Sabtu, 14 September 2013

Ummu Al Hasanah Attaqwa


Ummu Al Hasanah Attaqwa
 ( The Real Modern of Tasawwuf )
THE JOURNEY OF HAKEKAT
HARI PERTAMA
25 Maret 2012

Tiba di makam kramat Mbah Priok jam 1 malam, pada pagi hari setelah solat duha, dan solat liaunillah sekaligus berpamitan dengan Mbah Priuk lalu telp Pak Kyai untuk start awal nestapa perjalanan dan diijazahkan menirukan suara Pak Kyai.
Kira-kira 100 m dari makam Mbah Priuk saya menemukan uang Rp. 20.000 dan setelah saya berjalan beberapa langkah saya dihadang seorang lelaki tua umur 68 tahun bernama ABDUL MADJID pekerjaan musafir asal Medan, lalu dia memanggil saya, “ Hai kamu, berhenti, kamu dari Madura yaa …????
·         Jawab saya “Bukan”.
Lalu dia bertanya : “Begini ada yang mau saya tanyakan, maksud dan tujuan kamu ke mana??
·         Jawab:  saya hanya diam
·         Saya hanya menjawab: Saya Asal Jakarta, Cawang
·         Saya kira kamu asal Bangkalan atau Sampang Madura
·         Maksud tujuan kamu apa??
·         Jawab : Saya tidak menjawab
·         Kalau kamu mau ke makam kramat saya bias antarkan kamu, dari mulai makam Asmoro Ghondhi s/d Makam 9 wali saya tahu …!!!
·         Jawab: Saya hanya diam
·         Kamu dari pondok pesantren mana?
·         Jawab : Saya dari Jember, kamu kenal Kyai Musaqysah dia asal Jember itu sebelah mana pesantren kamu?
·         Jawab: Wuluhan.
·         Kamu mau tahu pesantren dari mulai Tebu Ireng Jombang s/d Syech Dimyati Banten Saya Tahu, dan kamu saya kenalkan dengan adiknya, saya sahabat erat dengan dia.
Setelah itu dia minta uang pada saya untuk ongkos karena dia punya uang tinggal 2 ribu, lalu saya kasih 10 ribu dan jabat tangan sambil bilang ikhlas yaaa dan tersenyum, kemudian pergi.
Setelah beberapa meter saya baru tersadar siapa dia sebenarnya dan saya telp. Pak Kyai tentang pertemuan dengan orang tua tersebut.
Jawab Pak Kyai: “Beh, kamu gimana Gun, pakai Tanya siapa dia, ya dia itu NH tau”,  …. kamu itu kurang jeli, !!!! Wes-wes heee sudah jalan lagi sana nanti juga akan ketemu lagi. Yang tawakkal dan tasbehnya diplintir untuk berzikir.
Lalu kembali saya melakukan perjalanan ke arah Cawang. Saat saya akan melintasi halte bis dekat POLSEK Tj. Priuk tiba-tiba ada anak muda duduk termenung. Pada waktu saya lihat dari kejauhan. Hanya ada seorang wanita sendirian berdiri di halte tsb. Akan tetapi waktu saya mendekat saya hanya melihat anak muda.
Kemudian saya duduk di sampingnya sambil memperbaiki tasbih saya yang rusak. Saya senyum padanya dan saya tanyakan dari mana asalnya.
Jawabnya:”Rumah saya di Semper Tj. Priuk. Sudah empat hari saya jalan dari rumah untuk jual knalpot tapi tidak laku-laku. Sedangkan anak saya masih kecil dan lagi sakit panas, kemudian saya Tanya lagi namanya siapa, Mas kamu?? Nama saya Ardhi asal Yogyakarta. Kemudian saya sodorkan uang 20 ribu (Uang hasil nemu di jalan dekat Mbah Priuk), kemudian saya berdiri. “Mas saya mau melanjutkan perjalanan!”. Kira-kira lima langkah saya menoleh ke belakang, anak muda tersebut telah hilang lenyap padahal jalan di halte tersebut tidak ada belokan. ???....?????....!!!
HARI KE-2
26 Maret 2012

            Pada pagi hari kira-kira jam 08.30 saya bertemu dengan seorang anak muda di Jl. Gatot Subroto (sebelum Museum Satria Mandala) dia berbaju biru dan hitam berkopyah sama seperti yang saya kenakan. Membawa tas besar warna hitam. Tiba-tiba dia berhenti turun ke drainase (got) sambil mencuci potongan spanduk. Dia menoleh kepada saya sambil senyum.
Saya tetap melanjutkan perjalanan sambil berzikir. Akan tetapi tiba-tiba anak muda itu melintas dengan cepat sambil menoleh ke saya sambil senyum-senyum dengan berjalan sangat cepat.
NB.: Beliau juga menyatakan ke sini disuruh Guru Imam.
Lalu saya tersadar siapa dia, dengan sekuat tenaga, saya kejar dia, Alhamdulillah dapat saya tangkap (Tepat di depan Bank Mandiri Pusat) lalu terjadi pembicaraan:
Ø  Sambil tertawa dia berkata pada saya. “Saya ini sudah menyeberangi tiga lautan, tiga samudera akan tetapi belum juga dapat isteri. Saya sudah sangat ngebet sekali ingin punya istri”.
Ø  “Pemerintah sekarang ini banyak menyengsarakan rakyat, dan merampas hak-hak rakyat”.
Ø  SBY dan Budiono merampas hak-hak rakyat dengan menaikan BBM
Ø  “Habib Riziq itu tidak bersalah. Ini hanyalah kepentingan dan permainan Amerika. Sampaikan pada Habib Riziq teruskan perjuangan, jangan takut!”.
Lalu saya minta rokok beliau dan saya juga minta dana pada beliau untuk pembangunan pondok yang baru dan saya desak terus juga minta untuk mendoakan saya dan wejangan.
            Hai NH yang ada pada diri sampean saya minta wejangan dari sampean juga dana kurang lebih 5 milyar untuk pembangunan pondok.
            Jawab dia: “Saya ini hanya disuruh Guru Imam untuk ke sini dan hanya ingin mencari istri, sudah ngebet niih, …. Mana sini kembalikan korek saya.
Saya tetap tidak mau mengembalikan. Jawab dia: “Gimana sih, saya nggak punya uang, mana korek apinya !!!. Saya tidak mau sambil tangan saya pegang jempolnya. Saya pencet-pencet tapi tidak lunak, biasa saja, kemudian saya sundut dengan rokok. “Eh,.. eh panas” berarti kamu menyengsarakan hak-hak rakyat. Maaf-maaf, eh mana korek api saya, kembalikan!!. Akhirnya sayakembalikan kemudian dia berlari cepat.
Kemudian saya report telp Pak Kyai tentang pertemuan ketiga tersebut. Jawab Pak Kyai: “Beh, berarti kamu Gun, kurang jeli dan harus bertahan dan juga paksa sampai dapat, jangan kalah negoisasi”.
“Sudah sekarang kamu sholat dhuha”. Lalu saya cari masjid tapi nggak ada, hanya ada mushola di lantai 2 RS Siloan. Saya tidak mau karena RS Kristen, lalu saya kembali jalan untuk mencari masjid.
Di tengah jalan saya dihadang oleh orang tua gembel bertopi caping. “Mas kalo mau sholat di sana di belokan kana nada masjid lalu ke kiri seberang. Kemudian saya ia saya beri uang 2000 rupiah dan saya tanya, “Dari mana Pak?” “Dari Semarang”, jawabnya. “Sudah mas solat sana!” lalu saya jalan kembali. Alhamdulillah saya menemukan Masjid Al Hidayah tepatnya di apartemen Gedung Sampurna SQ.
Hari Ke-3
27 Maret 2012

                Pada siang hari jam 11.00 tepatnya di Patra Jasa Jl. Gatot Subroto, perjalanan saya dihadang orang tua gembel (pemulung). Dia  menghadang meminta uang lalu saya berikan 2000 rupiah dia bilang kurang dan dia mengajak saya untuk omong dan mengeluh tentang:

1.      Cucunya sedang sakit tipes perlu uang buat beli obat lalu saya beri 70.000 rupiah dia bilang ini masih kurang dia perlu 80.000 rupiah dari mana ia mendapat uang sebanyak itu untuk beli obat.
2.      Dia terus saja menangis dan cerita bahwa tiap hari dihina oleh tetangganya karena masak ikan cuwe melulu yang sangat bau. Jadi cucunya sakit typus (karena makan ikan).
3.      Dan saya bilang kepada dia bahwa saya diutus oleh Pak Kyai untuk mencari dana pembangunan pondok pesantren yang baru dan membutuhkan dana kurang lebih 5 miliar dengan tanah kurang lebih 500 hektar.
Dia jawab: Oh iya nanti dibangun masjid dan kotak-kotak di sekelilingnya sebagai kelengkapannya.
4.      Setelah itu d ia mendoakan saya siang malam dan meminta saya untuk solat tahajjud tiap jam 03.00 malam.

Hari ke-4
28 Maret 2012

            Sesuai petunjuk yang didapat bahwa saya harus itikaf di Masjid Al Munawwar Pancoran secara terus menerus sampai mendapat petunjuk (pada malam hari) dan pada siang hari saya tetap nestapa (melakukan perjalanan).
            Saya terus jalan kea rah Duren Tiga ke arah Mampang terus Rasuna Said tembus jalan Casablanca. Setelah lurus sampailah saya di Masjid Al Hidayah untuk sholat Dzuhur. Setelah solat Zhuhur  (setelah tawajjuh) ada yang berbicara kepada saya: “Di masjid ini ada makam Syech Muhammad Abdul Mukti”.


Hari ke-5
29 Maret 2012

            Pada hari Kamis pagi saya kembali berjalan seperti digerakkan kembali untuk sholat di Masjid Al Hidayah. Selesai sholat saya tawajjuh, saya mendapat petunjuk bahwa saya harus itikaf di masjid tersebut. Kemudian saya izin kepada pengurus masjid tersebut dan diperbolehkan untuk menginap.
            Tepat pada jam 03.00 saya berkomunikasi dengan Syech Muhammad Abdul Mukti (Almarhum). Beliau dimakamkan di bawah pohon kurma. Syech M. Abdul Mukti minta khususon Al Fatihah. Setelah solat subuh saya berpamitan kepada beliau.

NB.: Menurut beberapa orang marbot dan pengurus Masjid Al Hidayah; bahwa makam tersebut sengaja dirahasiakan agar orang tidak mengkultuskan makam tersebut.
           
            Saya melanjutkan perjalanan perjalanan menuju Jl. Gatot Subroto menuju Masjid Al Munawar. Sampai di masjid saya solat Dhuha dan tawajjuh. Setelah selesai saya melanjutkan perjalanan untuk solat juma’at di Masjid PLN Duren Tiga.

Hari ke-6
30 Maret 2012

            Pada malam Sabtu saya itikaf dan solat malam di Masjid Al Munawwar sesuai arahan Pak Kyai bahwa itikaf itu dilakukan bukan hanya malam hari tetapi harus diulang-ulang di masjid yang sama.
            Tepat pukul 07.30 saya telpon Pak Kyai melaporkan tentang itikaf dan solat malam tadi malam. Jawab Beliau: “Bahwa kamu harus sabar,istiqomah, dan tawakkal sesuai petunjuk yang kamu dapat. Ayo cepat lakukan solat dhuha!”.
            Pada jam 09.00 saya solat dhuha di masjid Guru Amin Kalibata Pasar Minggu. Setelah selesai solat dan tawajjuh saya lanjutkan untuk solat dzuhur di Musolla Attaufiq samping Gedung Sucopindo.
            Jam masih menunjukkan pukul 11.00, belum masuk waktu dzuhur. Saya minta izin kepada marbot untuk istirahat tapi “Si Marbot” diam saja, tetapi saya tetap masuk musolla. Setelah itu tiba-tiba dating seorang laki-laki tua berumur kira-kira 70 tahun dengan tatapan tajam. Dia tersenyum sambil mengulurkan tangannya ke pada saya, dan terjadi pembicaraan:
·         Saya bertanya dulu kepada beliau: “Dari mana dan mau ke mana, Pak?”
·         “Saya dari Bengkulu”, jawabnya. “Saya habis kena musibah kecopetan di Pulo Gadung. Uang dan semua barang bawaan habis”.
·         “Apa isi tas yang Bapak bawa itu?”
·         “Oh, ini hanya pakaian bekas dari polusi”.
Lalu saya memperkenalkan nama saya.
·         “Saya sedang ditugaskan guru saya Pak Kyai untuk musafir dalam rangka mencari dana yang dibutuhkan kira-kira 5 miliyar.
·         “Ooo, begitu”, jawabnya.
Lalu saya menanyakan nama beliau. Jawab beliau:
·         “Nama saya Drs. Muhammad Ikhsan, asal Bengkulu. Alamat tempat tinggal, Semarang. Saya bukan orang miskin. Saya ini punya pabrik kopi di Semarang dengan nama, Perusahaan Kopi Bubuk Raffle. Orang Bengkulu itu tidak pernah ada yang bohong dan boleh dikata 1000% orang Islam semua. Dan saya yang sudah setua ini sanggup berjalan bermil-mil”.
·         “Begini, Nak, saya mau melanjutkan perjalanan tapi sudah kehabisan uang..”
Dengan cepat saya beri ia uang 50 ribu, dia tidak mau terima dulu sebelum ada kesepakatan. Dia hanya pinjam uang saya. Saya akan mengganti 2 juta rupiah, dan itupun dia dia bilang kurang kalau hanya segitu (50 ribu). Lalu saya buka dompet saya yang hanya tersisa total 140 ribu rupiah terus dia ambil 120 ribu rupiah berikut koin 2.500 diambil juga. Jadi dia sisakan hanya 20 ribu buat saya. Kemudian dia bilang begini:
·         “Begini, Nak. Kamu sudah pinjami saya uang, maka akan saya transfer kamu 15 juta rupiah. Cukup, Nak?” “Mana alamatmu?”
·         “ini, Pak saya kasih nomor rekening Bank BRI dan alamat rumah”.
·         “Sekarang kamu catat alamat saya!”
o   Nama                           : Drs. Muhammad Ikhsan
o   Alamat                         : Jl. RS. Karyadi Nomor 02 Semarang Jawa Tengah.
o   Telepon                        : 024-4477021
o   Nama perusahaan         : PT. Kopi Bubuk Raffles
: RS. Klinik Al Ikhsan
·         “Nanti akan saya ganti untuk pribadimu Rp 15.000.000,-, untuk pondok pesantren lain. Akan saya siapkan nanti. Setelah uang kamu terima kamu juga harus menatar anak dan istri kamu dalam hal agama, dan ini ada amalan buat kamu, anak dan istrimu. Tidak boleh buat orang lain”.
“Bismillahi Qulhu Rohmaka. Robbana Alaikum Mu’bin, Wa shobirin, Allahu Akbar”
“Doa ini dibaca sehabis solat fardu 5 waktu dibacanya berulang-ulang 3x”
“Dan bacaan ini pegangannya si ...”
“Dan kamu juga harus banyak-banyak bershodaqoh”
“Kalau bisa uang ini juga dijadikan modal usaha”
“Dan kamu juga saya sarankan untuk berziarah ke makam Wali Songo”

NB.: Ciri fisik:  TB                 = 160 cm
                        Umur               = kira-kira 68 – 70 tahun
                        Warna kulit     = hitam
                        Wajah              = mirip 100% La Cahu
                        Bahasa             = Melayu Bengkulu
Hari ke-7

            Minggu pagi pukul 09.00 dari Masjid Al Munawwar saya meneruskan perjalanan kea rah Jl. Gatot Subroto. Tiba-tiba saya berhenti di Museum Satria Mandala dan saya masuk ke situ. Ternyata ada masjid yaitu masjid Al Mubarok.
            Saya solat dhuha dilanjutkan solat liaunillah 2 kali salam, wirid dan tawajjuh. Ketika sedang tawajjuh saya sempat didatangi oleh orang gaib dan berkomunikasi dengan beliau. Beliau mengaku sebagai “PANGERAN KUNINGAN”. Beliau adalah Panglima Perang sekaligus sebagai murid dari Syech Sunan Gunung Jati, Cirebon dan juga masih sebagai kerabatnya yang ditugaskan oleh Sunan Gunung Jati untuk menumpas penjajah Portugis dari Sunda Kelapa atau Teluk Jakarta atau masih kawasan Ancol. Bahu-membahu dibantu oleh pasukan Demak dipimpin oleh Raden Fatahillah kerajaan Demak. Setelah berperang bersama sisa pasukannya mendirikan kampung di kawasan tersebut, tepatnya di daerah sepanjang Jl. Gatot Subroto, Kuningan sampai Sudirman dan Tamrin, dan sekaligus syiar Islam di daerah tersebut.
            Pangeran Kuningan berkata:
-          Tentang pahit getir perjuangan menegakkan agama Islam di bumi Jakarta ini Beliau berjuang (Syiar Islam sampai mati di kampung tersebut).
-          Beliau juga berkata sangat mendukung perjuangan Syech H 100%
-          Bahwa Syech H-lah yang akan menghancurkan system kapitalis Amerika dan antek-anteknya.
-          Dialah ‘Ratu Adil’ yang ditunggu-tunggu.
-          Dan hai kamu pasti akan pulang, tapi tunggu dulu ini hanya dalam hitungan kira-kira Detik saja dan kamu pasti akan mendapat dana yang diperlukan gurumu, karena dana tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan pondok pesantren dan di sana pulalah akan diciptakan  ‘manusia-manusia super’ yang akan memberantas kebathilan di muka bumi ini dan diibaratkan bagaikan tempat penggodokan bagaikan tempat penggodokan ‘Kawah Candra-dimuka’ yang pada akhirnya akan melahirkan “Insan yang bertaqwa pada Allah SWT.”.
-          Dan salam takzim kepada gurumu “Syekh MH” yang bergelar ‘Paku Alam’.

NB.: Biografi Pangeran Kuningan (Adipati Jayakarta atau Syech Arkauddin) hidup pada 1449-
        1579M.

Hari ke-8

            Selasa pagi hari pukul 08.00, saya melanjutkan perjalanan dari Masjid Al Munawwar, saya diberhentikan untuk duduk di depan Lapangan Aldiron. Di tempat itu saya diceritakan bahwa:
-          Tempat tersebut adalah bekas tempat pendaratan helicopter presiden pertama RI Pak Soekarno. Disinipulalah nanti insyaAllah sebagai basis perjuangan gurumu untuk wilayah DKI Jakarta.
-          Dekat lapangan tersebut ada Patung Pancoran dengan arti sebagai berikut: “Seorang laki-laki perkasa yang sedang menunjuk, dengan arti SEORANG LAKI-LAKI PERKASA YANG MEMPUNYAI SATU TUJUAN YAITU BERTAQWA KEPADA ALLAH SWT”.

Setelah itu saya melanjutkan perjalanan untuk solat dhuha di musola Al Musafir. Setelah berwudlu saya dihadang kembali oleh “kadal bunglon” untuk yang ke sekian kalinya.
Setelah melaksanakan solat dhuha, saya berjumpa dengan seorang kakek tua bernama Slamet, mengaku asal Surabaya, usia 75 tahun. Pekerjaan pengemis tinggal di Grogol.
Lalu saya ceritakan:
·         “saya musafir dari Pondok Pesantren di Jember ditugas oleh guru saya Pak Kyai untuk mencari dana pembangunan pondok paling sedikit 5 miliar”. “Bagaimana Bapak harus bantu saya untuk mendapatkan dana tersebut?”
·         “Lah, kamu itu bagaimana, kenapa harus saya. Saya pengemis tua. Hee.. mana bisa!”

Dia terus mengomel tidak karuan yang saya tidak mengerti. Akan tetapi saya tetap meminta kepada dia dan saya tunggu terus. Dengan kesal dia bilang”

·         “Mana ada mengemis dengan pakaian nyentrik begini. Dasar kamu itu gila, tidak punya otak!”

Saya tetap tidak pedulikan omongannya, saya hanya bias menunggu dan akhirnya dia
pergi.

Hari ke 11

             Dan Pada malam Jumat, dari mulai pukul 23.00 sampai subuh saya terus itikaf dan bermunajat di Masjid Al Munawwar Pancoran. Pada saat saya tawajjuh tiba-tiba mata dan kepala saya terdongak ke atas (terangkat) ke atas. Dengan mata terpejam dan kelopak mata terbalik ke atas dan seakan saya di bawa ke atas. Saya melihat bintang-bintang dan lorong tanpa batas seperti ‘lorong istana’ dengan relief-relief Islam berwarna hijau dan krem. Kejadian itu berlangsung kurang lebih antara 5 – 7 menit.
            Esoknya saya telpon Pak Kyai pukul 14.30 setelah solat Jumat. Saya telpon, begitu berkata hallo…Pak Kyai langsung bertanya: “Bagaimana kejadian malam Jumat tadi, Gun?” Jawab saya (saya menceritakan seperti pengalaman saya di atas). Trus Pak Kyai bilang: “YA, SUDAH SELESAI PELAJARAN NESTAPANYA, TINGGAL TABAH DAN TAWAKAL UNTUK BERJUMPA DENGAN NH”.

Beberapa kejadian selama di perjalanan dalam keadaan nestapa.

Pada malam pertama saya menginap di Masjid Al Munawwar Pancoran:
a.    Saat saya sedang istirahat dan persiapan untuk solat malam dan itikaf. Dihadapan saya melihat ‘seorang pemuda’ dekil dan kumal siap-siap mau mau tidur di pelataran masjid. Dengan sibuknya lantai masjid yang akan ditidurinya dia pel dengan Koran yang dibawanya. Kemudian dia tidur, beberapa saat dia tiup lagi lantai itu karena merasa kurang bersih. Kemudian dia tidur dengan alas Koran yang dibawanya.
b.    Esok hari saat zuhur saya lihat seorang gembel seperti orang gila di dalam masjid berbadan gempal dan botak, duduk dengan tenang di dalam masjid sambil baca kitab yang sudah lusuh. Lalu saya sapa dia dan ulurkan tangan. Lalu dia minta makan, kemudian saya beri dia uang.
c.    Esoknya seorang gembel yang kemarin datang lagi ke masjid dengan hal yang sama seperti yang dilakukannya kemarin. Saatnya datang waktu sholat ia pun sholat. Selesai sholat ia berzikir dengan tasbihnya. Kemudian saya bertanya:
“ Siapa nama anda?” “Nama saya Rokib asal Kudus”. Dia menjelaskan bahwa sudah sejak usia belasan ia musafir dari Kudus sampai Jakarta. Belajar ilmu-ilmu gaib. Dia mengulurkan tangannya. Saya hadapkan telapak tangan saya dari jarak kira-kira 6 cm dan saya rasakan getaran dan strum yang cukup kuat. Kemudian saya suruh ia mencoba lagi dengan mengadu zikir. Dia kaget karena tangannya menjadi panas dan berbalik. “Wah, Bapak punya ilmu juga nih?”. Dia berkata bahwa ia belajar ilmu-ilmu tersebut dari kitab-kitab tanpa  ada gurunya. Kemudian ia tidak kuat. Jadilah ia seperti itu (ED: gembel). Kemudian ia member amalan ilmu yang ia miliki.
d.    Sehabis solat subuh di Masjid Al Hidayah Jl. Sudirman, pagi hari tepatnya di depan Gedung Bidakara, saya melihat orang terjatuh dari motor dengan tangan dan kaki luka-luka. Saya  tergerak  untuk menolong. Saya beri ia minyak angin yang saya bawa kemudian dioleskannya. Tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang menyodorkan sebotol aqua minta dibukakan untuk orang yang terluka, lalu saya bacakan air tersebut dan saya lanjutkan perjalanan.

NB.: Kejadian tersebut sesuai dengan apa yang telah diramalkan Pak Kyai bahwa saya akan
        menemui kejadian seperti itu.

Hari ke-15

            Pada Selasa pagi antara pukul 06.00 – 07.00 ketika saya menatap langit, seakan saya diberitahu langsung dari langit mengenai penciptaan benda-benda nyata di bumi;
A.      Alat transportasi
B.      Benda-benda tak bergerak (rumah dan gedung)
C.      Hewan dan tumbuhan
Pada hakekatnya bahwa apa yang diciptakan Allah SWT. Seperti alat transportasi itu semua diciptakan oleh Allah dari unsure bumi (tanah). Seperti bahan metal besi dan bahan metal lainnya adalah dari unsur bumi (tanah).
A.      Mobil terdiri dari:
1.      Besi                       : dari unsur pasir besi
2.      Plastic                    : dari tumbuhan dan hewan (proses kimia)
3.      Karet                     : dari tumbuhan
4.      Bahan bakar          : dari fosil hewan dan tumbuhan yang ada di perut bumi.
B.      Benda-benda tak bergerak seperti gedung-gedung dan rumah; 80% dari unsure tanah dan 20% dari unsure tumbuhan.
C.      Hewan diciptakan oleh Allah SWT. Sebagai hiasan di bumi yang berdampingan dengan manusia, dan ruh manusia lebih berharga dibanding ruh hewan, dan di mata Allah SWT. Karena manusia adalah khalifah di muka bumi.
D.     Tumbuhan diciptakan Allaw SWT. Disamping sebagai hiasan di muka bumi juga menyimpan keberkahan untuk umat manusia antara lain:
1.      Dikonsumsi manusia
2.      Sebagai tempat berteduh
3.      Untuk bahan bangunan
4.      Dan lain sebagainya.
E.      Air AllahSWT. Turunkan ke muka bumi untuk keberkahan kehidupan manusia dan isinya, “sesungguhnya Allah SWT. Adalah Maha Pemberi Rizki yang nyata”.
“Untuk masalah pertemuanmu dengan NH, hanya tinggal menunggu waktu saja karena Allah SWT. Lah yang Maha menentukan ini semua”.

Hari ke-17

      Pada jam 06.30 bahwa hati manusia bisa bertaqarrub pada Allah SWT. Ada beberapa cara, diantaranya;
1.      Dengan terus menerus berzikir mengingat Allah SWT. Siang malam, setiap saat, karena dengan berzikir di dalam hatilah manusia akan dekat dengan Allah SWT.
Bahwa hati adalah segumpal daging yang diciptakan oleh Allah SWT. Tempat dimana sebagai cermin kebaikan dan keburukan.
2.      Dengan berzikir di hati terus menerus, ini adalah laksana sholat yang dilaksanakan terus menerus tiada henti.

Hari ke-18

            “Saya diajarkan tentang ‘RASA ING PANGRASA (ED: oleh NH) ada beberapa tahapan:
1.      Meninggalkan kemegahan dunia;
artinya “Walaupun kamu mendapatkan limpahan rizki atau harta dunia yang melimpah, anggaplah itu tidak ada. Susah ataupun senang kamu harus tetap bertaqarrub pada Rabbmu” yaitu dengan cara;
- selalu ingat dan berzikir
- memohon ampun
- sholat siang ataupun malam
- dan jangan tertipu oleh dunia karena itu hanyalah ‘semu’.
Contoh:
Semisal manusia itu memiliki gedung mewah, mobil, harta melimpah, bahkan walaupun dia membangun masjid atau muhsola jikalau yang dikejar siang dan malam hanyalah dunia, maka itu akan sia-sia hidupnya.
2.      Zikir;
Dengan melakukan zikir di tengah malam maupun siang (bertawajjuh), meresapi di hati sanubari yang paling dalam secara terus menerus ingat kepada Sang pencipta, yaitu Allah SWT.
3.      Berserah dir kepada Allah SWT.;
Berserah diri diartikan bahwa manusia itu harus menyerahkan diri kepada Allah SWT. “Hidupku, matiku, dan semuanya pada Allah SWT Sang Pencipta makhluk sekalian alam”.
4.      Ikhlas;
Dalam pengerjaan keikhlasan ini meliputi kegiatan yang dilakukan sehari-hari seperti contoh:
- ikhlas bershodaqoh,
- ikhlas beribadah solat,
- ikhlas dalam pekerjaan dunia yang baik,
- ikhlas saling tolong menolong,
- dan ikhlas dalam bentuk pekerjaan dunia dan akhirat.

“Semua yang dikerjakan ‘plong’ tanpa memikirkan ke depannya”

            Dalam diri manusia ada 3 sifat;
1.      Rabbaniah,
2.      Syaitoniah
3.      Labaniah (nafsu syahwat)
“Mana yang kamu pilih?”. “Dapatkah kau memenangkan pertarungan untuk meraih piala sifat rabbaniah?” Jika seseorang dapat memenangkan sifat itu, maka manusia itu akan …. ???? …???.
            Kunci-kunci untuk mendapat meraih sifat rabbaniah adalah:
1.      Sabar dan tabah
2.      Qonaah
3.      Tawakkal
4.      istiqomah
5.      Ikhlas
6.      Sam’an
7.      Watoatan
8.      Watawadluan
9.      Jujur

“Dan kunci utamanya dengan selalu mengingat Allah siang dan malam=ZIKIR HATI”


Hari ke 21
Senin, 2012

            Setelah selesai itikaf di masjid Al Mubarok Museum Satria Mandala, subuh pagi saya melanjutkan perjalanan menuju utara (pantai) diiringi oleh Pangeran Kuningan dan Syech Muhammad Abdul Mukti dan di depan NH.
            Pada waktu zuhur saya solat di Masjid  At Taqwa di Kementerian INFOKOM. Setelah selesai solat saya mendengarkan tausiah imam masjid tsb. Dengan tema “Cinta Pada Allah SWT., dengan bahan “Qul in kuntum tuhibbunallah Fatthabiuni Yuhbib kumullaha  Dzunubaqum Innalloha Ghofuururrohim (ED: Mohon dicek; sumbernya).
            Setelah selesai sholat ashar saya lanjutkan kearah Harmoni dan sholat magrib di Masjid Jami Kebon Jeruk (Pusat Jamaah Tablig) Selesai solat saya mendengarkan qultum.

qultum tersebut bertemakan:
1.      Orang yang berjuang di jalan Allah akan mendapat balasan dan kebahagiaan walaupun awal-awalnya sangat sulit.
2.      Suatu ketika hamba Allah datang pada Rasulullah menceritakan tentang pengalamannya tatkala ia akan buang hajat besar. Di depan lobang tempat ia akan buang hajat tiba-tiba ada seekor tikus besar yang sedang menggali lubang. Setiap tikus itu menggali maka didapatinya uang dinar sampai berjumlah 17 dinar. Maka ia pun menanyakan perihal penemuan uang tersebut. Jawab Rasulullah; “Apakah kamu sebelumnya menggal lubang itu?. Jawab dia; “Tidak ya Rasulullah”. Maka Rasulullah berkata,“Itu tidak apa-apa dan itu adalah rizki dari Allah yang tidak disangka-sangka”.

JAWABAN  NH. SETELAH SAMPAI DI PANTAI ANCOL TENTANG PERJUMPAAN DALAM BENTUK MALIH RUPA

1.      Waktu bertemu dengan orang tua yang mengaku musafir asal Medan Bapak Abdul Madjid, dia bertanya kepada saya:
a.      Maksud dan tujuan perjalanan saya
b.      Asal dari mana
Jawaban saya pada waktu itu banyak terdiam

Keterangan NH:
“Bahwa saya belum jujur. Pada saat itu masih banyak yang disembunyikan akan keduniawian”

2.      Waktu bertemu yang kedua dengan anak muda ia mengaku telah 4 hari berjalan menjual knalpot motor tidak laku-laku. Sedangkan anaknya sedang sakit panas.
Saya pada saat itu memberikan uang 20 ribu (uang hasil nemu di jalan).

Keterangan NH: “Bahwa saya masih agak perhitungan masalah sodaqoh (jiwa sosialnya), karena hanya  memberi rizki yang hanya boleh nemu (20.000) dan tidak dibarengi dari hasil sendiri.

3.      Pertemuan dengan pemuda berkopiah di depan Bank Mandiri pusat.

Keterangan NH: “bahwa saya kurang jeli dan selalu terburu-buru (tidak sabar)

4.      Pertemuan dengan gembel tua yang meminta uang 80.000 hanya saya beri 72.000,-

Jawab NH: “bahwa saya masih perhitungan, belum ikhlas sepenuhnya, walaupun Si Tua Gembel menangis penuh harap. Saya masih menyisakan di kantong saya 8 ribu (uang terakhir), karena takut kehabisan bekal”.

5.      Pertemuan dengan orang tua ‘mirip La Cahu’ atau Drs. Muhammad Ikhsan’.

Jawab NH: “Bahwa saya masih mengandalkan hawa nafsu, dan harta dunia. Si Kakek Tua La Cahu menawarkan hadiah 15 juta.


Hari ke-24
Di Pantai Marina

Pada hari Kamis pagi dalam keadaan perut kosong (hanya minum 1 gelas teh manis) because no money, saya menyusuri pantai dan tatkala saya sedang membersihkan kaki, satu sandal saya tertelan pasir (hilang), dan ini cobaan bagi saya. Lalu saya terdiam di tribun dan saat terik panas pantai menyengat, saya melihat ada bekas buah kelapa sisa orang di tribun. Sebagian saya minum dan dari sisanya saya kumpulkan dalam botol aqua sampai ½ botol. Dan 2 kali saya tawarkan HP Flexi saya untuk saya jual, hanya untuk makan saja,akan tidak ada orang yang mau membeli.
Setelah solat saya kembali ke tribun (menghadap pantai), lalu datang suara NH. Saya dimarahi: “Ini perjuangan suci, jangan kotori dengan hal kecil seperti itu. Bermohonlah kepada Allah, jangan bermohon kepada manusia!”. Kemudian saya bermohon kepada Allah agar dimudahkan rizki dan dikuatkan iman.
Lalu saya berjalan dengan tanpa sandal walaupun sangat panas menuju Pasar Seni dan saya mengecek ATM ternyata Alhamdulillah ada transferan dari sisa penjualan buku walaupun jumlahnya sedikit. Uang itu saya belikan sandal di toko dan saya minta harga yang murah. Jawab pelayan tidak ada yang murah, tapi ini ada pak kalau bapak mau pakai saja tidak usah bayar, dan sandal ini masih baru.
Dengan kejadian itu saya bersyukur kepada Allah SWT. Maha benar Allah sebagai penolong manusia. Saya kembali ke musola untuk beristirahat sambil membeli makanan.

Hari ke-26
Sabtu Ba’da Magrib

Jawaban NH, mengapa saya ditempatkan di pantai Ancol (kawasan wisata): “Kalau kamu ditempatkan di tempat sepi, tidak aka nada pelajarannya, dan ini pelajarannya antara lain:
1.      Pelajaran supaya bias bertahan melihat wanita cantik, mobil-mobil mewah, hura-hura, penghamburan uang, dan kesenangan.
2.      Mempraktikkan bagaimana bisa menahan rasa lapar (dengan makan 1x saja), jauh dari anak istri dan teman.
3.      Agar mampu selalu mengingat Allah terus menerus. Berzikir pada Allah SWT. Untuk meminta ampun dan belas kasih Allah SWT.
4.      Belajar berserah diri; “Serahkanlah semuanya, anak istri, usaha, dan semuanya kepada Allah SWT.
5.      Dan ikhlaskan semuanya dunia dan akhirat, hanya semata-mata kepada Allah SWT, tuhan pencipta alam semesta.

Hari ke-27
Hari Minggu

            Pada hari Minggu saya mulai ada cobaan kembali, yaitu:
1.      Mulai adanya perasaan jenuh, tidak kerasan dan pusing terus
2.      Saya mulai bertanya-tanya; kapankah batas waktu saya menunggu kedatangan NH.

Hal itu saya tanyakan kepada NH dan Pak Kyai.

Jawaban NH: “Hai anakku, jangan bertanya begitu, Nabi Musa saja menunggu berbulan-bulan dengan melintasi gunung, padang pasir. Setelah bertemu denganku hanya aku suruh bersabar dan diam”.

Jawaban Pak Kyai: “Kamu jangan bertanya-tanya kapan batas dalam tugas ini, Gun!” Itu yang memperlambat jalanmu sendiri, dan Bapak tidak akan menyuruh kamu nestapa dengan lama jikalau lama, sudah Bapak suruh pulang. Dan sesungguhnya masalah ini semuanya ada di Bapak. Sudah, banyak-banyaklah beristigfar dan semangat. Nanti malam lakukan solat dan mandi taubat!!”. “Dan seluruh santri di Jakarta, Surabaya. Dan Bondowoso, saya suruh mendoakan kamu!”. “Tetaplah bermohon kepada Allah SWT, dan ini pasti, hanya waktunya saja. Sekali lagi, banyak-banyaklah beristigfar!”.

Hari ke-28

            Pada saat saya memandang laut dan berzikir, NH datang dan berkata:
a.      “Sekarang, sebagai pelajaran terakhir adalah KESABARAN”, dan kamu hanya menunggu kedatangan saya, bukan kamu menemui saya, tetapi sayalah yang akan datang (tidak seperti malam yang lalu) karena itu hanya nafsumu saja”.
b.      “Bahwa manusia yang ingin dekat dengan Allah SWT., adalah manusia yang benar-benar mau menderita (nestapa), seperti contoh, kamu mulai berjalan dari pelabuhan Tj. Priok (makam Mbah Priok). Setelah sekian lama diputar-putar di kota, ternyata sampai juga di Pantai Marina Ancol tidak jauh dari makam Mbah Priok”.
c.       “Dan setelah modal dana itu dapat, kamu boleh bekerja dengan Pak Kyai saja. Apa pun usahamu itu tidak boleh lagi, dan itu akan membuat keluargamu bahagia (anak dan istrimu sampai cucu-cucumu kelak, dan benar-benar mengabdi kepada gurumu”.
d.      “Dan ini sudah ditakdirkan oleh Allah SWT., bahwa kamu telah dititipkan oleh leluhurmu KH. Muhammad Husein, karena beliau sangat sedih melihat anak dan keturunannya tidak ada yang bertaqwa kepada Allah SWT., maka karena beban dan penderitaan ibumu, ia pernah bermohon kepada Allah SWT., meminta agar anaknya ada yang bertaqwa pada Allah. Dan kamu pun waktu dilahirkan mengalami mati suri (kelibet usus) maka oleh sebab itu ini sebagai bukti bahwa kamu harus benar-benar mengabdi kepada gurumu sampai tua (sampai ajal menjelang).

Hari ke-29

            NH berkata: “Tahukah kamu, Nak selama kamu dalam itikaf dan persinggahan di masjid, banyak orang ingin dekat dengan Allah SWT., akan tetapi belum menemukan yang sesungguhnya?”. Seperti contoh:
1.      Dalam masjid Rasulullah pimpinan Habib Munzir Al Musawwa, mereka malah keblinger dan mengkultuskan Habib Munzir tersebut. Mulai dari botol aqua, poster, asesories lainnya. Banyak gambar tokoh Habib Munzir. Terus mereka datang ke majls mendengarkan tausiah, setelah itu pulang, sebenarnya mereka tidak dapat apa-apa. Begitu pula pimpinannya, Habib Munzi Al Musawwa”.
2.      “Pada Jamaah Tabligh di Masjid Jami Kebonjeruk. Jamaah Tabligh berbondong-bondong ingin meraih kebahagiaan surganya Allah, seperti yang diceritakan dalam hadits. Lalu mereka dengan bekal hartanya mencoba berdakwah seperti Rasulullah yang mereka tiru dakwah Rasulullah di awal-awal perjuangan memperkenalkan agama Islam, dan ada juga yang menjadi ‘Da’i’ kagetan. Seperti contoh dari yang hidupnya pas-pasan, artis, pejabat dan pengusaha, mereka mereka mencoba ingin meraih surganya Allah. Mereka beranggapan sepertinya mudah dengan berdakwah model seperti itu. Mulai dari 3-4 hari keluar dari rumah mereka dengan bekal yang mereka punya sudah dianggap berdakwah di jalan Allah dan akan mendapat sorganya Allah?”.
3.      “Apa benar begitu?”. “itu yang mereka yakini sampai sekarang. Akan tetapi itu hanyalah semu belaka sebenarnya”.
“Dari mulai pakaian diharuskan bergamis, berjubah, surban, dan harus janggut yang panjang ini telah diyakini telah kembali ke jalan Islam yang benar. Itu adalah menjadi kebanggan mereka”.
“Sebenarnya, itu hanyalah kepalsuan di balik pakaian dan janggut yang panjang, itu belum tentu Allah SWT. Menilai mereka telah bertaqwa.

“Ingatlah, bahwa manusia itu dinilai oleh Allah SWT., bukanlah penampilan dan pakaian. Akan tetapi yang dinilai oleh Allah adalah ketaqwaan kepadaNya”.

Catatan kejadian tambahan selama itikaf di Masjid Al Munawar Pancoran;

1.      Bertemu dengan gembel bau dan gemuk bernama ROKIB AL KUDUS, sudah menjadi musafir dan menuntut ilmu tasawwuf sejak umur kira-kira 11 tahun dan ia juga rajin dalam solatnya dan pernah mencoba adu kekuatan ilmu bathin.
2.      Bertemu seorang wanita cantik dan muda pada jam 11.30 malam. Dia hanya menangis dan bilang pergi dari rumah karena ada masalah dengan orang tuanya, dan pada jam 03.30 sata saya selesai itikaf dia tiba-tiba menghilang.
3.      Pernah bertemu dengan pemuda gila. Badannya agak putih. Ia bergegas ke kamar mandi dan setelah itu keluar lalu sujud dan tidak memakai baju, sambil sujud kea rah kiblat lama sekali.

Hari ke-30
Hari Rabu

            Pada pagi jam 08.30, saya menelpon guru KH. H; Beliau menyatakan bahwa saya harus banyak-banyak bermohon saat solat sunnah, pagi dan malam.
“Bermohonlah kepada Allah SWT., dengan menangis benar-benar. insyaAllah terbukti dan ini akan menjadi kenyataan dalam sejarah”.
Dan inilah yang dinamakan:

“KITAB UMMUL HASANAL TAQWA TASAWUF MODERN”
“DAN INI ADALAH ILMU YANG SANGAT LANGKA DAN TIDAK BISA DITIRU”

            NH berkata kepada saya bahwa ia sudah kasihan kepada saya yang telah menunggu terlalu lama di pantai Ancol. Tetapi dia hanyalah hamba  Allah yang menerima perintah untuk memberikan, dan ini hanya tinggal waktu saja, dan bersabarlah ya, nak!”. ”Allahlah yang menentukan waktunya, bukan aku!”

            “Jikalau kamu ingin cepat selesai caranya; tiap solat sunnah bermohonlah dan menangis, karena dengan menangis di tiap rokaat, berarti telah terlampaui yaitu Kecepatan waktu 1 hari lewat, jadi kalau bermohon dan menangis 3 rokaat maka 3 hari terlampaui. Jadi waktu makin dipercepat!”

            Pada saat saya sedang duduk di tepi pantai NH berkata: “Nak, waktu sudah makin dipercepat bagaikan 0,0 detik. Artinya sudah sangat dekat sekali masalah waktu ini. Dan jika kamu benar istiqomah dalam solatmu. Jadi setiap solat dan permohonan yang kamu lakukan setiap 1 rokaat maka makin dipercepat, insyaAllah tidak sampai 41 hari. Dengan benar-benar menangis kepada Allah, dan ini juga menjadi amanah dari Allah kepada saya menjadi ringan jika sudah kuberikan kepadamu”. “Dan sampaikan kepada gurumu!”.

Malam Jumat

Saya solat malam di Masjid Baiturrahman Ancol. Saat sedang tawajjuh saya didatangi NH. Dia berkata bahwa Allah telah memberikan kode lampu hijau. “Jadi bersabar, ya Nak, tinggal sedikit lagi. Dan sampaikan kepada gurumu.
Esok harinya saya telepon Pak Kyai. Jawab KH. H: “Ya benar sudah datang juga, semalam(tadi malam) ke Bapak”. Untuk hari dan jamnya masih menunggu ketentuan dari Allah, jadi sedikit bersabar, karena waktu yang ditentukan sudah tidak 0,0 tapi 0 detik, dan semua itu tergantung kamu yang menjalankan. Saya sarankan kamu harus:
-          Membatasi komunikasi
-          Mengurangi makan
NH berkata bahwa barang titipan ini nyata, barang (benda dunia). Demi Allah saya tidak bohong karena ini untuk modal perjuangan, tapi masalah penyerahan adalah menunggu ketentuan dari Allah. Kamu jangan mengira-ngira waktu. Walaupun kamu telah melampaui 41 hari, karena itu waktu sesungguhnya milik Allah SWT.
Untuk barang ini yang ada di dalamnya adalah:
-          Plutonium
-          Intan
-          Permata
-          Emas batangan
-          Kunci-kunci harta karun
-          dll.
Setelah barang tersebut didapat harus dibawa dengan mobil pribadi (tapi mobil yang sehat) dengan diiringi murid-muridnya.

Malam Rabu
           
            Saat saya dan ditemani oleh Bang Udin dan Bang Alex di Pantai Barat Marina, pada kira-kira pukul 02.30, tiba-tiba:
-          Air laut berbicara, “Selamat dan sukses atas peristiwa ini”
-          Batu-batu di sekitar pantai mengucap salam, “Selamat dan sukses!”
-          Pohon dan tanaman mengucap, “Ya Hayyu Ya Qoyyum, akhirnya datang juga apa yang ditunggu-tunggu, selamat dan sukses!”
Tiba-tiba ada sinar biru bergaris dua datang dari langit Timur ke arah pantai Barat masuk ke laut dua kali berturut-turut.

Malam Kamis

            Antara pukul 03.00 NH berkata bahwasanya waktu yang ditentukan Allah itu ibarat tajamnya mata pedang dan harus ditangkap, barulah kamu akan mendapat yang kamu inginkan.

Malam Jumat

            Diterangkan oleh beliau (ED: NH) bagaimana cara menangkap pada saat ada kilatan cahaya berwarna biru: TARIK NAFAS DENGAN MENGUCAP “BISMILLAHIRAHMANIRRAHIIM” SAMBIL TANGAN SEOLAH MENANGKAP” seperti apa yang pernah diajarkan oleh gurumu.

NH berkata: “Coba sampaikan dan telpon Beliau…!”

Jawab KH H :
Bermohon kepada ALLAH SWT dengan cara :

1.      YA ALLAH YA TUHANKU, YANG MAHA ESA, MAHA SUCI, MAHA AGUNG, MAHA PERKASA DAN MAHA BIJAKSANA. HANYA KEPADAMULAH HAMBA MENYEMBAH DAN BERSERAH DIRI
2.      YA ALLAH YA ROHMAN YA ROHIM, YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG. KASIHANILAH HAMBAMU YANG LEMAH INI YA ALLAH,..
3.       HAMBA YA ALLAH YA MALIK. YA ALLAH YA TUHANKU, RAJA DARI SEGALA RAJA. HANYA KEPADAMULAH HAMBA MENGGANTUNGKAN SEGALA URUSAN, MUDAHKANLAN SEGALA URUSAN HAMBA
4.      YA ALLAH YA GOFFAR  YANG MAHA PENGAMPUN DAN MAHA PENERIMA TAUBAT.
AMPUNILAH SEGALA DOSAKU DAN DOSA KEDUA ORANGTUAKU
5.      YA ALLAH YA ALIM YA KHOBIR. YA ALLAH YANG MAHA MELIHAT DAN MAHA TAHU. BIMBINGLAH HAMBA YA ALLAH, AGAR HAMBA SELALU MENGINGATMU, YA ALLAH.
6.      YA ALLAH YA SOBBUR, YANG MAHA MENDENGAR KELUH KESAH SETIAP HAMBANYA.
SAYA TELAH LAMA MENINGGALKAN ANAK DAN ISTRI HAMBA YA ALLAH DEMI MEMPERJUANGKAN DAN MENEGAKKAN AGAMAMU
YA ALLAH BERIKAN SAYA KEKUATAN, KETABAHAN, KEIKHLASAN DAN KEYAKINAN UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS INI YA ALLAH.
TIDAK ADA DAYA UPAYA, HANYA ENGKAULAH YA ALLAH YANG MAHA KUASA
7.      YA ALLAH YA GHONIYU, YANG MAHA KAYA
YA ALLAH YA FATTAHU YA ROZZAQ, YANG MAHA PEMBUKA PINTU RIZQI.
YA ALLAH TURUNKANLAH RIZKI YANG MELIMPAH, HARTA YANG BANYAK KEPADA HAMBA YA ALLAH. YANG TELAH ENGKAU TURUNKAN, MAKA NYATAKANLAH MENJADI KENYATAAN YA ALLAH.


Rounded Rectangle: Jikalau ada godaan secara ghoib maka harus “Keyakinannya hanya kepada Allah”, dan itu semua hanya bayangan semu/halusinasi
 




8.      YA ALLAH YA LATIF, YANG MAHA LEMBUT.
YA ALLAH BUKAN MAKSUD HAMBA TERBURU NAFSU, MELAINKAN INI ADALAH SEMATA-MATA UNTUK MODAL PERJUANGAN DALAM MENEGAKKAN AGAMA ISLAM TANPA MENGURANGI SYARIAT  ISLAM YANG DIAJARKAN OLEH NABI MUHAMMAD SAW. DAN GURUKU YA ALLAH.
9.      YA ALLAH YANG MAHA MENDENGAR.
YA ALLAH DENGARKANLAH YA ALLAH, KABULKAN YA ALLAH PERMOHONAN HAMBAMU YANG HINA DAN PENUH DOSA INI YA ALLAH.
YA ALLAH SESUNGGUHNYA ENGKAU MAHA KUASA LAGI MAHA BIJAKSANA, MAHA PENGAMPUN, MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG, TIADA DAYA UPAYA MELAINKAN ATAS IJINMU.
Cara  mengambil benda-benda GHOIB
Wirid  : Istigfar 7 Langit
Zikir Hatinya YA ROHMAN YA ROHIM
“Bismillahirrohmanirrohim Huu Allahu Akbar”  Anta wujudan, Huuuu…Haqul Haq Qul Yaqin”
Permohonan Kepada Allah di Ringkas
1.      Ya Allah Kaulah Yang Maha Agung
2.      Kau lah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
3.      Kasihanilah hambaMu ini Ya allah.
4.      Ya Allah dengan ridhoMu Ya Allah yang ditunggu-tunggu siang malam, kami mohon ampunan dari segala dosa kami Ya Allah.
5.      Kami tidak bias berbuat apapun Ya Allah, hanya pasrah kepada Engkau Ya Allah.
6.      Diturunkan atau pun tidak diturunkan apa yang menjadi hajat kami untuk membuktikan di hadapan guru kami ya Allah “Robbana Atina Fiddunya Hasanah, Wafil Akhiroti Hasanah, Waqina adzabannar?
Malam berikutnya (ED.)

            NH berkata, “Nak, saya sarankan, saat kamu sebelum sedot (ambil barangnya) dalam solatnya, bermohonan kepada Allah, dengan susunan kata-katanya dengan rapi.
Setelah itu saya lakukan malam harinya. Saat saya selesai tawajjuh, saya melihat hujan bintang di langit sisi timur, kemudian saat ba’da subuh telepon Pak Kyai. Jawaban Pak Kyai, “Waduh, Gun, kamu kecolongan lagi, kamu dikelabui dengan takjub melihat bintang-bintang. Jadi sebenarnya kamu itu harus focus kepada Allah SWT., itu kuncinya Pak Gun, dan ulangi nanti malam!”
            Sebelum melaksanakan tirakat Pak Kyai memberikan wejangan antara lain:
·         Akan ada godaan secara gaib seperti:
-          Ular besar yang akan menelan
-          Binatang buas
-          Hantu laut (gendruwo)
-          Wanita cantik (Nyi Roro Kidul)
-          Katak mikul bawang dan menari-nari (ini yang sangat berbahaya, karena jika kamu ketawa maka akan gugur/batal)
·         Dan itu sebenarnya hanyalah bayangan yang harus diabaikan dengan cara ‘diam dan berzikir’ hanya ingat Allah SWT., itu kuncinya.
Tepat pukul 01.00 saya ke pantai di temani Bang Udin, lalu kami duduk pada posisi masing-masing.
Kira-kira pukul 03.00 saya hanya mendengar suara katak, geraman binatang buas (mirip kucing) dan desisan ular. Kemudian saya berzikir, lambat laun suara-suara tersebut hilang.

Malam Selasa

            Saya tetap melakukan apa yang diperintahkan guru. Start awal masuk pukul 01.00, saya tetap tawadhu, hanya mendengar suara deburan ombak. Sampai mendekati pukul 04.00 NH datang:
-          “Anakku, bahwa pada hakekatnya sudah saya berikan waktu saya bilang ‘ada sudah di sisi kanan’, ingat!!!, namun memang belum berwujud. Karena masih menunggu akan hal uji mental kamu, Nak. Dan apa yang sudah dipituahkan oleh gurumu tinggal dilaksanakan saja. Setelah selesai dan sukses, baru benda itu akan mewujud dengan sendirinya”.
-          “Dan saya tidak akan meninggalkanmu, Nak, dalam hal membinamu, walaupun kamu manusia biasa (bukan ulama, pun wali secara maqom)”.

Malam berikutnya

            Pada malam berikutnya saya lakukan hal yang sama, namun belum membuahkan hasil, tapi dari petuah dan wejangan NH adalah:
-          “Nak, jika nanti datang godaan, InsyaAllah akan aku perkecil, dan ketahuilah, Nak, bahwa godaan atau bayangan yang datang semisal:
a.      Ular adalah melambangkan perangaimu yang seperti ular.
b.      Binatang buas, bagaimana engkau itu dalam hal emosi dan juga mencari nafkah diibaratkan seperti itu
c.       Adanya wanita cantik, melambangkan perangaimu yang suka melihat syahwat.
d.      Makhluk tinggi besar, melambangkan tentang keangkuhan serta kesombongan
e.      Katak, melambangkan perangaimu yang tidak stabil, tidak serius.
-          Dan itu semua dapat diantisipasi dengan, yakin kepada Allah. Setiap ada godaan, kamu tetap berzikir dan berdoa. “Ya Allah, hilangkanlah godaan ini ya Allah yang melambangkan perangaiku bagai ular ya Allah!” ,dan seterusnya di sesuiakan dari godaaan 2 yang datang

Malam Sabtu

            Pukul 03.00 saat berkonsentrasi tawajjuh dengan udara dingin yang menusuk dan mata terpejam saya melihat:
-          Pintu yang terbuka lebar akan tetapi ada garis-garis hitam sedikit.
-          Kemudian saya melihat kumpulan binatang penguin seperti bowling menari-nari dan dibarengi dengan sesosok makhluk bermulut lebar yang terus menerus mengajak saya tertawa, akan tetapi saya tetap terdiam. Kemudian saya mendengar suara Pak Kyai membentak untuk membuka mata sampai 4 kali, lalu saya buka.
-          Lalu NH berkata: “Nak, sesungguhnya yang kamu lihat itu adalah bagian dari godaan-godaan yang aku perkecil”.

Malam Minggu

            Pada kira-kira pukul 03.30 saya diperlihatkan asap tipis di depan saya. Kemudian saya diperlihatkan makhluk hijau dengan rambut panjang seperti tokoh dalam film ‘AVATAR’ membawa pedang dengan suasana laut yang berwarna hijau. Saya tersadar ketika dibangunkan Pak Ma’mun untuk control keadaan Pak Taufik di pinggir pantai. Kemudian terdengar ini (ED; seperti dalam) film ‘Water loo’.

Malam Senin

            Saya diperlihatkan (ED: ketika tawajjuh) kumpulan telur-telur putih (mirip telur penyu) kemudian kumpulan keong laut (hanya beberapa saat menghilang). Kemudian saya diperlihatkan wanita dengan ‘bodi’ gemulai berpaling dengan muka yang jelek. Saya melihat lagi wanita cantik yang keluar dari sela-sela batu pantai (beberapa saat menghilang).
Malam ….

            Saya diperlihatkan gerbang dunia alam gaib.
            (ED: NH berkata), “Nak, apa yang dijalankan harus ‘tawadhu dan istqomah’.

Malam ….

            Jam 03.00 ditampakkan sesosok makhluk besar tertawa terbahak-bahak, kemudian terlihat wanita cantik. Lalu saya bermohon kepada Allah ampunan dan perlindungan. Sebelumnya saya melihatwanita-wanita pelacur saat saya mau ke pantai dengan pakaian minim. NH berkata, “ini semua adalah permainan otak kiri dan otak kanan, yaitu keburukan dan kebaikan maka tawakallah!”.

Tawadhu:
Rasulullah SAW. bersabda, barang siapa yang bersikap tawadhu karena mencari ridho Allah maka Allah akan meninggikan derajatnya. Ia menganggap dirinya tak berharga, namun dalam pandangan orang lain ia sangat terhormat. Barang siapa yang menyombongkan diri maka Allah akan menghinakannya. Ia menganggap dirinya terhormat, padahal dalam pandangan orang lain ia sangat hina, bahkan lebih hina dari anjing dan babi. (HR. Al Baihaqi).

Ketika akan sambung rasa: (ED/Editor tulis ketika bertemu Pak Gun di Pantai antas saran NH. kepada Pak Gun untuk disampaikan kepada para santri):
1.      Sambung rasa bertujuan mendekatkan (ridlo) diri kepada Allah, bukan untuk mengkultuskan beliau (NH) walaupun beliau dekat kepada Allah.
2.      Jangan menggunakan ‘sambung rasa’ untuk kepentingan pribadi.
3.      Setelah bisa sambung rasa, gunakan hanya karena ada perintah dari guru, dan gunakanlah semata-mata perjuangan mencari ridlo Allah SWT.

Tiga pertanyaan KH. H kepada NH:
1.      Bagaimana kenyataannya mengenai Mak Nyai dengan Bapak (KH. H)
Jawab NH. “Sesungguhnya masalah rumah tangga yang dialami tentang istrinya tidak diceraikan mengingat anak-anaknya ….
2.      Bagaimana kenyataannya perjumpaan yang sesungguhnya (nyata) antara KH M dan NH??
Jawab NH. “Untuk masalah pertemuan denganku (NH.) itu sangat mudah. Kalau dia (Gurumu) mau itu sangat mudah, Nak. (Beliau kapan saja bisa bertemu dengan saya”.
3.      Untuk waktu yang dikatakan NH nol detik. Masalah kenyataan kemunculan Bapak (Pak Kyai) di tahun 2012.
Jawab NH. “Itu tergantung dari santri-santrinya sendiri untuk segera merapat kepada Pak Kyai, dalam arti: para santri harus  tawadhu dan istiqomah dalam menerima pelajaran-pelajaran dari gurumu dan komunikasi secara terus-menerus kepada gurumu. Jadi semakin mendekat maka kemunculan gurumu akan terjadi dengan cepat”.
4.      “Nak, ketahulah bahwa kemajuan zaman pada era serba teknologi dan kecanggihan yang diciptakan kaum yahudi ini hanya membawa petaka dan kesengsaraan umat manusia.
“Akan tetapi, nanti teknologi dan kecanggihan yang didasarkan pada aqidah dan ketaqwaan akan membawa kemakmuran, persis nanti yang akan dibangun oleh gurumu”.

Malam berikutnya …

            Saya bertawadhu di pantai tepat pukul 03.00, ada suara dari KH. H. bahwa saya diharuskan membuka mulut saya; “Ini Bapak, Gun (suaranya membentak)!” dan saya membuka mulut saya, tiba-tiba muncul sinar sebesar biji bakso masuk ke mulut saya dan terasa. Setelah itu terdengar suara NH membenarkan; “Nak, itu tidak apa-apa. Itu haq, nak”.
            Siangnya saya telepon Pak Kyai. Jawab beliau: “Gun itu betul bapak yang memberikan kekuatan, agar kamu tetap tabah, dan kokoh dalam menjalankan kenyataan tersebut”.

Malam berikutnya

            Pada pukul 03.00 saya tidak melihat dan mendengar apapun, kemudian saya didatangi NH dan berkata: “Nak, bahwa akan datang lagi kepada gurumu ulama-ulama se-Jawa Timur untuk mempermudah kemunculan gurumu. Dan akan datang lagi ulama-ulama besar Madura. Sampaikan pada gurumu, Nak!”
            Jawab pak Kyai; “Pak Gun, sampaikan kembali (ED; kepada NH.) tahan dulu. Jangan sampai datang ulama-ulama tersebut (kepada NH) karena Bapak tidak mau kalau belum menjadi kenyataan, yaitu: tugas dan isyarah santri-santri menjadi nyata, harta dan benda-benda yang dijanjikan belum di tangan Bapak.

Empat Pertanyaan dari KH M.H kepada NH,

1.      Bagaimanakah kenyataannya mengenai pemberian ‘karpet (sajadah) terbang’ yang diberikan oleh Syech Al Buny Al Farizi??? Dan juga harta serta kunci-kunci harta karun dan bank ghoib???
2.      Bagaimana kenyataannya; apa yang dilakukan tugas saya selama di ancol untuk mendapatkan harta yang sudah menjadi ketentuan dari Allah dan mendapat ridlhonya.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila pertanyaan ini seakan memburu nafsuku.
Karena sebagai manusia biasa saya sudah lama meninggalkan keluarga dan guru saya, dan juga ini adalah semata-mata untuk perjuangan di jalan menegakkan agama Allah SWT. (Dipercepat)
3.      Bagaimanakah kenyataannya pertemuan maujud asli engkau ya NH dengan guruku di Pantai Watu Ulo Jember yang akan saya hadapkan ya NH???
4.      Bagaimanakah kenyataannya?? Dimulainya perjuangan ini dengan didampingi oleh
-          Syech AB.
-          NH
-          Kanjeng Ratu Kidul+ = NAYOGO GENGGONG

Jawaban NH:
1.      “Waalaikum salam, Nak. Bahwa apa yang dipertanyakan itu kunci kenyataanya adalah pada santri-santri sendiri. Begitu ada salah satu santrinya yang dapat membuktikan dengan kenyataan (Kemustajaban pada dirinya) maka otomatis masalah pertanyaan nomor 1 akan terjadi, karena kalau mau: gurumu dengan kekuatan besar yang dimilikinya itu adalah mudah baginya untuk melakukan itu… Beliau hanya menunggu santri-santrinya dan kemustajabannya, dan pasti akan diberikannya: harta benda, harta karun, kunci-kunci harta karun, bank gaib dan sajadah terbang.
2.      Jawaban no.2: “Itu tergantung dari kamu, Nak. Kamu harus melakukannya dengan lebih tawadlu dan istiqomah (Konsisten). Karena apa yang kamu perkuat itu akan mempercepat dari apa yang ditugaskan oleh gurumu. Kerjakanlah solat-solat sunnah dan perbanyaklah wirid serta zikir, pada saat jam 03.00 jangan sampai lebih. Kamu harus sampai di tepi pantai, di situlah aku akan memberikan
3.      Jawaban pertanyaan nomor 3: “Pertemuan itu pasti terjadi setelah para santri membuktikan apa yang ditugaskan oleh gurumu…” dan engkau sebagai santri yang dapat berkomunikasi denganku secara terus menerus yang akan menghadapkan aku dengan gurumu secara maujud asliku, seperti yang pernah terjadi di waktu yang lalu kepada gurumu”.
“Dengan keinginan besarlah yang dapat mempertemukan aku dengan gurumu, maka sampaikanlah, Nak!”.

Jakarta             : Taufik, Ma’mun, Guntur, Istrinya Pak Jufri
Surabaya         : Mas’ud
Bondowoso     : Pak Tarman, Naji

Bagaimanakah kenyataannya?? Akan terjadinya kemunculan ‘Satrio Piningit’ pada tgl 3 Agustus 2012 sesuai ramalan internet??

Jawaban: Pada pukul 03.00: “Bahwa kemunculannya itu bias saja terjadi pada bulan agustus 2012 akan tetapi harus selesai dulu masalah kemustajaban dan kenyataan santri-santri KH. H. Tentang apa yang diperintahkan dalam tugas masing-masing santrinya, baru akan terjadi kemunculannya”.

Senin. 11 Juni 2012
Pukul 03.00

            NH datang dan berkata: “Nak, Insya Allah pada hari Jumat kamu sudah selesai dan kenyataannya juga sudah terbukti, mari sini, kamu terpejam dan zikir yang cepat. Saya akan mendoakan kepada Allah dan setelah itu kamu mengamini saya. Untuk saya doakan agar dipercepat dalam tugasmu, Nak!”. “Sampaikan kepada gurumu besok!”.

Kamis, 14 Juni 2012
Pukul 03.00

1.      Bagaimanakah prediksi fenomena 3 Agustus (Ramadhan)?. (ED. NH menjawab). “Bisa saja terjadi, namun yang pasti setelah santri-santri KH. H terbukti atau fenomena itu hanya bias dilihat oleh orang-orang tertentu”.
2.      Bagaimanakah/siapakah Mbahnya Syech Abu Bakar?
(ED. NH menjawab): “Bahwasanya munculnya KH.MH Pada hakekatnya kemunculannya juga Syech AB dan NH. Karena beliau itu adalah lebih tua dariku, dan perlu diketahui bahwa aku bisa muncul di mana saja dalam bentuk malih rupa. Sedangkan Syech AB dalam bentuk maujud. Berkumpulnya dengan orang-orang dan hidupnya pun tidak jauh dari laut.
3.      Ilmu Sungai Rajeh.
Bahwa apa yang sering dibicarakan orang tentang ilmu tersebut adalah :
a.      Ilmu tsb. Sudah tidak ada lagi (sirna), sudah diangkat oleh Allah.
b.      Yang ada sekarang adalah palsu atau ilmu jin.
4.      Ilmu yang aku ajarkan tidak semudah itu atau tidak diperjualbelikan.

Hari Jumat, 15 Juni 2012
Pukul 02.30

Sholat liridhoillah 1x
Permohonan kepada Allah
Sambung rasa kepada:
1.      S.AB.
2.      NH
3.      KH.MH.
4.      Kanjeng Ratu Kidul
Dari beliau berempat memberikan salam satu persatu, kemudian:
1.      Syech MH: “Bagaimana ya NH, bahwa ini sesungguhnya sudah berakhir dan untuk menjadi kenyataan, untuk diserahkan kepada muridku?”
2.      Syech AB: “Ya, NH, bagaimana sesuai apa yang dijanjikan, tolong segera diserahkan karpet dari Syech Al Bunny Al Faridzi dan kunci-kunci bank gaibnya kepada cucuku, agar dia bias membuktikan ke seluruh dunia!”
3.      Kanjeng Ratu Kidul: “Ya NH, dipercepatlah semua itu agar menjadi kenyataan. Sesungguhnya dalam hakekatnya dia ‘Satrio Piningit’ (Syech H adalah suamiku yang nyata dunia dan akhirat!”.
      4.   NH:
·         “Baik dan aku percepat dan menjadi kenyataan semua permintaan itu”.
·         “Tunggulah di malam ke 3 ini!”

Keterangan dari KH  M.H jika semua itu sudah  terbukti :
·         Jikalau Tidak terbukti Bapak menjadi putus asa,(Sampaikan pada NH, GUN ! ) dan Jangan disamakan ‘Zaman Kolobendo’. Dengan zaman sekarang, Karena manusia sekarang itu banyak mengunakan Akal fikiranya.
·         Akan di Berikanya Baju kemegahaan untuk  P.kyai dan murid-muridnya
·         Pada abad modern ini (abad globalisasi mengatasi masalah Lapindo dan juga masalah-masalah lain

Hari Jumat, Malam Sabtu
15 Juni 2012
Pukul 10.30.

Ajukan pertanyaan dan permohonan kepada NH:
1.      “Ya NH, saya ditugaskan oleh guru saya untuk mengambil dan menyerahkan apa yang sudah menjadi ketentuan dan ridho Allah mengenai harta benda dan rizki yang melimpah dan langsung di bawa ke Jember ke hadapan Guru saya”.
Karena mengingat waktu yang sudah sangat mendesak sesuai fenomena Ramadhan 3 Agustus, dimana dari hasil penjualan harta tersebut adalah untuk pembangunan pondok yang baru berikut tanah yang harus dibeli.
2.      “Jadi saya mohon ya NH agar segera memberikan harta itu semua kepada saya, dan engkau ya NH sesungguhnya engkaulah yang mengatur ini semua”.
3.      “Dan juga apa yang telah saya lakukan selama nestapa di perjalanan, dan tirakat telah selesai, jadi janganlah engkau tunda-tunda terus. Cukup sudahlah ini semua untuk menjadi kenyataan, dan kasihanilah ya NH, saya sudah cukup lama meninggalkan anak dan istri saya”.
4.      Dan seluruh santri:
a.      Taufik Hartono
b.      Guntur
c.       Ma’mn
d.      Prapto
e.      Ibu Hellen Isa alfiani
f.        Mas’ud Bashori
g.      Pak Tarman
h.      Naji
Agar delapan orang santri tersebut dapat engkau pandu dari mulai keluar rumah sampai ke bank untuk mengambil dana 250 juta sampai berhasil di tangan, dan selambat-lambatnya hari Senin sudah terbukti.
5.      “Ya NH, menurut guruku bahwa umat Nabi Muhammad pada saat ini selalu menuhankan akal, oleh sebab itu, jangan engkau samakan tirakatku dengan zaman ‘Kolo Bendo’, karena guruku berusaha untuk membuktikan dengan bertuhan kepada Allah. Pada abad modern yang serba canggih ini. Jadi engkau ya NH agar membuktikan untuk menyerahkan semua harta dan rizki itu!”.
6.      “Dan apa-apa yang dibutuhkan oleh guru saya yaitu:
a.      Harta-harta karun beserta kunci-kuncinya,
b.      Kunci-kunci bank gaib,
c.       Karpet terbang,
d.      Baju-baju kemegahan guruku beserta santri-santrinya.
7.      “Jikalau ini semua tidak terbukti, guruku akan menjadi putus asa, ya NH, jadi tolonglah ini semua dapat dibuktikan, karena hal ini adalah semata mata untuk perjuangan di dalam menegakkan agama Islam (agama yang diridhoi Allah SWT.”.
“Dan juga ini semua sudah menjadi ridho Allah dan ridho guruku..”.

NB.: Pada saat yang sama, Prapto menemani saya, lalu ia diperlihatkan langit perlahan-lahan terbuka dan ada gambar hati ( I love You).

Keterangan:
Ini adalah gambaran kamuflase untuk (menaburkan) sepertinya supaya takjub.

Penting:

Jawaban nomor 2:

Kunci itu adalah keistiqomahan santri itu sendiri. Semakin istiqomah maka aku (ED. NH.) akan membimbing mereka. (totalitas ikhlas ibadahnya)
1.      Solat permohonan kepada Allah SWT.
2.      Menagislah dalam permohonan
Karena waktu yang tinggal sedikit pasti aku bimbang dan buktikan pada hari yang ditentukan gurumu (hari Senin).

Jawaban nomor 1:

“Demi Allah demi Rasulullah bahwa aku akan membuktikan ini semua yang sudah menjadi ketentuan dari Allah, dan pasti akan aku serahkan kepadamu. Walaupun di sini (ED. Di Ancol ) banyak benda-benda bathil, tapi benda (harta yang ada padaku) dan juga sampaikan permintaan maafku kepada gurumu akan semua ini, sebenarnya aku hanya ingin menguji seberapa besar kesabaran dan ketaqwaan terhadap Allah dan kepada gurumu, Nak. Sampaikan Nak permohonan maafku!”
“Saya sudah cukup mengerti, Nak, bahwa ini hanya cobaan kecil yang kamu hadapi untuk melatihmu, Nak. Karena ada tugas-tugas lagi yang harus kamu jalani dari gurumu. Hapuslah air matamu, jangan menangis, karena itu akan membuatmu menjadi tidak kokoh!”.

Jawaban nomor 3:
“Nak, bahwa itu sekali lagi pasti aku berikan, tetapi itu memang caraku dan sistematikaku, dan aku sudah bersumpah tadi”.

Jawaban nomor4:
“Ya nak, pintar sekali gurumu dalam mendesakku. Aku sangat kagum masalah harta benda, rizki dan lain-lain, jangan khawatir, nak. Pasti!!”
“Dan sampaikan kepada gurumu jangan putus asa dong!” “Coba sekali-kali pakai kekuatan gurumu (KH. H) untuk mendorong murid-muridnya!”
“Hem,…..”.

Jam 03.00 dan jam 07.00

NH berkata memberi keterangan:
“Nak, sesungguhnya masalah diberikannya rizki dan harta benda tersebut, ditunggu sampai batas hari Minggu. Diberikan secara nyata atau tidak nyata tetap sudah berakhir. Seandainya tidak diberikan kepadamu, saya akan berikan secara langsung kepada gurumu, Nak. Jadi jangan khawatir, ya!”

Sabtu, 16 Juni 2012
Pukul 13.46

            NH berkata: “Nak, untuk mencapai istiqomah yang sempurna adalah setiap menit bermohon pada Allah:
Ø  Ya Allah, Engkaulah zat yang Maha agung, Maha Besar, Maha Esa.
Ø  Ya Allah, hanya kepadaMu ya Allah aku menyembah, memohon pertolongan, perlindungan dan berserah diri.
Ø  Ya Allah, aku bermohon ya Allah, ampunilah dosa-dosaku.
Ø  Ya Allah, dengan ridhoMu ya Allah, aku mohon Ya Allah, berilah aku pertolongan untuk mendapatkan rizki dan harta yang melimpah.
Ø  Ya Allah, sesuai apa yang diajarkan guruku Ya Allah jangan menggunakan akal pikiran untuk membuktikan ini, tetapi dengan keyakinan berTuhan kepadaMu, Ya Allah.
Sebelumnya baca bismillah dan istigfar 7 langit yang sangat dalam, lalu bermohon dan menagislah kepada Allah.

“JADI ITU, NAK SALAH SATU KUNCI-KUNCI UNTUK MENDAPATKANNYA”.

Sabtu, 16 Juni 2012
Pukul 08.43

Saat saya sambung rasa kepada:
-          Syech AB Sulthonul Aulia
-          NH
-          Syech. Moch H
-          Ibu Ratu Kidul

“Assalamualaikum Wr. Wb”
-          Syech AB member ketegasan agar cepat diselesaikan
-          Syech. Moch. H  pun demikian
-          Ibunda Ratu Kidul agar cepat diselesaikan

Jawaban NH: “Bahwa kamu sebenarnya harus lebih jeli dalam menanggapi situasi dan kondisi dari keteranganku”

Jawaban dan keterangan KH. MH: “Begini saja Gun, berucaplah kepada NH, ya Allah ya tuhanku, engkau tuhanku ya Allah dan nabi Muhammad adalah  utusannya, Mbah guru saya adalah Syech Abu Bakar dan engkaulah ya NH adalah Maha Guru”
Dan berserulah:

“Ya Allah ya Tuhanku, Ya Allah, engkau Maha suci, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dengan welas asihMu Ya allah, berikanlah dengan nyata akan harta benda yang telah menjadi ketentuanmu. Hamba telah lama meninggalkan keluarga(anak dan istri)

Hari Minggu dan Senin
Pukul 03.00

Saya diperlihatkan tas koper warna coklat dari kulit oleh NH; kata beliau: “Ini, Nak tasnya yang akan saya berikan langsung kepadamu, jadi sabar ya, Nak!”.
Pada malam senin di jam yang sama, saya diperlihatkan kumpulan ikan-ikan ‘blanakan’ yang sangat banyak.

Malam Selasa, 19 Juni 2012
Jam 03.00

Saat saya tawadhu, saya disuruh berzikir cepat, lalu NH meniupkan titik jidat dan berdoa (tapi saya tidak mendengar), saya hanya melihat dua tangan saya bersinar dan di seputar depan badan saya bersinar dengan kedua tangan pada posisi berdoa.

Sebelumnya saya sambung rasa dulu dengan:
1.      Syech M H
2.      Syech AB
3.      NH
4.      Fokus pada Allah

1.      Kemudian Syech Moch. H berkata: “Pak Gun, itu haq, dan SAB pun mengatakan yang sama”.
2.      NH berkata: “Tidak apa, Nak. Ini haq dan ini adalah akan menjadi kenyataan dan saya senang kamu sudah mulai mengistiqomahkannya, sampaikan kepada gurumu nanti!”

Rabu, 20 Juni 2012
Jam 9.00
Pada saat Mas Prapto bertawadhu di dermaga marina, dia melihat ‘gerbang bertuliskan AL AKHLAQ’ dengan barisan ratusan orang yang akan memasuki gerbang tersebut, dengan antrian yang cukup panjang dengan ciri-ciri orang-orang tersebut berpakaian:
-          Baju taqwa
-          Bau gamis dan jubah muslim

Jawaban KH. Moch. H:
-          “Sudah benar, dan harus beristiqomah dengan terus menerus”.
-          Ulama-ulama yang ikut berjuang dengan Pak Kyai.

Pada Jam 08.00

Saya dapat tugas dari Syech Moch. H untuk sambung rasa kepada:
-          Syech Moch. H
-          Syech AB
-          NH
-          KH. Ahmad Husein (leluhur saya)

Dari ketiga orang tersebut di atas saya disuruh dengar KH. AH.
·         Pernyataan KH. Ahmad Husein: Perkataan beliau berbahasa Jawa halus dan petuah dari beliau intinya adalah bahwa saya harus:
-          Bertaqwa kepada Allah
-          Ikhlas dalam beribadah sehari-hari dan selalu bermohon ridho Allah tanpa menginginkan sesuatu (keikhlasannya), dan juga beliau berkata bahwa beliau akan mensuport (menanti dari belakang dan meminta saya untuk mematuhi apa yang diperintahkan oleh guru saya yaitu Syech Moch. H ”.
·         Pernyataan syech abu Bakar: “Bahwa kamu, nak sebagai murid dari cucuku harus istiqomah, bertaqwa kepada AllahSWT., dan selalu ikhlas. Jadi itu sebagai “Tritunggal” yang kokoh (ED: Istiqomah-Ikhlas-Taqwa), di masa depan, Jadi itu saja dari saya ……”.
·         Penjelasan KH. Moch. H:
“Bahwa apa yang sudah dipetuahkan oleh Syeh Abu Bakar dan leluhurmu bahwa kamu harus benar-benar melaksanakan itu semua untuk kebaikan pada dirimu, Gun!”
·         Penjelasan dari NH: “Dan dari saya nak, bahwa apa yang sudah diutarakan tersebut adalah untuk memperkuat (memperkokoh) tugas-tugas sekarang dan di masa yang akan datang yang diperintah oleh gurumu, dan tugas saya hanya untuk menuntun saja, Nak!”

Pada Jam 09.30

NH berkata: “Nak, yang penting kamu harus bisa benar-benar beristiqomah dan masalah harta yang akan diberikan pasti terlaksana, jangan khawatir, dan sampaikan juga kepada santri-santri lainnya!”


Saat tawadhu jam 02.30
Malam Jumat tgl….

NH berkata, “bahwa kamu masih menjalani keistiqomahan sampai saya member ‘kode berakhirnya’ dan pemberian harta benda yang saya janjikan, sabar, nak!”

“Nak, sampaikan kepada temanmu Suprapto untuk meminta maaf kepada orang tuanya, istri dan sanak saudaranya karena masih ada rasa kebencian dan kemarahan yang amat sangat kepada ‘Bapak Kandungnya’!”


Mimpi Bapak Ust. Jupri:
Bertemu dengan KH. Basyir Abdullah Sajjad. Beliau bercerita tentang sambung rasa, bahwa sambung rasa itu jarang dilakukan oleh umat Islam.
Lalu saya langsung sambung rasa, dan ketika sambung rasa itu berlangsung, mendadak beliau mengambil barang menggenggamnya yang diambil dari sampingnya, dan menyerahkannya pada saya, seraya mengatakan: ini ijazah dari saya, sebab engkau bisa menyambung rasa). Begitu saya lihat ternyata berisi:
-          Arang 3 biji sebesar jempol
-          Batang ubi jalar
Jawab NH :
Bahwa Ustad Jufry Tentang Hakekat Hatinya yang belum sempurna dan ubi jalar adalh sarana sambung rasanya

Pada Jam 11.00

1.      Saya disuruh tanyakan tentang siapa yang akan menjadi gubernur Jakarta?
2.      Pada jam 14.00
Untuk menanyakan, siapa MARIUS GUMONO?

Jawab nomor 1: “Cirinya berkumis tipis dan berdarah Palembang”
Jawaban nomor 2: “Nak, bahwa sesungguhnya siapa Marius Gumono itu adalah orang ahli tirakat yang mempunyai khodam-khodam batil, dan dia harus dibersihkan oleh gurumu dengan cara digebuk dengan keras melebihi santri Pak Ma’mun (ED: ketika Ma’mun datang pertama kali ke pondok), mumpung ruhnya masih melekat pada jasadnya, agar badannya putih bersih dan diisi kalam-kalam Allah, dan buat apa harta yang dikumpulkannya kalau bukan untuk perjuangan di jalan Allah. Sampaikanlah nak, kepada temanmu (Ust. Jupri), agar ia  (ED. Marius Gumono) bisa dibimbing dan dibina oleh gurumu”.

Jam 02.30

1.      Saat saya komunikasi dengan NH, belia berkata: “Nak, saya kasih kamu sampai jumat untuk membuktikan kemustajabannya dengan cara-cara yang sudah diajarkan gurumu dan aku”
2.      “Dan sampaikan kepada Ust. Jupry untuk segera merapat kepada Cagub yang sudah aku berikan cirri-cirinya, karena beliau banyak hartanya.
Kalau sudah kontak dengan Marius Gumono, harus silaturahmi dengan tawassulan di rumahnya dengan membawa teman-teman santri. Dari kedua hal tersebut Insya Allah dapat mengatasi operasional gurumu dan kegiatan  perjuangan ini,….!”

Pada jam 7.30

Saya komunikasi kembali dengan NH dan beliau berkata: “Nak, kamu sudah menjalankan; TAQWA-IKHLAS-ISTIQOMAH. Sekarang kamu tinggal menjalankan puasa. Mulai besok sampai jumat insya Allah sebelum Jumat sudah terbukti.
Dan sampaikan kepada gurumu bahwa Syech AB ada kemunculannya di daerah Surabaya kota, di daerah Wonokromo pusat keramaian (Pasar).
Syech AB berkata (saat saya sambung rasa): “Hai, anak dari cucuku. Sudah kamu patuhi saja perintah gurumu dan NH itu sudah mulai membuka rahasia keberadaanku, ya sudah biar santri-santri Surabaya untuk mencariku!”

“Rahasiakan”

Ya Syech AB, sebelumnya mohon maaf, bahwa
1.      Sampean ya Syech AB jangan menyamar lagi
2.      Tampakkan saja biar dijemput di Surabaya, dan cucu sampean itu tidurnya hanya sendiri dan istrinya sudah tidak mau memperhatikan
3.      Nanti akan disediakan kamar. Jangan nestapa lagi karena sampean itu sakti, dan masuk saja ke kamarnya.

Terlebih dahulu merendahkan diri
1.      Ya sudah nak, saya akan turun ke bumi dalam minggu-minggu ini, tidak di Wonokromo, langsung ke kamarnya.
2.      Dia itu gurumu STRATEGIS, DIALOGIS 5x diulang-ulang
3.      Saya sangat sayang sekali.

Syech AB
1.      Hai sampaikan kepada gurumu bahwa saya akan menjumpai dan tinggal pada malam Jumat jam 1 malam
2.      Dan sudah menjadi ketentuan Allah bahwa apa yang sudah menjadi tanda di tangannya untuk membuka kunci-kunci bank gaib dan juga sudah menjadi ketentuan Allah bahwa cucuku telah meminum air kehidupan dariku.
3.      Dan setelah perjumpaanku dengan nyata maka apa yang dikatakan dipingit telah selesai dan maka di situlah perjuangan di mulai.
4.      Dan juga sampaikan, Kanjeng Ratu Kidul akan mampu dilihat orang setelah istrinya (ED. Istri Pak Kyai) mangkat, dan untuk sementara yang hanya bisa melihat dan maujud hanya cucuku.

Jam 03.00

Prapto saat tawadhu:
1.      Ada seorang menyenter/menyinari dirinya dengan sangat terang di bagian kanan sampai ke kiri, setelah itu sinar itu menjadi bulan di langit dan jatuh di langit ufuk timur.
2.      Ada seseorang berjuang memberikan uang ini Rp. 2 Juta. Jawab Prapto: “Saya tidak mau langsung, karena menurut guru saya harus ditransfer ke bank BRI atas nama saya”. “Tambah 8 juta?”. Saya (ED. Prapto) tetap tidak mau karena menurut guru harus ditransfer di bank sebesar 250 juta!”. “Ya sudah”. Suara itu menghilang.
3.      Terakhir saya diperlihatkan tas dan karung tepat di depan Prapto duduk. Karung itu dibuka tapi tidak tau isinya.

Malam Kamis
Pukul 03.00

Prapto:
1.      “Jangan suka bermain pikir (Akal). Bila member jangan meminta imbalan walau di hati. Saya sangat prihatin dengan santri-santri gurumu yang selalu menyepelekan tugas dari gurumu, dan harta itu tidak akan saya serahkan kepada siapa pun kecuali kalian berdua.
2.      “Buka tanganmu, janganlah berpikir, setelah melihat barang tersebut (Harta) dan selalu ikhlas (setelah tidak nampak) saya berucap: “Ya NH kenapa tidak nampak, barang itu saya akan berikan pada saat ‘Dhuha atau waktu Dzuhur, kalau tidak waktu ashar dan saya memohon jangan watu Ashar karena bank tutup”. “Baiklah kalau begitu, saya berikan waktu dhuha dan dzuhur”. “Ikhlaslah, ikhlaslah, ikhlaslah!”

1.      “Katakana ya, nak, yang membuat kapal ini karatan karena ulah santrinya. Semakin santrinya itu putih hatinya dan tingkah lakunya maka kapal itu putih mengkilat seperti stainless steel”.
2.      “Dan katakan nak, saya akan mendoakan dan memaksa akan turunnya SY AB pada malam Jumat ini dan katakan pada gurumu, apa perlu pengawalnya juga akan saya turunkan (pandawa lima)?”
3.      NH berkata lihat nak bahwa pendawa lima gurumu sudah tidak kuat ingin turun Bumi, coba kamu lihat ke langit(saya lihat seperti Kaki-kaki besar akan turun, kemudian tidak ada lagi.

Jawab Syech H:
-          “Iya, memang begitu dan katakan kembali, harus diturunkan semua, jangan tanggung-tanggung, karena ini sudah dimulai perjuangan!”
Setelah itu saya ditugaskan untuk sambung rasa kepada:
-          Syech AB
-          Syech Moch. H
-          NH

Ø  “Ya NabiAllah Khidir, turunkan saja semua, jangan nanggung dong, ini adalah untuk awal perjuangan!” Juga termasuk apa yang sedang dijalankan tugas oleh murid-muridku, Gunawan dan lainnya, turunkan itu!”
o   Jawab:
Ø  “Baiklah, kalau begitu akan aku turunkan semua berikut penjagamu pandawa lima”
o   Jawab Syech AB:
Ø  Akan aku turunkan dengan tanda kilatan cahaya 2 garis warna biru, dan setelah aku menetap di kamar gurumu maka disitulah mulainya perjuangan, dan aku akan memberikan semuanya.
o   Jawab NH:
Ø  “Saya juga akan mendampingi gurumu, nak”.
Ø  Bagaimana ya NH tentang lagu yang diciptakan olehmu, yang akan dinyanyikan oleh guruku?”
o   Jawab NH:
Ø  “Ya nak, bahwa lagu yang akan dinyanyikan itu adalah lagu tentang dimulainya perubahan zaman, yang akan dipimpin oleh gurumu”.
Ø  “Dan ‘Sabda Palon’ akan turun dan mendampinginya, begitu pula aku sebagai ‘Nayogo Genggong’ akan turun dan mendampingi gurumu, karena dia itu adalah cucuku juga”.

Hari Jumat, 20 Juli 2012
Pukul 06.00 dan 07.30

Pada saat saya duduk-duduk di masjid (ED. Lantai 2 Masjid Al Mubarok setelah tugas dari Ancol selesai), Syech Sunan Giri memberikan wejangan, memberikan ilmu ‘KABUT SUTRA BIRU’, dengan cara:
1.      Fokus pada Allah dengan berzikir YA BASHIR.
2.      Untuk dapat melihat apa yang akan diberikan oleh NH tanpa ada halangan (dapat menembus suatu benda yang kasat mata).

Ketika mendapat wejangan dari Syech Sunan Giri di lantai 2 masjid Al Mubarok, (ED. saya sedang berziarah ke makam Pangeran Kuningan (Syech Arkaudin) di belakang gedung Telkom.

Demikian catatan harian perjalanan Pak Gunawan yang saya tulis secara apa adanya (seperti yang ditulis dalam bukunya), tanpa saya tambah dan kurangi. Saya menyelipkan akronim ED=editor sebagai pemisah antara tulisan asli Pak Gunawan dan penjelasan dari saya atas izin Pak gunawan.

Tambahan dari Ma’mun

Disampaikan bukan untuk takabur, tapi semata-mata untuk tahaddus binikmat, juga karena saran guru membagikan pengalaman kepada santri lainnya.

Ketika diajak pertama kalinya menengok Pak Gunawan, setelah nestapanya di Ancol selesai bersama:
1.      Ust. Jupri
2.      Pak Dahlan
3.      Mas Guntur
4.      Burhanudin
5.      Bang Alex
Saya terdorong untuk menengok kondisi Pak Gun, itu pun atas seizin Pak Kyai. Dorongan lainnya semata karena keinginan yang kuat untuk belajar dengan santri senior karena sejak kedatangan saya ke Pondok yang pertama kali, saya belum bisa focus pada pelajaran karena kesulitan mengatasi godaan tidur.

Kejadian demi kejadian tidak saya tulis berdasarkan tanggal (karena lupa) tapi ditulis berdasarkan urutan kejadian;
1.      Ketika saya dilatih (Pak Gun ) untuk melawan  rasa kantuk dengan cara;
-          Setelah solat liridhoillah 3 rokaat di musola Ancol, saya disarankan duduk menghadap pantai, jika diserang rasa kantuk, saya harus berjalan atau duduk-duduk.
2.      Ketika saya merasa lelah setelah berjalan, saya duduk di tepi pantai. Tanpa terasa mata terpejam dan mengantuk tak tertahankan. Antara sadar dan tidak saya didatangi anak ketiga saya (namanya Sukma Sejati) dalam keadaan telanjang bulat dan memeluk saya karena kedinginan.
3.      Pagi hari, saat selesai solat dhuha di Masjid baiturrahman Ancol, saya didatangi anak ketiga saya tetapi tidak telanjang. Dia mendatangi saya sambil membawa selembar halaman Al Quran (Surat Al Anfal) dan menyerahkannya kepada saya.
Ketika saya laporkan kedua mimpi saya kepada Pak Kyai, penjelasannya adalah: Bahwa saya dikembalikan dalam keadaan putih bersih.
4.      Walaupun berlatih kurang lebih seminggu, saya belum bisa berkomunikasi dengan NH.
5.      Entah malam yang keberapa, saya bersama Burhanudin menjenguk Pak Gunawan yang sedang rebahan di musolla Ancol. Karena saya tanyakan Pak Gun belum makan. Lalu saya membelanjakan keperluan makan di warung dekat musola Ancol. Saya yakin karena uang di dompet yang saya bawa dari rumah kurang lebih berjumlah 150 ribu rupiah. Akan tetapi anehnya ketika saya selesai membayar keperluan makan 3 orang, saya membuka dompet dan masih ada uang 150 ribu yang utuh (tak berkurang sedikit pun, dengan pecahan 3 lembar uang 50 ribuan).
6.      Latihan berikutnya saya lakukan lagi di sepanjang pantai Acol (dekat pantai Marina). Ketika rasa kantuk menyerang saya merebahkan diri. Dalam keadaan sadar dan tidak sadar, saya diperlihatkan di depan saya (kira-kira dalam jarak 10 m), 4 orang yang berdiri berjajar; dari pinggir kanan seorang wanita dengan rambut keriting terurai, disebelah kirinya ada seorang laki-laki yang tidak saya kenal, di samping kiri laki-laki itu ada Pak Gunawan, di sebelah kiri Pak Gunawan ada seorang leaki berjubah putih (tidak menampakkan muka/menghadap saya) tetapi berdiri menyamping. Saya dengar dengar dengan jelas Pak Gunawan mengatakan: “Pak Jupri kenalkan, ini NH”, sebanyak 3 kali.
Belakangan saya mengetahui bahwa wanita yang berambut keriting itu adalah istrinya Ust. Jupri. Dan lelaki yang dikatakan NH oleh Pak Gunawan adalah benar NH, karena ciri-cirinya sama seperti yang dikenal Pak Gunawan.
7.      Saya mendapat tugas dari Pak Kyai, sama seperti beberapa santri lainnya (Jakarta, Surabaya dan Bondowoso) untuk memperoleh dana pembangunan pondok yang Baru.
8.      Kira-kira pukul 10.00, saat solat dhuha di musola Ancol, ada seseorang yang menyerahkan bungkusan kantong plastic berisi uang pecahan 20 ribuan. Saya menelpon Pak Kyai. Menurut Pak Kyai, dana yang dijanjikan telah diberikan. Saya harus berusaha membuktikan kenyatan dana itu.
9.      Walaupun tugas Pak Gunawan di Ancol telah selesai, saya masih terus bertemu dengan Pak Gunawan.
10.  Pada hari ke-3 Ramadhan, malamnya kami itikaf di musolla Cawang.
11.  Malam-malam berikutnya, setelah saya solat tarawih di rumah (Lebak Bulus) saya menuju Masjid Al Mubarok bersama Pak Gunawan.
12.  Saat solat dhuha di Masjid Al Mubarok, ketika sedang tawajjuh kembali ada seseorang yang menyerahkan tumpukkan uang (entah jumlahnya berapa) kepada saya. Saya telepon Pak Kyai. Penjelasan Beliau: Bahwa dana yang dijanjikan sebenarnya sudah diberikan, tetapi belum berujud karena keyakinan, keikhlasan dan keistoqomahan saya yang masih kurang.
13.  Pada kira-kira malam ke 5 bulan ramadhan, saat selesai melakukan tawajjuh di Masjid Al Adil Lebak Bulus (kira-kira 10 menit menjelang azan subuh), ada suara yang yang menyuruh saya mengambil uang lewat ATM. Saya langsung menelpon Pak Kyai. Pak Kyai langsung menyuruh saya berangkat sambil membaca LAILAHA ILLALLOH, YA ALLOH YA ROB, tanpa putus.
Karena diliputi kebingungan dan masih menggunakan akal, saya tidak langsung berangkat. Saya menunda keberangkatan ke ATM karena adzan subuh berkumandang. Saya lakukan solat subuh berjamaah baru kemudian berangkat ke ATM. Namun sesampainya di ATM saya mengalami kegagalan, karena uang tidak ada di ATM.
Pada saat yang sama rupanya kejadian yang saya alami, dialami pula oleh Pak Gunawan di musolaa Cawang. Bedanya, Pak Gunawan mengalami kegagalan karena lupa PIN ATM.
14.  Suatu sore, setelah solat ashar di Masjid Al Mubarok saya bertawajjuh. Dalam keadaan mata terpejam tiba-tiba tangan saya terasa berat seperti ditidih bungkusan yang beratnya kira-kira 10 kg. Dalam keadaan mata terpejam saya menangkap bungkusan sambil berdoa seperti yang pernah diajarkan Pak Gunawan. (“Bismillahirrohmanirrohim Huu Allahu Akbar, Anta wujudan, Huuuu…Haqul Haqul yaqin”)
15.  Saat saya sedang mengalami kejadian itu, rupanya Pak Gunawan memperhatikan saya dari samping (kira-kira dari jarak 5m).  Saya menelpon Pak Kyai, dan beliau membenarkan kejadian itu. Beliau menerangkan bahwa dana yang dijanjikan telah diberikan, dan dikembalikan kepada saya maknanya untuk membuktikan keyakinan saya.
16.  Sampai kira-kira ramadhan hari 8,  kami masih tetap saling bertemu.
17.  Kira-kira ramadhan hari ke-10, kami pergi ziarah ke Masjid Jatinegara Kaum di komplek pemakaman Pangeran Jayakarta. Kami berangkat setelah solat subuh dari Masjid Al Mubarok.
18.  Setelah solat dhuha di Masjid Jayakarta, kami memutuskan mengakhiri perjalanan kami selama bulan Ramadhan. Kami bersepakat memasrahkan tugas yang kami emban dari Pak Kyai, dan meneruskannya setelah Idul Fitri.
19.  Kira-kira hari ke-14 Ramadhan saya ditelepon Pak Jupri. Beliau pamit hendak ke Bondowoso (agak mendadak) karena adik ipar beliau meninggal dunia.
20.  Saya dan Pak Gunawan ditelepon Pak Kyai untuk melaksanakan tugas yang pernah dilakukan Pak Jupri dalam pengiriman paket lebaran untuk jamaah tarawih yang ada di sekitar pondok.
21.  Kami berdua kebingungan, darimana kami memperoleh dana untuk membelanjakan kebutuhan paket lebaran tersebut.
22.  Tugas yang kami dapat adalah mengirim paket:
-          25 sarung dewasa
-          5 sarung anak
-          15 baju koko ukuran XL
-          10 baju koko ukuran L
-          25 mukena
-          6 mukena anak ( untuk dipaketkan ke Jember )
-          Uang pecahan 20.000 sebanyak 2 juta rupiah
-          Uang pecahan 5.000 sebanyak 1 juta rupiah
-          5 mukenah
-          5 sajadah
-          7 sarung
-          7 baju koko ukuran XL (untuk dipaketkan duluan ke Pasongsongan Sumenep)
23.  Atas izin Pak Kyai lewat SMS Pak Usman, kami membelanjakannya uang zakat dari para santri di Jakarta, yaitu:
-          Dari santri Bintaro                  Rp.1.320.000 + 1 sarung
-          Dari jamaah Pak Sapii            Rp.   800.000
-          Dari Pak Taufik Bekasi           Rp.   300.000
Tetapi dana tersebut hanya cukup untuk belanja paket yang akan dikirim ke Pasongsongan. Belanja paket untuk ke Jember belum ada. Belum lagi dana untuk membeli tiket bus kami berdua.
24.  Pada tanggal 13 Juli 2012, dalam keadaan bingung, darimana kami memperoleh dana kekurangan belanja paket, ketika tawajjuh di rumah, saya 2 kali didatangi Pak Kyai dengan berpakaian putih bersih.
25.  Setelah solat tarawih malam tanggal 14 Juli 2012, ada dorongan hati untuk mengecek ATM BNI Cabang Cinere. Alhamdulillah, ternyata dana sertifikasi guru saya yang sempat bermasalah, telah ditransfer di rekening BNI saya sebesar 18 juta rupiah.
26.  Dengan dana tersebut Alhamdulillah kami bisa membelanjakan sisa kekurangan paket yang jumlahnya kurang lebih 3.500.00, baju koko , sarung, pakaian dalam dan peci Pak Kyai, menukarkan uang pecahan 20 ribuan dan 5 ribuan, sekalian tiket bus kami berdua.
27.  Kami berangkat dari Terminal lebak Bulus tanggal 17 Juli 2012 pukul 00.30
28.  Kami pulang dari Jember tanggal 24 Juli 2012
29.  Ada peristiwa aneh yang saya alami ketika proses kepulangan kami ke Jakarta:
-          Tanggal 22 Juli 2012 kami (Pak Kyai, Pak Dayat, saya, dan Pak Gunawan) pergi ke stasiun KA Jember untuk membeli tiket (Bu Nyai, Pak Kyai, Nyai Azizah, Saya dan Pak Gun) ke Semarang. Ketika akan membayar karcis KA untuk 5 orang harganya 3.300.000, saya mengambil uang di dompet saya, ketika saya hitung ( hingga 2x ) uang yang ada hanya 3.100.000 (kurang 200.000). Seketika Pak Kyai berkata: “Sini, uangnya Bapak yang hitung!” Ternyata uang yang Pak Kyai hitung jumlahnya cukup Rp 3.300.000 dan masih ada lebihnya sejumlah 150.000 yang dikembalikan kepada saya.

Demikian tambahan pengalaman yang saya tulis, semata-mata atas izin Pak Kyai tanpa maksud ujub dan takabur. 
Jakarta, 16 September 2012
Editor,
Ma’mun
Telah diverifikasi oleh Pak Gunawan
Tgl. 20 September 2012
Di Masjid Al Mubarok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar