Mengapa
Umat Nasrani mengadakan kebaktian di hari Minggu pagi dan sore?
Pertanyaan
ini terjawab ketika kami mengkaji tafsir Al Quran Surat Almaidah: 111-114. Dalam
ayat inilah (kata Al Maidah yang artinya Hidangan yang diturunkan Allah
Langsung dari langit) dijelaskan.
Makna Al
Maidah sebagai hidangan yang turun dari langit juga dijadikan sebagai salah
satu nama Surat dalam Al Quran.Turunnya hidangan dari langit ini adalah salah
satu mu’jizat Isa Ibnu Maryam (atas permintaan Sam’un/Samson) dan kaum
Hawariyyin pada hari Minggu, maka dijadikan oleh umat Nasrani, hari Minggu
sebagai hari raya/Ied yang lamanya 1 hari ( pagi – sore).
Dalam
mengkaji tafsir ayat Surat maidah ini, kita juga menemukan 2 kisah termashur
yaitu tentang Kaum Hawariyyin dan Sam’un atau Samson.
Al Hawariyyun
Siapakah Mereka…?
Ini adalah tentang janji Allah. Allah Maha
Menepati janji, Allah telah menjanjikan pada sekelompok kaum bahwa mereka akan
dimenagkan atas orang kafir sampai hari Kiamat. Untuk mengetahuinya mari kita
simak ayat berikut.
Ali Imroon 55. (Ingatlah), ketika Allah
berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir
ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang
yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas
orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah
kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu
berselisih padanya.”
“menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu
di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat”
Yang dimenangkan sampai hari kiamat adalah umat
nabi Isa, yang mengikuti ajaran Nabi Isa dengan sebenar-benarnya (ajaran Yang
lurus).
Apakah ada bani Israel yang menerima ajaran/
risalah nabi Isa…?
Ali Imroon: 52. Maka tatkala Isa mengetahui
keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: “Siapakah yang akan menjadi
penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawariyyin
(sahabat-sahabat setia) menjawab: “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah,
kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang berserah diri.
Ali Imron 53. Ya Tuhan kami, kami telah
beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul,
karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi
(tentang keesaan Allah).”
Dari ayat tsb diatas jelas ada sekelompok orang
dari bani Israel yang bersedia menjadi penolong Agama Allah. Mereka disebut
sebagai “Hawariyyin”
Siapakah Hawariyyin…?
Beberapa penulis Sirroh Nabawiah (salah satunya
Mohammad Husein Heykal) mengabarkan tentang orang-orang Persia dan orang Arab
yang mereka sebut sebagai Huwariyyun antara lain Pendeta Bukhaira, Waraqa bin
Naufal (termasuk bibi dalam silsilah keluarga Rasulullah), saya kurang
sependapat dengan para penulis tersebut sebab mereka bukan Bani Israel (tetapi
Bani Ismail atau Arab) Pada waktu itu terjadi permusuhan sengit antara Kristen
Nestorian (tidak mempertuhankan Isa) dan Kristen Nasrani pimpinan Paulus
(mempertuhankan Isa). Penganut Kristen Nestorian ini dikejar-kejar dan dibunuh
oleh pengikut Paulus, mereka banyak melarikan diri di Jazirah Arab. Mereka
memilih Jasirah Arab karena Romawi maupun Persia dua Negara Raksasa pada waktu
itu tidak sudi menjajah bangsa Arab, karena mereka menganggap tidak ada nilai
ekonomis, kondisi alamnya tidak prospektif,dan tidak ada hal-hal yang
menguntungkan demi kepentingan mereka. Pendeta Bukhaira dan Waraqa bin Naufal
adalah pengikut Kristen Nestorian. Dengan kata lain mereka adalah pengikut Nabi
Isa, tapi bukan dari Bani Israel, jadi tidak memenuhi syarat untuk disebut
sebagai Hawariyyun.( http://gustrisehat.wordpress.com/tag/tafsir/)
Siapa
yang tidak kenal Samson? Pria perkasa yang mempunyai kekuatan luar biasa.
Tapi siapa sangka kalo ternyata Samson adalah seorang muslim. Bahkan dia adalah salah seorang Nabi!Cerita ini saya dapatkan pada sebuah kajian rutin Shirah Nabawiyah di Masjid Daarut Tauhiid Jakarta.
Tapi siapa sangka kalo ternyata Samson adalah seorang muslim. Bahkan dia adalah salah seorang Nabi!Cerita ini saya dapatkan pada sebuah kajian rutin Shirah Nabawiyah di Masjid Daarut Tauhiid Jakarta.
Menurut
Ustadz yang menceritakan, kisah ini ada pada kitab Qishashul Anbiyaa.
Pernah Rasulullah SAW tesenyum sendiri, lalu ditanya oleh sahabat beliau:
"apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?" Rasul SAW menjawab: "diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika seluruh manusia dikumpulkan di padang mahsyar, ada seorang Nabi dengan membawa pedang yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam syurga. dialah Sam'un". Biasa deh orang barat ga bisa nyebut Sam'un jadinya Samson. Ibnu Sinna jadi Avicenna. Al Jabbar jadi Algebra. Al Khawarizmi jadi Algorithm, de el el. Selama berdakwah sekian ratus tahun, tidak adapun orang yang mengikutinya masuk Islam, termasuk istrinya Delilah.
Wallahu 'alam (http://adeetea.multiply.com/journal/item/22)
Pernah Rasulullah SAW tesenyum sendiri, lalu ditanya oleh sahabat beliau:
"apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?" Rasul SAW menjawab: "diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika seluruh manusia dikumpulkan di padang mahsyar, ada seorang Nabi dengan membawa pedang yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam syurga. dialah Sam'un". Biasa deh orang barat ga bisa nyebut Sam'un jadinya Samson. Ibnu Sinna jadi Avicenna. Al Jabbar jadi Algebra. Al Khawarizmi jadi Algorithm, de el el. Selama berdakwah sekian ratus tahun, tidak adapun orang yang mengikutinya masuk Islam, termasuk istrinya Delilah.
Wallahu 'alam (http://adeetea.multiply.com/journal/item/22)
SAM’UN AL-GHOZI, atau orang2 barat menyebutnya SAMSON. Seorang
pemuda umat nabi Musa yg berambut gondrong, gagah perkasa, dan berdakwah
menyebarkan agama Allah dengan kekuatan ototnya yg kekar dan dikaruniai karomah
kesaktian manderaguna.
Sam’un (samson) tidak pernah gentar dalam amar ma’ruf nahi munkar.
Dengan bersenjatakan rahang unta ia mengosak-asik tempat2 maksiat; diskotik,
bar, cafe, karaoke, tempat2 pelacuran, dan tempat2 lain yg menyuguhkan nafsu
syahwat.
Pertama ia akan mendatangi tempat2 tsb, memberi peringatan kpd
kaum2 kafir untuk bertaubat dan kembali kpd agama Allah. Bila menolak iapun tak
segan menggunakan kekuatannya. Tak pelak sikapnya yg radikal banyak menuai
perlawanan para kabilah2 kafir, preman2 dan bodyguard tempat2 mesum tsb. Dan
saat perundingan tidak mencapai mufakat, kontak fisik dan pertempuranpun mjd
pilihan.
Atas izin Allah, sam’un alias samson selalu menang dalam bertempur.
Tubuhnya kebal bacok, dan mampu mengangkat beban 1000x berat tubuhnya. Ratusan
preman, gentho, dan dhawak telah ia bantai. Shg membuat para kabilah kafir dan
para pengusaha tempat2 hiburan bermusyawarah untuk bersatu melawan samson. Dan
hasil dari musyawarah ini adalah membujuk istri samson agar mencari kelemahan
samson dgn imbalan emas dan permata.
Sayang seribu sayang setelah melalui proses yg panjang ternyata
istri samson terbuai dgn bujukan kaum kafir dgn imbalan emas, permata, dan
perhiasan tersebut. Maklum saja sam’un adalah orang yg zuhud dgn harta dan
dunia, shg ia tidak pernah memanja istrinya dgn kemewahan dunia. Karena itulah
pada suatu malam ia istrinya merayu samson:
“sayang, adakah kanda sayang padaku, adakah kanda terpesona padaku?”.
“sayang, adakah kanda sayang padaku, adakah kanda terpesona padaku?”.
“oh dinda sayang, adakah kau ragu dgn dalamnya cintaku padamu?.
Kulitmu yg mulus, tubuhmu yg seksi, dan wajahmu yg jelita, mana mgkn tdk
membuatku termehek-mehek, krn itulah aku menikahimu”. Jwb samson.
Tapi kanda, aku dengar kau sangat perkasa dalam bertarung, kenapa
saat kita bercinta; kanda hanya bertahan sepuluh menit?. Itupun hanya satu
ronde dlm semalam. Tak perkasakah engkau beronde-ronde kanda?”.
Samson akhirnya menuruti istrinya untuk bercinta berkali-kali dalam
semalam. Saat mencapai ronde ke 19, istrinya merintih: “aduhai, hebat nian
engkau kanda, katakanlah padaku rahasia apa dibalik kekuatanmu?”.
“istriku yg cantik, akan kukatakan rahasia dibalik kekuatanku, tapi
ini rahasia kita ya”. Samson membenahkan pakaiannya, lalu melanjutkan
kata-katanya: “ini semua adalah karunia Allah, karena aku teguh berjuang
menegakkan agama Allah, tapi aku sendiri juga tidak tahu, Allah menakdirkan
bahwa kelemahan kekuatanku ini terletak di rambutku”. Samson sangat percaya kpd
istrinya. Lalu merekapun melanjutkan bercinta hingga berulang-ulang kali.
Sam’un alias samson, juga manusia. Karenanya setelah bercinta
berpuluh-puluh ronde iapun tertidur lelap, sampai2 tidak menyadari istri
tercintanya telah memotong rambutnya.
Setelah itu istri sam’un melapor kpd para kabilah dan direktur
manager persatuan hiburan malam dan prostitusi. Segera diutuslah algojo2,
preman, dan gentho untuk menangkap samson.
Karena rambutnya yg gondrong telah dipotong istrinya, para aljgojo
tersebut dgn mudahnya menangkap dan menyeret sam’un. Ia di ikat di tiang dgn
rantai besi. Sam’unpun berusaha bertakbir untuk mematahkan untaian rantai:
“Allahu akbar..!, Allahu akbar..!, Allahu akbar”. Ternyata kekuatanya telah sirna.
“Allahu akbar..!, Allahu akbar..!, Allahu akbar”. Ternyata kekuatanya telah sirna.
Para kabilah kafir dan pengusaha2 hiburan mesum semakin sadis dan
menikmati balas dendamnya, iapun memerintahkan para algojo untuk mencukil kedua
mata sam’un dan memotong telinganya.
Sam’un alias samson yg perkasa dan sakti mandraguna itupun kini
mengerang kesakitan. Tubuhnya kejang bergetar merasakan sakit yg teramat
sangat. Ia tak berdaya dan tak mampu berbuat apa2 selain mengerang kesakitan
merasakan setiap goresan pisau di tubuhnya. Dalam ketidak berdayaan, sam’un
bermunajat kepada Allah:
“ya Allah, aku berusaha berjuang di jalanMu, dan berdiri di belakang Musa utusanmu. Tapi kini Engkau telah berkehendak mengambil kembali kekuatanMu dariku. Jika memang kematianku lebih baik; ambillah nyawaku sekarang juga ya Allah..!, tapi jika kau ijinkan; kembalikanlah kekuatanku atas ridhoMu, aku berjanji dan bernadzar; jika Kau kembalikan kekuatanku dan aku masih hidup, akan kugunakan sisa umurku untuk beribadah, walau sampai SERIBU BULAN”.
“ya Allah, aku berusaha berjuang di jalanMu, dan berdiri di belakang Musa utusanmu. Tapi kini Engkau telah berkehendak mengambil kembali kekuatanMu dariku. Jika memang kematianku lebih baik; ambillah nyawaku sekarang juga ya Allah..!, tapi jika kau ijinkan; kembalikanlah kekuatanku atas ridhoMu, aku berjanji dan bernadzar; jika Kau kembalikan kekuatanku dan aku masih hidup, akan kugunakan sisa umurku untuk beribadah, walau sampai SERIBU BULAN”.
Ternyata Allah mendengar do’a sam’un. Sekonyong-konyong Kekuatanya
pulih kembali, iapun dapat mudah mematahkan rantai kapal yg melilitnya, lalu
merobohkan tiang tempatnya diikat dan menghabisi semua algojo dan kabilah2
kafir yg ada disana.
Subhanallah.., Allah juga mengabulkan doa samun. Allah memanjangkan
usianya sampai 84 thn lebih 4 hari (seribu bulan). Dan menghabiskan semua usia
itu untuk bertafakkur dan beribadah kpd Allah (http://agama.kompasiana.com/2010/10/13/samson/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar