenangkan
pertarungan untuk meraih piala sifat rabbaniah?” Jika seseorang dapat
memenangkan sifat itu, maka manusia itu akan …. ???? …???.
Kunci-kunci untuk mendapat meraih
sifat rabbaniah adalah:
1.
Sabar dan tabah
2.
Qonaah
3.
Tawakkal
4.
istiqomah
5.
Ikhlas
6.
Sam’an
7.
Watoatan
8.
Watawadluan
9.
Jujur
“Dan kunci utamanya dengan selalu mengingat Allah
siang dan malam=ZIKIR HATI”
Hari ke 21
Senin, 2012
Setelah selesai itikaf di masjid Al
Mubarok Museum Satria Mandala, subuh pagi saya melanjutkan perjalanan menuju
utara (pantai) diiringi oleh Pangeran Kuningan dan Syech Muhammad Abdul Mukti
dan di depan NH.
Pada waktu zuhur saya solat di
Masjid At Taqwa di Kementerian INFOKOM.
Setelah selesai solat saya mendengarkan tausiah imam masjid tsb. Dengan tema
“Cinta Pada Allah SWT., dengan bahan “Qul in kuntum tuhibbunallah Fatthabiuni Yuhbib kumullaha
Dzunubaqum Innalloha Ghofuururrohim” (ED: Mohon dicek; sumbernya).
Setelah selesai sholat ashar saya lanjutkan kearah Harmoni dan sholat magrib di Masjid Jami Kebon Jeruk (Pusat Jamaah
Tablig) Selesai solat saya mendengarkan qultum.
qultum tersebut bertemakan:
1.
Orang yang
berjuang di jalan Allah akan mendapat balasan dan kebahagiaan walaupun
awal-awalnya sangat sulit.
2.
Suatu ketika
hamba Allah datang pada Rasulullah menceritakan tentang pengalamannya tatkala
ia akan buang hajat besar. Di depan lobang tempat ia akan buang hajat tiba-tiba
ada seekor tikus besar yang sedang menggali lubang. Setiap tikus itu menggali
maka didapatinya uang dinar sampai berjumlah 17 dinar. Maka ia pun menanyakan
perihal penemuan uang tersebut. Jawab Rasulullah; “Apakah kamu sebelumnya menggal
lubang itu?. Jawab dia; “Tidak ya Rasulullah”. Maka Rasulullah berkata,“Itu
tidak apa-apa dan itu adalah rizki dari Allah yang tidak disangka-sangka”.
JAWABAN
NH. SETELAH SAMPAI DI PANTAI ANCOL TENTANG PERJUMPAAN
DALAM BENTUK MALIH RUPA
1.
Waktu bertemu
dengan orang tua yang mengaku musafir asal Medan Bapak Abdul Madjid, dia
bertanya kepada saya:
a.
Maksud dan tujuan
perjalanan saya
b.
Asal dari mana
Jawaban
saya pada waktu itu banyak terdiam
Keterangan NH:
“Bahwa
saya belum jujur. Pada saat itu masih banyak yang disembunyikan akan
keduniawian”
2.
Waktu bertemu
yang kedua dengan anak muda ia mengaku telah 4 hari berjalan menjual knalpot
motor tidak laku-laku. Sedangkan anaknya sedang sakit panas.
Saya pada saat itu memberikan uang 20 ribu (uang hasil
nemu di jalan).
Keterangan NH: “Bahwa
saya masih agak perhitungan masalah sodaqoh (jiwa sosialnya), karena hanya memberi rizki yang
hanya boleh nemu (20.000) dan tidak dibarengi dari hasil sendiri.
3.
Pertemuan dengan
pemuda berkopiah di depan Bank Mandiri pusat.
Keterangan
NH: “bahwa saya kurang jeli dan selalu terburu-buru (tidak sabar)
4.
Pertemuan dengan
gembel tua yang meminta uang 80.000 hanya saya beri 72.000,-
Jawab
NH: “bahwa saya masih perhitungan, belum ikhlas sepenuhnya,
walaupun Si Tua Gembel menangis penuh harap. Saya masih menyisakan di kantong
saya 8 ribu (uang terakhir), karena takut kehabisan bekal”.
5.
Pertemuan dengan
orang tua ‘mirip La Cahu’ atau Drs. Muhammad Ikhsan’.
Jawab
NH: “Bahwa saya masih mengandalkan hawa nafsu, dan harta dunia.
Si Kakek Tua La Cahu menawarkan hadiah 15 juta.
Hari ke-24
Di Pantai Marina
Pada hari Kamis pagi dalam keadaan perut kosong (hanya
minum 1 gelas teh manis) because no money,
saya menyusuri pantai dan tatkala saya sedang membersihkan kaki, satu sandal
saya tertelan pasir (hilang), dan ini cobaan bagi saya. Lalu saya terdiam di
tribun dan saat terik panas pantai menyengat, saya melihat ada bekas buah
kelapa sisa orang di tribun. Sebagian saya minum dan dari sisanya saya
kumpulkan dalam botol aqua sampai ½ botol. Dan 2 kali saya tawarkan HP Flexi
saya untuk saya jual, hanya untuk makan saja,akan tidak ada orang yang mau
membeli.
Setelah solat saya kembali ke tribun (menghadap
pantai), lalu datang suara NH. Saya dimarahi: “Ini perjuangan suci, jangan
kotori dengan hal kecil seperti itu. Bermohonlah kepada Allah, jangan bermohon
kepada manusia!”. Kemudian saya bermohon kepada Allah agar dimudahkan rizki dan
dikuatkan iman.
Lalu saya berjalan dengan tanpa sandal walaupun sangat
panas menuju Pasar Seni dan saya mengecek ATM ternyata Alhamdulillah ada
transferan dari sisa penjualan buku walaupun jumlahnya sedikit. Uang itu saya
belikan sandal di toko dan saya minta harga yang murah.
Jawab pelayan tidak ada yang murah, tapi ini ada pak kalau bapak mau pakai saja
tidak usah bayar, dan sandal ini masih baru.
Dengan kejadian itu saya bersyukur kepada Allah SWT.
Maha benar Allah sebagai penolong manusia. Saya kembali ke musola untuk
beristirahat sambil membeli makanan.
Hari ke-26
Sabtu Ba’da Magrib
Jawaban NH, mengapa saya ditempatkan di
pantai Ancol (kawasan wisata): “Kalau kamu ditempatkan di tempat sepi, tidak
aka nada pelajarannya, dan ini pelajarannya antara lain:
1.
Pelajaran supaya
bias bertahan melihat wanita cantik, mobil-mobil mewah, hura-hura, penghamburan
uang, dan kesenangan.
2.
Mempraktikkan
bagaimana bisa menahan rasa lapar (dengan makan 1x saja), jauh dari anak istri
dan teman.
3.
Agar mampu selalu
mengingat Allah terus menerus. Berzikir pada Allah SWT. Untuk meminta ampun dan
belas kasih Allah SWT.
4.
Belajar berserah
diri; “Serahkanlah semuanya, anak istri, usaha, dan semuanya kepada Allah SWT.
5.
Dan ikhlaskan
semuanya dunia dan akhirat, hanya semata-mata kepada Allah SWT, tuhan pencipta
alam semesta.
Hari ke-27
Hari Minggu
Pada hari Minggu saya mulai ada
cobaan kembali, yaitu:
1.
Mulai adanya
perasaan jenuh, tidak kerasan dan pusing terus
2.
Saya mulai
bertanya-tanya; kapankah batas waktu saya menunggu kedatangan NH.
Hal itu saya tanyakan kepada NH dan Pak Kyai.
Jawaban
NH: “Hai anakku, jangan
bertanya begitu, Nabi Musa saja menunggu berbulan-bulan dengan melintasi
gunung, padang pasir. Setelah bertemu denganku hanya aku suruh bersabar dan
diam”.
Jawaban
Pak Kyai: “Kamu jangan
bertanya-tanya kapan batas dalam tugas ini, Gun!” Itu yang memperlambat jalanmu
sendiri, dan Bapak tidak akan menyuruh kamu nestapa dengan lama jikalau lama,
sudah Bapak suruh pulang. Dan sesungguhnya masalah ini semuanya ada di Bapak.
Sudah, banyak-banyaklah beristigfar dan semangat. Nanti malam lakukan solat dan
mandi taubat!!”. “Dan seluruh santri di Jakarta, Surabaya. Dan Bondowoso, saya
suruh mendoakan kamu!”. “Tetaplah bermohon kepada Allah SWT, dan ini pasti,
hanya waktunya saja. Sekali lagi, banyak-banyaklah beristigfar!”.
Hari ke-28
Pada saat saya memandang laut dan
berzikir, NH datang dan berkata:
a.
“Sekarang,
sebagai pelajaran terakhir adalah KESABARAN”, dan kamu hanya menunggu
kedatangan saya, bukan kamu menemui saya, tetapi sayalah yang akan datang
(tidak seperti malam yang lalu) karena itu hanya nafsumu saja”.
b.
“Bahwa manusia
yang ingin dekat dengan Allah SWT., adalah manusia yang benar-benar mau menderita
(nestapa), seperti contoh, kamu mulai
berjalan dari pelabuhan Tj. Priok (makam Mbah Priok). Setelah sekian lama
diputar-putar di kota, ternyata sampai juga di Pantai Marina Ancol tidak jauh
dari makam Mbah Priok”.
c.
“Dan setelah
modal dana itu dapat, kamu boleh bekerja dengan Pak Kyai saja. Apa pun usahamu
itu tidak boleh lagi, dan itu akan membuat keluargamu bahagia (anak dan istrimu
sampai cucu-cucumu kelak, dan benar-benar mengabdi kepada gurumu”.
d.
“Dan ini sudah
ditakdirkan oleh Allah SWT., bahwa kamu telah dititipkan oleh leluhurmu KH.
Muhammad Husein, karena beliau sangat sedih melihat anak dan keturunannya tidak
ada yang bertaqwa kepada Allah SWT., maka karena beban dan
penderitaan ibumu, ia pernah bermohon kepada Allah SWT., meminta agar anaknya
ada yang bertaqwa pada Allah. Dan kamu pun waktu dilahirkan mengalami mati suri
(kelibet usus) maka oleh sebab itu ini sebagai bukti bahwa kamu harus benar-benar
mengabdi kepada gurumu sampai tua (sampai ajal menjelang).
Hari ke-29
NH berkata: “Tahukah
kamu, Nak selama kamu dalam itikaf dan persinggahan di masjid, banyak orang
ingin dekat dengan Allah SWT., akan tetapi belum menemukan yang sesungguhnya?”.
Seperti contoh:
1.
“Dalam masjid Rasulullah pimpinan Habib
Munzir Al Musawwa, mereka malah keblinger dan mengkultuskan Habib Munzir
tersebut. Mulai dari botol aqua, poster, asesories lainnya. Banyak gambar tokoh
Habib Munzir. Terus mereka datang ke majls mendengarkan tausiah, setelah itu
pulang, sebenarnya mereka tidak dapat apa-apa. Begitu pula pimpinannya, Habib
Munzi Al Musawwa”.
2.
“Pada Jamaah
Tabligh di Masjid Jami Kebonjeruk. Jamaah Tabligh berbondong-bondong ingin
meraih kebahagiaan surganya Allah, seperti yang diceritakan dalam hadits. Lalu
mereka dengan bekal hartanya mencoba berdakwah seperti Rasulullah yang mereka
tiru dakwah Rasulullah di awal-awal perjuangan memperkenalkan agama Islam, dan
ada juga yang menjadi ‘Da’i’ kagetan. Seperti contoh dari yang hidupnya pas-pasan, artis, pejabat
dan pengusaha, mereka mereka mencoba ingin meraih surganya Allah. Mereka
beranggapan sepertinya mudah dengan berdakwah model seperti itu. Mulai dari 3-4
hari keluar dari rumah mereka dengan bekal yang mereka punya sudah dianggap
berdakwah di jalan Allah dan akan mendapat sorganya Allah?”.
3.
“Apa benar
begitu?”. “itu yang mereka yakini sampai sekarang. Akan tetapi itu hanyalah
semu belaka sebenarnya”.
“Dari mulai pakaian diharuskan bergamis, berjubah, surban,
dan harus janggut yang panjang ini telah diyakini telah kembali ke jalan Islam
yang benar. Itu adalah menjadi kebanggan mereka”.
“Sebenarnya, itu hanyalah kepalsuan di balik pakaian
dan janggut yang panjang, itu belum tentu
Allah SWT. Menilai mereka telah bertaqwa”.
“Ingatlah,
bahwa manusia itu dinilai oleh Allah SWT., bukanlah penampilan dan pakaian.
Akan tetapi yang dinilai oleh Allah adalah ketaqwaan kepadaNya”.
Catatan kejadian tambahan selama itikaf di Masjid Al Munawar Pancoran;
1.
Bertemu dengan
gembel bau dan gemuk bernama ROKIB AL KUDUS, sudah menjadi musafir dan menuntut
ilmu tasawwuf sejak umur kira-kira 11 tahun dan ia juga rajin dalam solatnya
dan pernah mencoba adu kekuatan ilmu bathin.
2.
Bertemu seorang
wanita cantik dan muda pada jam 11.30 malam. Dia hanya menangis dan bilang
pergi dari rumah karena ada masalah dengan orang tuanya, dan pada jam 03.30
sata saya selesai itikaf dia tiba-tiba menghilang.
3.
Pernah bertemu
dengan pemuda gila. Badannya agak putih. Ia bergegas ke kamar mandi dan setelah
itu keluar lalu sujud dan tidak memakai baju, sambil sujud kea rah kiblat lama
sekali.
Hari ke-30
Hari Rabu
Pada pagi jam 08.30, saya menelpon
guru KH. H; Beliau menyatakan bahwa saya harus banyak-banyak bermohon saat
solat sunnah, pagi dan malam.
“Bermohonlah kepada Allah SWT., dengan menangis
benar-benar. insyaAllah terbukti dan ini akan menjadi kenyataan dalam sejarah”.
Dan
inilah yang dinamakan:
“KITAB UMMUL HASANAL TAQWA TASAWUF MODERN”
“DAN INI ADALAH ILMU YANG SANGAT LANGKA DAN TIDAK BISA
DITIRU”
NH berkata kepada saya
bahwa ia sudah kasihan kepada saya yang telah menunggu terlalu lama di pantai
Ancol. Tetapi dia hanyalah hamba Allah
yang menerima perintah untuk memberikan, dan ini hanya tinggal waktu saja, dan
bersabarlah ya, nak!”. ”Allahlah yang menentukan waktunya, bukan aku!”
“Jikalau kamu ingin cepat selesai
caranya; tiap solat sunnah bermohonlah dan menangis, karena dengan menangis di
tiap rokaat, berarti telah terlampaui yaitu Kecepatan waktu 1 hari lewat, jadi
kalau bermohon dan menangis 3 rokaat maka 3 hari terlampaui. Jadi waktu makin
dipercepat!”
Pada saat saya sedang duduk di tepi
pantai NH berkata: “Nak, waktu sudah makin dipercepat bagaikan 0,0 detik.
Artinya sudah sangat dekat sekali masalah waktu ini. Dan jika kamu benar
istiqomah dalam solatmu. Jadi setiap solat dan permohonan yang kamu lakukan
setiap 1 rokaat maka makin dipercepat, insyaAllah tidak sampai 41 hari. Dengan
benar-benar menangis kepada Allah, dan ini juga menjadi amanah dari Allah
kepada saya menjadi ringan jika sudah kuberikan kepadamu”. “Dan sampaikan
kepada gurumu!”.
Malam Jumat
Saya solat malam di Masjid Baiturrahman Ancol. Saat
sedang tawajjuh saya didatangi NH. Dia berkata bahwa Allah telah memberikan
kode lampu hijau. “Jadi bersabar, ya Nak, tinggal sedikit lagi. Dan sampaikan
kepada gurumu.
Esok harinya saya telepon Pak Kyai. Jawab KH. H: “Ya
benar sudah datang juga, semalam(tadi malam) ke Bapak”. Untuk hari dan jamnya masih menunggu
ketentuan dari Allah, jadi sedikit bersabar, karena waktu yang ditentukan sudah
tidak 0,0 tapi 0 detik, dan semua itu tergantung kamu yang menjalankan. Saya
sarankan kamu harus:
-
Membatasi
komunikasi
-
Mengurangi makan
NH berkata bahwa barang titipan ini
nyata, barang (benda dunia). Demi Allah saya tidak bohong karena ini untuk
modal perjuangan, tapi masalah penyerahan adalah menunggu ketentuan dari Allah.
Kamu jangan mengira-ngira waktu. Walaupun kamu telah melampaui 41 hari, karena
itu waktu sesungguhnya milik Allah SWT.
Untuk barang ini yang ada di dalamnya adalah:
-
Plutonium
-
Intan
-
Permata
-
Emas batangan
-
Kunci-kunci harta karun
-
dll.
Setelah
barang tersebut didapat harus dibawa dengan mobil pribadi (tapi mobil yang
sehat) dengan diiringi murid-muridnya.
Malam Rabu
Saat saya dan ditemani oleh Bang Udin dan Bang Alex di Pantai
Barat Marina, pada kira-kira pukul 02.30, tiba-tiba:
-
Air laut
berbicara, “Selamat dan sukses atas peristiwa ini”
-
Batu-batu di
sekitar pantai mengucap salam, “Selamat dan sukses!”
-
Pohon dan tanaman
mengucap, “Ya Hayyu Ya Qoyyum, akhirnya datang juga apa yang ditunggu-tunggu, selamat dan
sukses!”
Tiba-tiba
ada sinar biru bergaris dua datang dari langit
Timur ke arah pantai Barat masuk ke laut dua kali berturut-turut.
Malam Kamis
Antara pukul 03.00 NH
berkata bahwasanya waktu yang ditentukan Allah itu ibarat tajamnya mata pedang
dan harus ditangkap, barulah kamu akan mendapat yang
kamu inginkan.
Malam Jumat
Diterangkan oleh beliau (ED: NH)
bagaimana cara menangkap pada saat ada kilatan cahaya berwarna biru: TARIK
NAFAS DENGAN MENGUCAP “BISMILLAHIRAHMANIRRAHIIM” SAMBIL TANGAN SEOLAH
MENANGKAP” seperti apa yang pernah diajarkan oleh gurumu.
NH berkata: “Coba sampaikan dan telpon Beliau…!”
Jawab KH H :
Bermohon kepada ALLAH SWT dengan
cara :
1.
YA
ALLAH YA TUHANKU, YANG MAHA ESA, MAHA SUCI, MAHA AGUNG, MAHA PERKASA DAN MAHA
BIJAKSANA. HANYA KEPADAMULAH HAMBA MENYEMBAH DAN BERSERAH DIRI
2.
YA
ALLAH YA ROHMAN YA ROHIM, YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG. KASIHANILAH HAMBAMU
YANG LEMAH INI YA ALLAH,..
3.
HAMBA YA ALLAH YA MALIK. YA ALLAH YA TUHANKU,
RAJA DARI SEGALA RAJA. HANYA KEPADAMULAH HAMBA MENGGANTUNGKAN SEGALA URUSAN,
MUDAHKANLAN SEGALA URUSAN HAMBA
4.
YA
ALLAH YA GOFFAR YANG MAHA PENGAMPUN DAN
MAHA PENERIMA TAUBAT.
AMPUNILAH SEGALA DOSAKU DAN DOSA
KEDUA ORANGTUAKU
5.
YA
ALLAH YA ALIM YA KHOBIR. YA ALLAH YANG MAHA MELIHAT DAN MAHA TAHU. BIMBINGLAH
HAMBA YA ALLAH, AGAR HAMBA SELALU MENGINGATMU, YA ALLAH.
6.
YA
ALLAH YA SOBBUR, YANG MAHA MENDENGAR KELUH KESAH SETIAP HAMBANYA.
SAYA TELAH LAMA MENINGGALKAN ANAK DAN
ISTRI HAMBA YA ALLAH DEMI MEMPERJUANGKAN DAN MENEGAKKAN AGAMAMU
YA ALLAH BERIKAN SAYA KEKUATAN,
KETABAHAN, KEIKHLASAN DAN KEYAKINAN UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS INI YA ALLAH.
TIDAK ADA DAYA UPAYA, HANYA ENGKAULAH
YA ALLAH YANG MAHA KUASA
7.
YA
ALLAH YA GHONIYU, YANG MAHA KAYA
YA ALLAH YA FATTAHU YA ROZZAQ, YANG
MAHA PEMBUKA PINTU RIZQI.
YA ALLAH TURUNKANLAH RIZKI YANG
MELIMPAH, HARTA YANG BANYAK KEPADA HAMBA YA ALLAH. YANG TELAH ENGKAU TURUNKAN,
MAKA NYATAKANLAH MENJADI KENYATAAN YA ALLAH.
![]() |
8.
YA
ALLAH YA LATIF, YANG MAHA LEMBUT.
YA ALLAH BUKAN MAKSUD HAMBA TERBURU
NAFSU, MELAINKAN INI ADALAH SEMATA-MATA UNTUK MODAL PERJUANGAN DALAM MENEGAKKAN
AGAMA ISLAM TANPA MENGURANGI SYARIAT
ISLAM YANG DIAJARKAN OLEH NABI MUHAMMAD SAW. DAN GURUKU YA ALLAH.
9.
YA
ALLAH YANG MAHA MENDENGAR.
YA ALLAH DENGARKANLAH YA ALLAH,
KABULKAN YA ALLAH PERMOHONAN HAMBAMU YANG HINA DAN PENUH DOSA INI YA ALLAH.
YA ALLAH SESUNGGUHNYA ENGKAU MAHA
KUASA LAGI MAHA BIJAKSANA, MAHA PENGAMPUN, MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG, TIADA
DAYA UPAYA MELAINKAN ATAS IJINMU.
Cara mengambil benda-benda GHOIB
Wirid : Istigfar 7
Langit
Zikir Hatinya YA ROHMAN YA ROHIM
“Bismillahirrohmanirrohim
Huu Allahu Akbar” Anta wujudan,
Huuuu…Haqul Haq Qul Yaqin”
Permohonan Kepada Allah di Ringkas
1.
Ya
Allah Kaulah Yang Maha Agung
2.
Kau
lah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
3.
Kasihanilah
hambaMu ini Ya allah.
4.
Ya
Allah dengan ridhoMu Ya Allah yang ditunggu-tunggu siang malam, kami mohon
ampunan dari segala dosa kami Ya Allah.
5.
Kami
tidak bias berbuat apapun Ya Allah, hanya pasrah kepada Engkau Ya Allah.
6.
Diturunkan
atau pun tidak diturunkan apa yang menjadi hajat kami untuk membuktikan di
hadapan guru kami ya Allah “Robbana Atina Fiddunya Hasanah, Wafil Akhiroti
Hasanah, Waqina
adzabannar?
Malam berikutnya (ED.)
NH berkata, “Nak, saya sarankan,
saat kamu sebelum sedot (ambil barangnya) dalam solatnya, bermohonan kepada Allah, dengan susunan kata-katanya dengan rapi.
Setelah itu saya lakukan malam harinya. Saat saya
selesai tawajjuh, saya melihat hujan bintang di langit sisi timur, kemudian
saat ba’da subuh telepon Pak Kyai. Jawaban Pak Kyai, “Waduh, Gun, kamu
kecolongan lagi, kamu dikelabui dengan takjub melihat bintang-bintang. Jadi
sebenarnya kamu itu harus focus kepada Allah SWT., itu kuncinya Pak Gun, dan
ulangi nanti malam!”
Sebelum melaksanakan tirakat Pak
Kyai memberikan wejangan antara lain:
·
Akan ada godaan
secara gaib seperti:
-
Ular besar yang
akan menelan
-
Binatang buas
-
Hantu laut
(gendruwo)
-
Wanita cantik
(Nyi Roro Kidul)
-
Katak mikul
bawang dan menari-nari (ini yang sangat berbahaya, karena jika kamu ketawa maka akan gugur/batal)
·
Dan itu
sebenarnya hanyalah bayangan yang harus diabaikan dengan cara ‘diam dan
berzikir’ hanya ingat Allah SWT., itu kuncinya.
Tepat pukul 01.00 saya ke pantai di temani Bang Udin, lalu kami duduk pada posisi masing-masing.
Kira-kira pukul 03.00 saya hanya mendengar suara
katak, geraman binatang buas (mirip kucing) dan desisan ular. Kemudian saya
berzikir, lambat laun suara-suara tersebut hilang.
Malam Selasa
Saya tetap melakukan apa yang
diperintahkan guru. Start awal masuk pukul 01.00, saya tetap tawadhu, hanya
mendengar suara deburan ombak. Sampai mendekati pukul 04.00 NH datang:
-
“Anakku, bahwa
pada hakekatnya sudah saya berikan waktu saya bilang ‘ada sudah di sisi kanan’,
ingat!!!, namun memang belum berwujud. Karena masih menunggu akan hal uji
mental kamu, Nak. Dan apa yang sudah dipituahkan oleh gurumu tinggal
dilaksanakan saja. Setelah selesai dan sukses, baru benda itu akan mewujud
dengan sendirinya”.
-
“Dan saya tidak
akan meninggalkanmu, Nak, dalam hal membinamu, walaupun kamu manusia biasa
(bukan ulama, pun wali secara maqom)”.
Malam berikutnya
Pada malam berikutnya saya lakukan
hal yang sama, namun belum membuahkan hasil, tapi dari petuah dan wejangan NH
adalah:
-
“Nak, jika nanti
datang godaan, InsyaAllah akan aku perkecil, dan ketahuilah, Nak, bahwa godaan atau bayangan yang datang semisal:
a.
Ular adalah
melambangkan perangaimu yang seperti ular.
b.
Binatang buas,
bagaimana engkau itu dalam hal emosi dan juga mencari nafkah diibaratkan
seperti itu
c.
Adanya wanita
cantik, melambangkan perangaimu yang suka melihat syahwat.
d.
Makhluk tinggi
besar, melambangkan tentang keangkuhan serta kesombongan
e.
Katak,
melambangkan perangaimu yang tidak stabil, tidak serius.
-
Dan itu semua
dapat diantisipasi dengan, yakin kepada Allah. Setiap ada godaan, kamu tetap
berzikir dan berdoa. “Ya Allah, hilangkanlah godaan ini ya Allah
yang melambangkan perangaiku bagai ular ya Allah!” ,dan seterusnya di
sesuiakan dari godaaan 2 yang datang
Malam Sabtu
Pukul 03.00 saat berkonsentrasi
tawajjuh dengan udara dingin yang menusuk dan mata terpejam saya melihat:
-
Pintu yang
terbuka lebar akan tetapi ada garis-garis hitam sedikit.
-
Kemudian saya
melihat kumpulan binatang penguin seperti bowling
menari-nari dan dibarengi dengan sesosok makhluk bermulut lebar yang terus
menerus mengajak saya tertawa, akan tetapi saya tetap terdiam. Kemudian saya
mendengar suara Pak Kyai membentak untuk membuka mata sampai 4 kali, lalu saya
buka.
-
Lalu NH berkata:
“Nak, sesungguhnya yang kamu lihat itu adalah bagian dari godaan-godaan yang
aku perkecil”.
Malam Minggu
Pada kira-kira pukul 03.30 saya
diperlihatkan asap tipis di depan saya. Kemudian saya diperlihatkan makhluk
hijau dengan rambut panjang seperti tokoh dalam film ‘AVATAR’ membawa pedang dengan
suasana laut yang berwarna hijau. Saya tersadar ketika dibangunkan Pak Ma’mun
untuk control keadaan Pak Taufik di pinggir pantai. Kemudian terdengar ini (ED;
seperti dalam) film ‘Water loo’.
Malam Senin
Saya diperlihatkan (ED: ketika
tawajjuh) kumpulan telur-telur putih (mirip telur penyu) kemudian kumpulan
keong laut (hanya beberapa saat menghilang). Kemudian saya diperlihatkan wanita
dengan ‘bodi’ gemulai berpaling dengan muka yang jelek. Saya melihat lagi
wanita cantik yang keluar dari sela-sela batu pantai (beberapa saat
menghilang).
Malam ….
Saya diperlihatkan gerbang dunia
alam gaib.
(ED: NH berkata), “Nak, apa
yang dijalankan harus ‘tawadhu dan istqomah’.
Malam ….
Jam 03.00 ditampakkan sesosok
makhluk besar tertawa terbahak-bahak, kemudian terlihat wanita cantik. Lalu
saya bermohon kepada Allah ampunan dan perlindungan. Sebelumnya saya
melihatwanita-wanita pelacur saat saya mau ke pantai dengan pakaian minim.
NH berkata, “ini semua adalah permainan otak kiri dan otak kanan,
yaitu keburukan dan kebaikan maka tawakallah!”.
Tawadhu:
Rasulullah
SAW. bersabda, barang siapa yang bersikap tawadhu karena mencari ridho Allah
maka Allah akan meninggikan derajatnya. Ia menganggap dirinya tak berharga,
namun dalam pandangan orang lain ia sangat terhormat. Barang siapa yang
menyombongkan diri maka Allah akan menghinakannya. Ia menganggap dirinya
terhormat, padahal dalam pandangan orang lain ia sangat hina, bahkan lebih hina
dari anjing dan babi. (HR. Al Baihaqi).
Ketika
akan sambung rasa: (ED/Editor tulis ketika bertemu Pak Gun di Pantai antas
saran NH. kepada Pak Gun untuk disampaikan kepada para santri):
1.
Sambung rasa
bertujuan mendekatkan (ridlo) diri kepada Allah, bukan untuk mengkultuskan
beliau (NH) walaupun beliau dekat kepada Allah.
2.
Jangan
menggunakan ‘sambung rasa’ untuk kepentingan pribadi.
3.
Setelah bisa
sambung rasa, gunakan hanya karena ada perintah dari guru, dan gunakanlah
semata-mata perjuangan mencari ridlo Allah SWT.
Tiga
pertanyaan KH. H kepada NH:
1.
Bagaimana kenyataannya
mengenai Mak Nyai dengan Bapak (KH. H)
Jawab NH. “Sesungguhnya masalah rumah tangga yang dialami
tentang istrinya tidak diceraikan mengingat anak-anaknya ….
2.
Bagaimana
kenyataannya perjumpaan yang sesungguhnya (nyata) antara KH M dan NH??
Jawab NH. “Untuk masalah pertemuan denganku (NH.) itu
sangat mudah. Kalau dia (Gurumu) mau itu sangat mudah, Nak. (Beliau kapan saja
bisa bertemu dengan saya”.
3.
Untuk waktu yang
dikatakan NH nol detik. Masalah kenyataan kemunculan Bapak (Pak Kyai)
di tahun 2012.
Jawab NH. “Itu tergantung dari santri-santrinya
sendiri untuk segera merapat kepada Pak Kyai, dalam arti: para santri
harus tawadhu dan istiqomah dalam
menerima pelajaran-pelajaran dari gurumu dan komunikasi secara terus-menerus
kepada gurumu. Jadi semakin mendekat maka kemunculan gurumu akan terjadi dengan
cepat”.
4.
“Nak, ketahulah
bahwa kemajuan zaman pada era serba teknologi dan kecanggihan yang diciptakan
kaum yahudi ini hanya membawa petaka dan kesengsaraan umat manusia.
“Akan tetapi, nanti teknologi dan kecanggihan yang
didasarkan pada aqidah dan ketaqwaan akan membawa kemakmuran, persis nanti yang
akan dibangun oleh gurumu”.
Malam berikutnya …
Saya bertawadhu di pantai tepat
pukul 03.00, ada suara dari KH. H. bahwa saya diharuskan membuka mulut saya;
“Ini Bapak, Gun (suaranya membentak)!” dan saya membuka mulut saya, tiba-tiba
muncul sinar sebesar biji bakso masuk ke mulut saya dan terasa. Setelah itu
terdengar suara NH membenarkan; “Nak, itu tidak apa-apa. Itu haq,
nak”.
Siangnya saya telepon Pak Kyai.
Jawab beliau: “Gun itu betul bapak yang memberikan kekuatan, agar kamu tetap
tabah, dan
kokoh dalam menjalankan kenyataan
tersebut”.
Malam berikutnya
Pada pukul 03.00 saya tidak melihat
dan mendengar apapun, kemudian saya didatangi NH dan berkata:
“Nak, bahwa akan datang lagi kepada gurumu ulama-ulama se-Jawa Timur untuk
mempermudah kemunculan gurumu. Dan akan datang lagi ulama-ulama besar Madura.
Sampaikan pada gurumu, Nak!”
Jawab pak Kyai; “Pak Gun, sampaikan
kembali (ED; kepada NH.) tahan dulu. Jangan sampai datang ulama-ulama tersebut (kepada NH) karena Bapak tidak
mau kalau belum menjadi kenyataan, yaitu: tugas dan isyarah santri-santri
menjadi nyata, harta dan benda-benda yang dijanjikan belum di tangan Bapak.
Empat
Pertanyaan dari KH M.H kepada NH,
1.
Bagaimanakah
kenyataannya mengenai pemberian ‘karpet (sajadah) terbang’ yang diberikan oleh
Syech Al Buny Al Farizi??? Dan juga harta serta kunci-kunci harta karun dan
bank ghoib???
2.
Bagaimana
kenyataannya; apa yang dilakukan tugas saya selama di ancol untuk mendapatkan
harta yang sudah menjadi ketentuan dari Allah dan mendapat ridlhonya.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila pertanyaan
ini seakan memburu nafsuku.
Karena sebagai manusia biasa saya sudah lama
meninggalkan keluarga dan guru saya, dan juga ini adalah semata-mata untuk
perjuangan di jalan menegakkan agama Allah SWT. (Dipercepat)
3.
Bagaimanakah
kenyataannya pertemuan maujud asli engkau ya NH dengan guruku di Pantai Watu
Ulo Jember yang akan saya hadapkan ya NH???
4.
Bagaimanakah
kenyataannya?? Dimulainya perjuangan ini dengan didampingi oleh
-
Syech AB.
-
NH
-
Kanjeng Ratu
Kidul+ = NAYOGO GENGGONG
Jawaban
NH:
1.
“Waalaikum salam,
Nak. Bahwa apa yang dipertanyakan itu kunci kenyataanya adalah pada
santri-santri sendiri. Begitu ada salah satu santrinya yang dapat membuktikan
dengan kenyataan (Kemustajaban pada dirinya) maka otomatis masalah pertanyaan
nomor 1 akan terjadi, karena kalau mau: gurumu
dengan kekuatan besar yang dimilikinya itu adalah mudah baginya untuk melakukan
itu… Beliau hanya menunggu santri-santrinya dan kemustajabannya, dan pasti akan
diberikannya: harta benda, harta karun, kunci-kunci harta karun, bank gaib dan
sajadah terbang.
2.
Jawaban no.2:
“Itu tergantung dari kamu, Nak. Kamu harus melakukannya dengan lebih tawadlu
dan istiqomah (Konsisten). Karena apa yang kamu perkuat itu akan mempercepat
dari apa yang ditugaskan oleh gurumu. Kerjakanlah solat-solat sunnah dan
perbanyaklah wirid serta zikir, pada saat jam 03.00 jangan sampai lebih. Kamu
harus sampai di tepi pantai, di situlah aku akan memberikan
3.
Jawaban
pertanyaan nomor 3: “Pertemuan itu pasti terjadi setelah para santri
membuktikan apa yang ditugaskan oleh gurumu…” dan engkau sebagai santri yang
dapat berkomunikasi denganku secara terus menerus yang akan menghadapkan aku
dengan gurumu secara maujud asliku, seperti yang pernah terjadi di waktu yang
lalu kepada gurumu”.
“Dengan keinginan besarlah yang dapat mempertemukan
aku dengan gurumu, maka sampaikanlah, Nak!”.
Jakarta :
Taufik, Ma’mun, Guntur, Istrinya Pak Jufri
Surabaya :
Mas’ud
Bondowoso :
Pak Tarman, Naji
Bagaimanakah
kenyataannya?? Akan terjadinya kemunculan ‘Satrio Piningit’ pada tgl 3 Agustus
2012 sesuai ramalan internet??
Jawaban:
Pada pukul 03.00: “Bahwa kemunculannya itu bias saja terjadi pada bulan agustus
2012 akan tetapi harus selesai dulu masalah kemustajaban dan kenyataan
santri-santri KH. H. Tentang apa yang diperintahkan dalam tugas
masing-masing santrinya, baru akan terjadi kemunculannya”.
Senin. 11 Juni 2012
Pukul 03.00
NH datang dan berkata: “Nak, Insya Allah pada hari Jumat kamu sudah selesai
dan kenyataannya juga sudah terbukti, mari sini, kamu terpejam dan zikir yang
cepat. Saya akan mendoakan kepada Allah dan setelah itu kamu mengamini saya.
Untuk saya doakan agar dipercepat dalam tugasmu, Nak!”. “Sampaikan kepada
gurumu besok!”.
Kamis, 14 Juni 2012
Pukul 03.00
1.
Bagaimanakah
prediksi fenomena 3 Agustus (Ramadhan)?. (ED. NH menjawab). “Bisa saja terjadi,
namun yang pasti setelah santri-santri KH. H terbukti atau fenomena
itu hanya bias dilihat oleh orang-orang tertentu”.
2.
Bagaimanakah/siapakah
Mbahnya Syech Abu Bakar?
(ED. NH menjawab): “Bahwasanya munculnya KH.MH Pada
hakekatnya kemunculannya juga Syech AB dan NH. Karena beliau itu adalah
lebih tua dariku, dan perlu diketahui bahwa aku bisa muncul di mana saja dalam bentuk malih rupa. Sedangkan Syech AB
dalam bentuk maujud. Berkumpulnya dengan orang-orang dan hidupnya pun tidak
jauh dari laut.
3.
Ilmu Sungai
Rajeh.
Bahwa apa yang sering dibicarakan orang tentang ilmu
tersebut adalah :
a.
Ilmu tsb. Sudah
tidak ada lagi (sirna), sudah diangkat oleh Allah.
b.
Yang ada sekarang
adalah palsu atau ilmu jin.
4.
Ilmu yang aku
ajarkan tidak semudah itu atau tidak diperjualbelikan.
Hari Jumat, 15 Juni 2012
Pukul 02.30
Sholat
liridhoillah 1x
Permohonan
kepada Allah
Sambung
rasa kepada:
1.
S.AB.
2.
NH
3.
KH.MH.
4.
Kanjeng Ratu
Kidul
Dari
beliau berempat memberikan salam satu persatu, kemudian:
1.
Syech MH:
“Bagaimana ya NH, bahwa ini sesungguhnya sudah berakhir dan untuk menjadi
kenyataan, untuk diserahkan kepada muridku?”
2.
Syech AB: “Ya, NH, bagaimana sesuai apa yang dijanjikan, tolong segera
diserahkan karpet dari Syech Al Bunny Al Faridzi dan kunci-kunci bank gaibnya
kepada cucuku, agar dia bias membuktikan ke seluruh dunia!”
3.
Kanjeng Ratu Kidul: “Ya NH, dipercepatlah semua itu agar menjadi kenyataan. Sesungguhnya
dalam hakekatnya dia ‘Satrio Piningit’ (Syech H adalah suamiku yang nyata dunia
dan akhirat!”.
4. NH:
·
“Baik dan aku
percepat dan menjadi kenyataan semua permintaan itu”.
·
“Tunggulah di
malam ke 3 ini!”
Keterangan dari KH
M.H jika semua itu sudah terbukti
:
·
Jikalau Tidak
terbukti Bapak menjadi putus asa,(Sampaikan pada NH,
GUN ! ) dan Jangan disamakan ‘Zaman
Kolobendo’. Dengan zaman sekarang, Karena manusia sekarang itu banyak mengunakan Akal fikiranya.
·
Akan di Berikanya Baju kemegahaan untuk P.kyai dan murid-muridnya
·
Pada abad modern ini (abad globalisasi mengatasi masalah Lapindo dan juga masalah-masalah
lain
Hari Jumat, Malam Sabtu
15 Juni 2012
Pukul 10.30.
Ajukan
pertanyaan dan permohonan kepada NH:
1.
“Ya NH, saya ditugaskan oleh guru saya untuk mengambil dan
menyerahkan apa yang sudah menjadi ketentuan dan ridho Allah mengenai harta
benda dan rizki yang melimpah dan langsung di bawa ke Jember ke hadapan Guru
saya”.
Karena mengingat
waktu yang sudah sangat mendesak sesuai fenomena Ramadhan 3 Agustus, dimana
dari hasil penjualan harta tersebut adalah untuk pembangunan pondok yang baru
berikut tanah yang harus dibeli.
2.
“Jadi saya mohon
ya NH agar segera memberikan harta itu semua kepada saya, dan engkau ya NH
sesungguhnya engkaulah yang mengatur ini semua”.
3.
“Dan juga apa
yang telah saya lakukan selama nestapa di perjalanan, dan tirakat telah
selesai, jadi janganlah engkau tunda-tunda terus. Cukup sudahlah ini semua
untuk menjadi kenyataan, dan kasihanilah ya NH, saya sudah cukup lama
meninggalkan anak dan istri saya”.
4.
Dan seluruh
santri:
a.
Taufik Hartono
b.
Guntur
c.
Ma’mn
d.
Prapto
e.
Ibu Hellen Isa
alfiani
f.
Mas’ud Bashori
g.
Pak Tarman
h.
Naji
Agar delapan orang santri tersebut dapat engkau pandu
dari mulai keluar rumah sampai ke bank untuk mengambil dana 250 juta sampai
berhasil di tangan, dan selambat-lambatnya hari Senin sudah terbukti.
5.
“Ya NH, menurut guruku bahwa umat Nabi Muhammad pada saat ini selalu menuhankan
akal, oleh sebab itu, jangan engkau samakan tirakatku dengan zaman ‘Kolo
Bendo’, karena guruku berusaha untuk membuktikan dengan bertuhan kepada Allah.
Pada abad modern yang serba canggih ini. Jadi engkau ya NH agar membuktikan
untuk menyerahkan semua harta dan rizki itu!”.
6.
“Dan apa-apa yang
dibutuhkan oleh guru saya yaitu:
a.
Harta-harta karun
beserta kunci-kuncinya,
b.
Kunci-kunci bank
gaib,
c.
Karpet terbang,
d.
Baju-baju
kemegahan guruku beserta santri-santrinya.
7.
“Jikalau ini semua
tidak terbukti, guruku akan menjadi putus asa, ya NH, jadi
tolonglah ini semua dapat dibuktikan, karena hal ini adalah semata mata untuk
perjuangan di dalam menegakkan agama Islam (agama yang diridhoi Allah SWT.”.
“Dan juga ini semua sudah menjadi ridho Allah dan
ridho guruku..”.
NB.:
Pada saat yang sama, Prapto menemani saya, lalu ia diperlihatkan langit
perlahan-lahan terbuka dan ada gambar hati ( I love You).
Keterangan:
Ini
adalah gambaran kamuflase untuk (menaburkan) sepertinya supaya takjub.
Penting:
Jawaban
nomor 2:
Kunci
itu adalah keistiqomahan santri itu sendiri. Semakin istiqomah maka aku (ED.
NH.) akan membimbing mereka. (totalitas ikhlas ibadahnya)
1.
Solat permohonan
kepada Allah SWT.
2.
Menagislah dalam
permohonan
Karena
waktu yang tinggal sedikit pasti aku bimbang dan buktikan pada hari yang ditentukan gurumu (hari
Senin).
Jawaban
nomor 1:
“Demi
Allah demi Rasulullah bahwa aku akan membuktikan ini semua yang sudah menjadi
ketentuan dari Allah, dan pasti akan aku serahkan kepadamu. Walaupun di sini
(ED. Di Ancol ) banyak benda-benda bathil, tapi benda (harta yang ada padaku)
dan juga sampaikan permintaan maafku kepada gurumu akan semua ini, sebenarnya
aku hanya ingin menguji seberapa besar kesabaran dan ketaqwaan terhadap Allah
dan kepada gurumu, Nak. Sampaikan Nak permohonan maafku!”
“Saya
sudah cukup mengerti, Nak, bahwa ini hanya cobaan kecil yang kamu hadapi untuk
melatihmu, Nak. Karena ada tugas-tugas lagi yang harus kamu jalani dari gurumu.
Hapuslah air matamu, jangan menangis, karena itu akan membuatmu menjadi tidak
kokoh!”.
Jawaban
nomor 3:
“Nak,
bahwa itu sekali lagi pasti aku berikan, tetapi itu memang caraku dan
sistematikaku, dan aku sudah bersumpah tadi”.
Jawaban
nomor4:
“Ya
nak, pintar sekali gurumu dalam mendesakku. Aku sangat kagum masalah harta
benda, rizki dan lain-lain, jangan khawatir, nak. Pasti!!”
“Dan
sampaikan kepada gurumu jangan putus asa dong!” “Coba sekali-kali pakai
kekuatan gurumu (KH. H) untuk mendorong murid-muridnya!”
“Hem,…..”.
Jam 03.00 dan jam 07.00
NH
berkata memberi keterangan:
“Nak,
sesungguhnya masalah diberikannya rizki dan harta benda tersebut, ditunggu
sampai batas hari Minggu. Diberikan secara nyata atau tidak nyata tetap sudah
berakhir. Seandainya tidak diberikan kepadamu, saya akan berikan secara
langsung kepada gurumu, Nak. Jadi jangan khawatir, ya!”
Sabtu, 16 Juni 2012
Pukul 13.46
NH berkata: “Nak, untuk mencapai
istiqomah yang sempurna adalah setiap menit bermohon pada Allah:
Ø
Ya Allah,
Engkaulah zat yang Maha agung, Maha Besar, Maha Esa.
Ø
Ya Allah, hanya kepadaMu
ya Allah aku menyembah, memohon pertolongan, perlindungan dan berserah diri.
Ø
Ya Allah, aku
bermohon ya Allah, ampunilah dosa-dosaku.
Ø
Ya Allah, dengan
ridhoMu ya Allah, aku mohon Ya Allah, berilah aku pertolongan untuk mendapatkan
rizki dan harta yang melimpah.
Ø
Ya Allah, sesuai
apa yang diajarkan guruku Ya Allah jangan menggunakan akal pikiran untuk
membuktikan ini, tetapi dengan keyakinan berTuhan kepadaMu, Ya Allah.
Sebelumnya
baca bismillah dan istigfar 7 langit yang sangat dalam, lalu bermohon dan
menagislah kepada Allah.
“JADI ITU, NAK SALAH SATU KUNCI-KUNCI UNTUK MENDAPATKANNYA”.
Sabtu, 16 Juni 2012
Pukul 08.43
Saat
saya sambung rasa kepada:
-
Syech AB
Sulthonul Aulia
-
NH
-
Syech. Moch H
-
Ibu Ratu Kidul
“Assalamualaikum
Wr. Wb”
-
Syech AB
member ketegasan agar cepat diselesaikan
-
Syech. Moch.
H pun demikian
-
Ibunda Ratu Kidul agar cepat diselesaikan
Jawaban
NH: “Bahwa kamu sebenarnya harus lebih jeli dalam menanggapi situasi dan
kondisi dari keteranganku”
Jawaban
dan keterangan KH. MH: “Begini saja Gun, berucaplah kepada NH, ya Allah ya
tuhanku, engkau tuhanku ya Allah dan nabi Muhammad adalah utusannya, Mbah guru saya adalah Syech Abu
Bakar dan engkaulah ya NH adalah Maha Guru”
Dan
berserulah:
“Ya
Allah ya Tuhanku, Ya Allah, engkau Maha suci, Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Dengan welas asihMu Ya allah, berikanlah dengan nyata akan harta benda yang telah
menjadi ketentuanmu. Hamba telah lama meninggalkan keluarga(anak dan istri)
Hari Minggu dan Senin
Pukul 03.00
Saya diperlihatkan tas koper warna coklat dari kulit
oleh NH; kata beliau: “Ini, Nak tasnya yang akan saya berikan langsung
kepadamu, jadi sabar ya, Nak!”.
Pada
malam senin di jam yang sama, saya diperlihatkan kumpulan ikan-ikan ‘blanakan’
yang sangat banyak.
Malam Selasa, 19 Juni 2012
Jam 03.00
Saat saya tawadhu, saya disuruh berzikir cepat, lalu NH
meniupkan titik jidat dan berdoa (tapi saya tidak mendengar), saya hanya
melihat dua tangan saya bersinar dan di seputar depan badan saya bersinar
dengan kedua tangan pada posisi berdoa.
Sebelumnya
saya sambung rasa dulu dengan:
1.
Syech M H
2.
Syech AB
3.
NH
4.
Fokus pada Allah
1.
Kemudian Syech
Moch. H berkata: “Pak Gun, itu haq, dan SAB pun mengatakan yang
sama”.
2.
NH berkata:
“Tidak apa, Nak. Ini haq dan ini adalah akan menjadi kenyataan dan saya senang
kamu sudah mulai mengistiqomahkannya, sampaikan kepada gurumu nanti!”
Rabu, 20 Juni 2012
Jam 9.00
Pada saat Mas Prapto bertawadhu di dermaga marina, dia
melihat ‘gerbang bertuliskan AL AKHLAQ’ dengan barisan ratusan orang yang akan
memasuki gerbang tersebut, dengan antrian yang cukup panjang dengan ciri-ciri
orang-orang tersebut berpakaian:
-
Baju taqwa
-
Bau gamis dan
jubah muslim
Jawaban
KH. Moch. H:
-
“Sudah benar, dan
harus beristiqomah dengan terus menerus”.
-
Ulama-ulama yang
ikut berjuang dengan Pak Kyai.
Pada Jam 08.00
Saya dapat tugas dari Syech Moch. H untuk sambung rasa
kepada:
-
Syech Moch. H
-
Syech AB
-
NH
-
KH. Ahmad Husein
(leluhur saya)
Dari
ketiga orang tersebut di atas saya disuruh dengar KH. AH.
·
Pernyataan KH.
Ahmad Husein: Perkataan beliau berbahasa Jawa halus dan petuah dari beliau
intinya adalah bahwa saya harus:
-
Bertaqwa kepada
Allah
-
Ikhlas dalam
beribadah sehari-hari dan selalu bermohon ridho Allah tanpa menginginkan
sesuatu (keikhlasannya), dan juga beliau berkata bahwa beliau akan mensuport
(menanti dari belakang dan meminta saya untuk mematuhi apa yang diperintahkan
oleh guru saya yaitu Syech Moch. H ”.
·
Pernyataan syech
abu Bakar: “Bahwa kamu, nak sebagai murid dari cucuku harus istiqomah, bertaqwa
kepada AllahSWT., dan selalu ikhlas. Jadi itu sebagai “Tritunggal” yang kokoh
(ED: Istiqomah-Ikhlas-Taqwa), di masa depan, Jadi itu saja dari saya ……”.
·
Penjelasan KH.
Moch. H:
“Bahwa apa yang sudah dipetuahkan oleh Syeh Abu Bakar
dan leluhurmu bahwa kamu harus benar-benar melaksanakan itu semua untuk
kebaikan pada dirimu, Gun!”
·
Penjelasan dari NH:
“Dan dari saya nak, bahwa apa yang sudah diutarakan tersebut adalah untuk
memperkuat (memperkokoh) tugas-tugas sekarang dan di masa yang akan datang yang diperintah oleh gurumu, dan tugas saya hanya
untuk menuntun saja, Nak!”
Pada Jam 09.30
NH berkata: “Nak, yang penting kamu
harus bisa benar-benar
beristiqomah dan masalah harta yang akan diberikan pasti terlaksana, jangan
khawatir, dan sampaikan juga kepada santri-santri lainnya!”
Saat tawadhu jam 02.30
Malam Jumat tgl….
NH berkata, “bahwa kamu masih menjalani
keistiqomahan sampai saya member ‘kode berakhirnya’ dan pemberian harta benda
yang saya janjikan, sabar, nak!”
“Nak,
sampaikan kepada temanmu Suprapto untuk meminta maaf kepada orang tuanya, istri
dan sanak saudaranya karena masih ada rasa kebencian dan kemarahan yang amat
sangat kepada ‘Bapak Kandungnya’!”
Mimpi Bapak Ust. Jupri:
Bertemu
dengan KH. Basyir Abdullah Sajjad. Beliau bercerita tentang sambung rasa, bahwa
sambung rasa itu jarang dilakukan oleh umat Islam.
Lalu
saya langsung sambung rasa, dan ketika sambung rasa itu berlangsung, mendadak
beliau mengambil barang menggenggamnya yang diambil dari sampingnya, dan
menyerahkannya pada saya, seraya mengatakan: ini ijazah dari saya, sebab engkau
bisa menyambung rasa). Begitu saya lihat ternyata berisi:
-
Arang 3 biji
sebesar jempol
-
Batang ubi jalar
Jawab NH :
Bahwa Ustad Jufry Tentang
Hakekat Hatinya yang belum sempurna dan ubi jalar adalh sarana sambung rasanya
Pada Jam 11.00
1.
Saya disuruh
tanyakan tentang siapa yang akan menjadi gubernur Jakarta?
2.
Pada jam 14.00
Untuk menanyakan, siapa MARIUS GUMONO?
Jawab
nomor 1: “Cirinya berkumis tipis dan berdarah Palembang”
Jawaban
nomor 2: “Nak, bahwa sesungguhnya siapa Marius Gumono itu adalah orang ahli
tirakat yang mempunyai khodam-khodam batil, dan dia harus dibersihkan oleh
gurumu dengan cara digebuk dengan keras melebihi santri Pak Ma’mun (ED: ketika Ma’mun
datang pertama kali ke pondok), mumpung
ruhnya masih melekat pada jasadnya, agar badannya putih bersih dan diisi
kalam-kalam Allah, dan buat apa harta yang dikumpulkannya kalau bukan untuk
perjuangan di jalan Allah. Sampaikanlah nak, kepada temanmu (Ust. Jupri), agar ia (ED. Marius Gumono) bisa dibimbing dan dibina
oleh gurumu”.
Jam 02.30
1.
Saat saya
komunikasi dengan NH, belia berkata: “Nak, saya kasih kamu sampai jumat untuk
membuktikan kemustajabannya dengan cara-cara yang sudah diajarkan gurumu dan
aku”
2.
“Dan sampaikan
kepada Ust. Jupry untuk segera merapat kepada Cagub
yang sudah aku berikan cirri-cirinya, karena beliau banyak hartanya.
“Kalau sudah kontak
dengan Marius Gumono, harus silaturahmi dengan tawassulan di rumahnya dengan
membawa teman-teman santri. Dari kedua hal tersebut Insya Allah dapat mengatasi
operasional gurumu dan kegiatan
perjuangan ini,….!”
Pada jam 7.30
Saya komunikasi kembali dengan NH dan beliau berkata:
“Nak, kamu sudah menjalankan; TAQWA-IKHLAS-ISTIQOMAH. Sekarang kamu tinggal
menjalankan puasa. Mulai besok sampai jumat insya Allah sebelum Jumat sudah
terbukti.
Dan
sampaikan kepada gurumu bahwa Syech AB ada kemunculannya di daerah Surabaya kota, di daerah Wonokromo pusat keramaian (Pasar).
Syech
AB berkata (saat saya sambung rasa): “Hai, anak dari cucuku. Sudah kamu
patuhi saja perintah gurumu dan NH itu sudah mulai membuka rahasia
keberadaanku, ya sudah biar santri-santri Surabaya untuk mencariku!”
“Rahasiakan”
Ya
Syech AB, sebelumnya mohon maaf, bahwa
1.
Sampean ya Syech
AB jangan menyamar lagi
2.
Tampakkan saja
biar dijemput di Surabaya, dan cucu sampean itu tidurnya hanya sendiri dan
istrinya sudah tidak mau memperhatikan
3.
Nanti akan
disediakan kamar. Jangan nestapa lagi karena sampean itu sakti, dan masuk saja
ke kamarnya.
Terlebih
dahulu merendahkan diri
1.
Ya sudah nak,
saya akan turun ke bumi dalam minggu-minggu ini, tidak di Wonokromo, langsung
ke kamarnya.
2.
Dia itu gurumu
STRATEGIS, DIALOGIS 5x diulang-ulang
3.
Saya sangat sayang sekali.
Syech
AB
1.
Hai sampaikan
kepada gurumu bahwa saya akan menjumpai dan tinggal pada malam Jumat jam 1
malam
2.
Dan sudah menjadi
ketentuan Allah bahwa apa yang sudah menjadi tanda di tangannya untuk membuka
kunci-kunci bank gaib dan juga sudah menjadi ketentuan Allah bahwa cucuku telah
meminum air kehidupan dariku.
3.
Dan setelah
perjumpaanku dengan nyata maka apa yang dikatakan dipingit telah selesai dan
maka di situlah perjuangan di mulai.
4.
Dan juga
sampaikan, Kanjeng Ratu Kidul akan mampu dilihat orang setelah istrinya (ED.
Istri Pak Kyai) mangkat, dan untuk sementara yang hanya bisa melihat dan maujud hanya cucuku.
Jam 03.00
Prapto
saat tawadhu:
1.
Ada seorang
menyenter/menyinari dirinya dengan sangat terang di bagian kanan sampai ke
kiri, setelah itu sinar itu menjadi bulan di langit dan jatuh di langit ufuk
timur.
2.
Ada seseorang
berjuang memberikan uang ini Rp. 2 Juta. Jawab Prapto: “Saya tidak mau
langsung, karena menurut guru saya harus ditransfer ke bank BRI atas nama
saya”. “Tambah 8 juta?”. Saya (ED. Prapto) tetap tidak mau karena menurut guru
harus ditransfer di bank sebesar 250 juta!”. “Ya sudah”. Suara itu menghilang.
3.
Terakhir saya
diperlihatkan tas dan karung tepat di depan Prapto duduk. Karung itu dibuka
tapi tidak tau isinya.
Malam Kamis
Pukul 03.00
Prapto:
1.
“Jangan suka
bermain pikir (Akal). Bila member jangan meminta imbalan walau di hati. Saya
sangat prihatin dengan santri-santri gurumu yang selalu menyepelekan tugas dari
gurumu, dan harta itu tidak akan saya serahkan kepada siapa pun kecuali kalian
berdua.
2.
“Buka tanganmu,
janganlah berpikir, setelah melihat barang tersebut (Harta) dan selalu ikhlas
(setelah tidak nampak) saya berucap: “Ya NH kenapa tidak nampak, barang itu
saya akan berikan pada saat ‘Dhuha atau waktu Dzuhur, kalau tidak waktu ashar
dan saya memohon jangan watu Ashar karena bank tutup”. “Baiklah kalau begitu, saya berikan waktu dhuha dan dzuhur”. “Ikhlaslah, ikhlaslah, ikhlaslah!”
1.
“Katakana ya,
nak, yang membuat kapal ini karatan karena ulah santrinya. Semakin santrinya
itu putih hatinya dan tingkah lakunya maka kapal itu putih mengkilat seperti
stainless steel”.
2.
“Dan katakan nak, saya akan mendoakan dan memaksa akan turunnya
SY AB pada malam Jumat ini dan katakan pada gurumu, apa perlu pengawalnya juga akan saya turunkan (pandawa
lima)?”
3.
NH berkata lihat nak bahwa
pendawa lima gurumu sudah tidak kuat ingin turun Bumi, coba kamu lihat ke langit(saya lihat seperti Kaki-kaki
besar akan turun, kemudian tidak ada lagi.
Jawab Syech H:
-
“Iya, memang
begitu dan katakan kembali, harus diturunkan semua, jangan tanggung-tanggung,
karena ini sudah dimulai perjuangan!”
Setelah
itu saya ditugaskan untuk sambung rasa kepada:
-
Syech AB
-
Syech Moch. H
-
NH
Ø
“Ya NabiAllah
Khidir, turunkan saja semua, jangan nanggung dong, ini adalah untuk awal
perjuangan!” Juga termasuk apa yang sedang dijalankan tugas oleh murid-muridku,
Gunawan dan lainnya, turunkan itu!”
o
Jawab:
Ø
“Baiklah, kalau
begitu akan aku turunkan semua berikut penjagamu pandawa lima”
o
Jawab Syech AB:
Ø
“Akan aku turunkan dengan tanda kilatan cahaya 2 garis
warna biru, dan setelah aku menetap di kamar gurumu maka disitulah mulainya
perjuangan, dan aku akan memberikan semuanya.
o
Jawab NH:
Ø
“Saya juga akan
mendampingi gurumu, nak”.
Ø
Bagaimana ya NH
tentang lagu yang diciptakan olehmu, yang akan dinyanyikan oleh guruku?”
o
Jawab NH:
Ø
“Ya nak, bahwa
lagu yang akan dinyanyikan itu adalah lagu tentang dimulainya perubahan zaman,
yang akan dipimpin oleh gurumu”.
Ø
“Dan ‘Sabda
Palon’ akan turun dan mendampinginya, begitu pula aku sebagai ‘Nayogo Genggong’
akan turun dan mendampingi gurumu, karena dia itu adalah cucuku juga”.
Hari Jumat, 20 Juli 2012
Pukul 06.00 dan 07.30
Pada saat saya duduk-duduk di masjid (ED. Lantai 2
Masjid Al Mubarok setelah tugas dari Ancol selesai), Syech Sunan Giri
memberikan wejangan, memberikan ilmu ‘KABUT SUTRA BIRU’, dengan cara:
1.
Fokus pada Allah
dengan berzikir YA BASHIR.
2.
Untuk dapat
melihat apa yang akan diberikan oleh NH tanpa ada halangan (dapat menembus
suatu benda yang kasat mata).
Ketika
mendapat wejangan dari Syech Sunan Giri di lantai 2 masjid Al Mubarok, (ED. saya
sedang berziarah ke makam Pangeran Kuningan (Syech Arkaudin) di belakang gedung
Telkom.
Demikian catatan harian perjalanan Pak Gunawan yang
saya tulis secara apa adanya (seperti yang ditulis dalam bukunya), tanpa saya
tambah dan kurangi. Saya menyelipkan akronim ED=editor sebagai pemisah
antara tulisan asli Pak Gunawan dan penjelasan dari saya atas izin Pak gunawan.
Tambahan dari Ma’mun
Disampaikan bukan untuk takabur, tapi semata-mata
untuk tahaddus binikmat, juga karena saran guru membagikan
pengalaman kepada santri lainnya.
Ketika diajak pertama kalinya menengok Pak Gunawan,
setelah nestapanya di Ancol selesai bersama:
1.
Ust. Jupri
2.
Pak Dahlan
3.
Mas Guntur
4.
Burhanudin
5.
Bang Alex
Saya terdorong untuk menengok kondisi Pak Gun, itu pun
atas seizin Pak Kyai. Dorongan lainnya semata karena keinginan yang kuat untuk
belajar dengan santri senior karena sejak kedatangan saya ke Pondok yang
pertama kali, saya belum bisa focus pada pelajaran karena kesulitan mengatasi
godaan tidur.
Kejadian demi kejadian tidak saya tulis berdasarkan
tanggal (karena lupa) tapi ditulis berdasarkan urutan kejadian;
1.
Ketika saya
dilatih (Pak Gun ) untuk melawan rasa
kantuk dengan cara;
-
Setelah solat liridhoillah
3 rokaat di musola Ancol, saya disarankan duduk menghadap pantai, jika diserang
rasa kantuk, saya harus berjalan atau duduk-duduk.
2.
Ketika saya
merasa lelah setelah berjalan, saya duduk di tepi pantai. Tanpa terasa mata
terpejam dan mengantuk tak tertahankan. Antara sadar dan tidak saya didatangi
anak ketiga saya (namanya Sukma Sejati) dalam keadaan telanjang bulat dan
memeluk saya karena kedinginan.
3.
Pagi hari, saat
selesai solat dhuha di Masjid baiturrahman Ancol, saya didatangi anak ketiga
saya tetapi tidak telanjang. Dia mendatangi saya sambil membawa selembar
halaman Al Quran (Surat Al Anfal) dan menyerahkannya kepada saya.
Ketika saya laporkan kedua mimpi saya kepada Pak Kyai,
penjelasannya adalah: Bahwa saya dikembalikan dalam keadaan putih bersih.
4.
Walaupun berlatih
kurang lebih seminggu, saya belum bisa berkomunikasi dengan NH.
5.
Entah malam yang
keberapa, saya bersama Burhanudin menjenguk Pak Gunawan yang sedang rebahan di
musolla Ancol. Karena saya tanyakan Pak Gun belum makan. Lalu saya
membelanjakan keperluan makan di warung dekat musola Ancol. Saya yakin karena
uang di dompet yang saya bawa dari rumah kurang lebih berjumlah 150 ribu
rupiah. Akan tetapi anehnya ketika saya selesai membayar keperluan makan 3
orang, saya membuka dompet dan masih ada uang 150 ribu yang utuh (tak berkurang
sedikit pun, dengan pecahan 3 lembar uang 50 ribuan).
6.
Latihan
berikutnya saya lakukan lagi di sepanjang pantai Acol (dekat pantai Marina).
Ketika rasa kantuk menyerang saya merebahkan diri. Dalam keadaan sadar dan
tidak sadar, saya diperlihatkan di depan saya (kira-kira dalam jarak 10 m), 4
orang yang berdiri berjajar; dari pinggir kanan seorang wanita dengan rambut
keriting terurai, disebelah kirinya ada seorang laki-laki yang tidak saya
kenal, di samping kiri laki-laki itu ada Pak Gunawan, di sebelah kiri Pak
Gunawan ada seorang leaki berjubah putih (tidak menampakkan muka/menghadap
saya) tetapi berdiri menyamping. Saya dengar dengar dengan jelas Pak Gunawan
mengatakan: “Pak Jupri kenalkan, ini NH”, sebanyak 3 kali.
Belakangan saya mengetahui bahwa wanita yang berambut
keriting itu adalah istrinya Ust. Jupri. Dan lelaki yang dikatakan NH oleh Pak Gunawan adalah benar NH, karena ciri-cirinya sama
seperti yang dikenal Pak Gunawan.
7.
Saya mendapat
tugas dari Pak Kyai, sama seperti beberapa santri
lainnya (Jakarta, Surabaya dan Bondowoso) untuk memperoleh dana pembangunan
pondok yang Baru.
8.
Kira-kira pukul
10.00, saat solat dhuha di musola Ancol, ada seseorang yang menyerahkan
bungkusan kantong plastic berisi uang pecahan 20 ribuan. Saya menelpon Pak
Kyai. Menurut Pak Kyai, dana yang dijanjikan telah diberikan. Saya harus berusaha
membuktikan kenyatan dana itu.
9.
Walaupun tugas
Pak Gunawan di Ancol telah selesai, saya masih terus bertemu dengan Pak
Gunawan.
10. Pada hari ke-3 Ramadhan, malamnya kami itikaf di musolla
Cawang.
11. Malam-malam berikutnya, setelah saya solat tarawih di
rumah (Lebak Bulus) saya menuju Masjid Al Mubarok bersama Pak Gunawan.
12. Saat solat dhuha di Masjid Al Mubarok, ketika sedang
tawajjuh kembali ada seseorang yang menyerahkan tumpukkan uang (entah jumlahnya
berapa) kepada saya. Saya telepon Pak Kyai. Penjelasan Beliau: Bahwa dana yang
dijanjikan sebenarnya sudah diberikan, tetapi belum berujud karena keyakinan,
keikhlasan dan keistoqomahan saya yang masih kurang.
13. Pada kira-kira malam ke 5 bulan ramadhan, saat selesai
melakukan tawajjuh di Masjid Al Adil Lebak Bulus (kira-kira 10 menit menjelang
azan subuh), ada suara yang yang menyuruh saya mengambil uang lewat ATM. Saya
langsung menelpon Pak Kyai. Pak Kyai langsung menyuruh saya berangkat sambil
membaca LAILAHA ILLALLOH, YA ALLOH YA ROB, tanpa putus.
Karena diliputi kebingungan dan masih menggunakan
akal, saya tidak langsung berangkat. Saya menunda keberangkatan ke ATM karena adzan subuh berkumandang. Saya lakukan solat subuh
berjamaah baru kemudian berangkat ke ATM. Namun sesampainya di ATM saya
mengalami kegagalan, karena uang tidak ada di ATM.
Pada saat yang sama rupanya kejadian yang saya alami,
dialami pula oleh Pak Gunawan di musolaa Cawang. Bedanya, Pak Gunawan mengalami
kegagalan karena lupa PIN ATM.
14. Suatu sore, setelah solat ashar di
Masjid Al Mubarok saya bertawajjuh. Dalam keadaan mata terpejam tiba-tiba
tangan saya terasa berat seperti ditidih bungkusan yang beratnya kira-kira 10
kg. Dalam keadaan mata terpejam saya menangkap bungkusan sambil berdoa seperti
yang pernah diajarkan Pak Gunawan. (“Bismillahirrohmanirrohim Huu Allahu Akbar, Anta wujudan,
Huuuu…Haqul Haqul yaqin”)
15. Saat saya sedang mengalami kejadian itu, rupanya Pak
Gunawan memperhatikan saya dari samping (kira-kira dari jarak 5m). Saya menelpon Pak Kyai, dan beliau
membenarkan kejadian itu. Beliau menerangkan bahwa dana yang dijanjikan telah
diberikan, dan dikembalikan kepada saya maknanya untuk membuktikan keyakinan
saya.
16. Sampai kira-kira ramadhan hari 8, kami masih tetap saling bertemu.
17. Kira-kira ramadhan hari ke-10, kami pergi ziarah ke
Masjid Jatinegara Kaum di komplek pemakaman Pangeran Jayakarta. Kami berangkat
setelah solat subuh dari Masjid Al Mubarok.
18. Setelah solat dhuha di Masjid Jayakarta, kami
memutuskan mengakhiri perjalanan kami selama bulan Ramadhan. Kami bersepakat
memasrahkan tugas yang kami emban dari Pak Kyai, dan meneruskannya setelah Idul
Fitri.
19. Kira-kira hari ke-14 Ramadhan saya ditelepon Pak
Jupri. Beliau pamit hendak ke Bondowoso (agak mendadak) karena adik ipar beliau
meninggal dunia.
20. Saya dan Pak Gunawan ditelepon Pak Kyai untuk
melaksanakan tugas yang pernah dilakukan Pak Jupri dalam pengiriman paket
lebaran untuk jamaah tarawih yang ada di sekitar pondok.
21. Kami berdua kebingungan, darimana kami memperoleh dana
untuk membelanjakan kebutuhan paket lebaran tersebut.
22. Tugas yang kami dapat adalah mengirim paket:
-
25 sarung dewasa
-
5 sarung anak
-
15 baju koko
ukuran XL
-
10 baju koko
ukuran L
-
25 mukena
-
6 mukena anak (
untuk dipaketkan ke Jember )
-
Uang pecahan 20.000
sebanyak 2 juta rupiah
-
Uang pecahan
5.000 sebanyak 1 juta rupiah
-
5 mukenah
-
5 sajadah
-
7 sarung
-
7 baju koko
ukuran XL (untuk dipaketkan duluan ke Pasongsongan Sumenep)
23. Atas izin Pak Kyai lewat SMS Pak Usman, kami
membelanjakannya uang zakat dari para santri di Jakarta, yaitu:
-
Dari santri
Bintaro Rp.1.320.000 + 1
sarung
-
Dari jamaah Pak
Sapii Rp. 800.000
-
Dari Pak Taufik
Bekasi Rp. 300.000
Tetapi dana tersebut hanya
cukup untuk belanja paket yang akan dikirim ke Pasongsongan. Belanja paket
untuk ke Jember belum ada. Belum lagi dana untuk membeli tiket bus kami berdua.
24. Pada tanggal 13 Juli 2012, dalam keadaan bingung, darimana kami memperoleh dana kekurangan belanja
paket, ketika tawajjuh di rumah, saya 2 kali didatangi Pak Kyai dengan
berpakaian putih bersih.
25. Setelah solat tarawih malam tanggal 14 Juli 2012, ada
dorongan hati untuk mengecek ATM BNI Cabang Cinere.
Alhamdulillah, ternyata dana sertifikasi guru saya
yang sempat bermasalah, telah ditransfer di rekening BNI saya sebesar 18 juta rupiah.
26. Dengan dana tersebut Alhamdulillah kami bisa
membelanjakan sisa kekurangan paket yang jumlahnya kurang lebih 3.500.00, baju
koko , sarung, pakaian dalam dan peci Pak Kyai, menukarkan uang pecahan 20 ribuan
dan 5 ribuan, sekalian tiket bus kami berdua.
27. Kami berangkat dari Terminal lebak Bulus tanggal 17
Juli 2012 pukul 00.30
28. Kami pulang dari Jember tanggal 24 Juli 2012
29. Ada peristiwa aneh yang saya alami ketika proses
kepulangan kami ke Jakarta:
-
Tanggal 22 Juli
2012 kami (Pak Kyai, Pak Dayat, saya, dan Pak Gunawan) pergi ke stasiun KA
Jember untuk membeli tiket (Bu Nyai, Pak Kyai, Nyai Azizah, Saya dan Pak Gun)
ke Semarang. Ketika akan membayar karcis KA untuk 5 orang harganya 3.300.000, saya
mengambil uang di dompet saya, ketika saya hitung ( hingga 2x ) uang yang ada
hanya 3.100.000 (kurang 200.000). Seketika Pak Kyai berkata: “Sini, uangnya
Bapak yang hitung!” Ternyata uang yang Pak Kyai hitung jumlahnya cukup Rp
3.300.000 dan masih ada lebihnya sejumlah 150.000 yang dikembalikan kepada
saya.
Demikian
tambahan pengalaman yang saya tulis, semata-mata atas izin Pak Kyai tanpa
maksud ujub dan takabur.
Jakarta, 16 September 2012
Editor,
Ma’mun
Jakarta, 16 September 2012
Editor,
Ma’mun
Telah
diverifikasi oleh Pak Gunawan
Tgl. 20 September 2012
Di Masjid Al Mubarok
Tgl. 20 September 2012
Di Masjid Al Mubarok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar