Selasa, 18 Oktober 2011

HIDANGAN


Mengapa Umat Nasrani mengadakan kebaktian di hari Minggu pagi dan sore?

Pertanyaan ini terjawab ketika kami mengkaji tafsir Al Quran Surat Almaidah: 111-114. Dalam ayat inilah (kata Al Maidah yang artinya Hidangan yang diturunkan Allah Langsung dari langit) dijelaskan.
Makna Al Maidah sebagai hidangan yang turun dari langit juga dijadikan sebagai salah satu nama Surat dalam Al Quran.Turunnya hidangan dari langit ini adalah salah satu mu’jizat Isa Ibnu Maryam (atas permintaan Sam’un/Samson) dan kaum Hawariyyin pada hari Minggu, maka dijadikan oleh umat Nasrani, hari Minggu sebagai hari raya/Ied yang lamanya 1 hari ( pagi – sore).
Dalam mengkaji tafsir ayat Surat maidah ini, kita juga menemukan 2 kisah termashur yaitu tentang Kaum Hawariyyin dan Sam’un atau Samson.

Al Hawariyyun
Siapakah Mereka…?
Ini adalah tentang janji Allah. Allah Maha Menepati janji, Allah telah menjanjikan pada sekelompok kaum bahwa mereka akan dimenagkan atas orang kafir sampai hari Kiamat. Untuk mengetahuinya mari kita simak ayat berikut.
Ali Imroon 55. (Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.”
“menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat”
Yang dimenangkan sampai hari kiamat adalah umat nabi Isa, yang mengikuti ajaran Nabi Isa dengan sebenar-benarnya (ajaran Yang lurus).
Apakah ada bani Israel yang menerima ajaran/ risalah nabi Isa…?
Ali Imroon: 52. Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
Ali Imron 53. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah).”
Dari ayat tsb diatas jelas ada sekelompok orang dari bani Israel yang bersedia menjadi penolong Agama Allah. Mereka disebut sebagai “Hawariyyin”
Siapakah Hawariyyin…?
Beberapa penulis Sirroh Nabawiah (salah satunya Mohammad Husein Heykal) mengabarkan tentang orang-orang Persia dan orang Arab yang mereka sebut sebagai Huwariyyun antara lain Pendeta Bukhaira, Waraqa bin Naufal (termasuk bibi dalam silsilah keluarga Rasulullah), saya kurang sependapat dengan para penulis tersebut sebab mereka bukan Bani Israel (tetapi Bani Ismail atau Arab) Pada waktu itu terjadi permusuhan sengit antara Kristen Nestorian (tidak mempertuhankan Isa) dan Kristen Nasrani pimpinan Paulus (mempertuhankan Isa). Penganut Kristen Nestorian ini dikejar-kejar dan dibunuh oleh pengikut Paulus, mereka banyak melarikan diri di Jazirah Arab. Mereka memilih Jasirah Arab karena Romawi maupun Persia dua Negara Raksasa pada waktu itu tidak sudi menjajah bangsa Arab, karena mereka menganggap tidak ada nilai ekonomis, kondisi alamnya tidak prospektif,dan tidak ada hal-hal yang menguntungkan demi kepentingan mereka. Pendeta Bukhaira dan Waraqa bin Naufal adalah pengikut Kristen Nestorian. Dengan kata lain mereka adalah pengikut Nabi Isa, tapi bukan dari Bani Israel, jadi tidak memenuhi syarat untuk disebut sebagai Hawariyyun.( http://gustrisehat.wordpress.com/tag/tafsir/)

Siapa yang tidak kenal Samson? Pria perkasa yang mempunyai kekuatan luar biasa.
Tapi siapa sangka kalo ternyata Samson adalah seorang muslim. Bahkan dia adalah salah seorang Nabi!Cerita ini saya dapatkan pada sebuah kajian rutin Shirah Nabawiyah di Masjid Daarut Tauhiid Jakarta.
Menurut Ustadz yang menceritakan, kisah ini ada pada kitab Qishashul Anbiyaa.
Pernah Rasulullah SAW tesenyum sendiri, lalu ditanya oleh sahabat beliau:
"apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?" Rasul SAW menjawab: "diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika seluruh manusia dikumpulkan di padang mahsyar, ada seorang Nabi dengan membawa pedang yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam syurga. dialah Sam'un". Biasa deh orang barat ga bisa nyebut Sam'un jadinya Samson. Ibnu Sinna jadi Avicenna. Al Jabbar jadi Algebra. Al Khawarizmi jadi Algorithm, de el el. Selama berdakwah sekian ratus tahun, tidak adapun orang yang mengikutinya masuk Islam, termasuk istrinya Delilah.
Wallahu 'alam (http://adeetea.multiply.com/journal/item/22)
SAM’UN AL-GHOZI, atau orang2 barat menyebutnya SAMSON. Seorang pemuda umat nabi Musa yg berambut gondrong, gagah perkasa, dan berdakwah menyebarkan agama Allah dengan kekuatan ototnya yg kekar dan dikaruniai karomah kesaktian manderaguna.
Sam’un (samson) tidak pernah gentar dalam amar ma’ruf nahi munkar. Dengan bersenjatakan rahang unta ia mengosak-asik tempat2 maksiat; diskotik, bar, cafe, karaoke, tempat2 pelacuran, dan tempat2 lain yg menyuguhkan nafsu syahwat.
Pertama ia akan mendatangi tempat2 tsb, memberi peringatan kpd kaum2 kafir untuk bertaubat dan kembali kpd agama Allah. Bila menolak iapun tak segan menggunakan kekuatannya. Tak pelak sikapnya yg radikal banyak menuai perlawanan para kabilah2 kafir, preman2 dan bodyguard tempat2 mesum tsb. Dan saat perundingan tidak mencapai mufakat, kontak fisik dan pertempuranpun mjd pilihan.
Atas izin Allah, sam’un alias samson selalu menang dalam bertempur. Tubuhnya kebal bacok, dan mampu mengangkat beban 1000x berat tubuhnya. Ratusan preman, gentho, dan dhawak telah ia bantai. Shg membuat para kabilah kafir dan para pengusaha tempat2 hiburan bermusyawarah untuk bersatu melawan samson. Dan hasil dari musyawarah ini adalah membujuk istri samson agar mencari kelemahan samson dgn imbalan emas dan permata.
Sayang seribu sayang setelah melalui proses yg panjang ternyata istri samson terbuai dgn bujukan kaum kafir dgn imbalan emas, permata, dan perhiasan tersebut. Maklum saja sam’un adalah orang yg zuhud dgn harta dan dunia, shg ia tidak pernah memanja istrinya dgn kemewahan dunia. Karena itulah pada suatu malam ia istrinya merayu samson:
“sayang, adakah kanda sayang padaku, adakah kanda terpesona padaku?”.
“oh dinda sayang, adakah kau ragu dgn dalamnya cintaku padamu?. Kulitmu yg mulus, tubuhmu yg seksi, dan wajahmu yg jelita, mana mgkn tdk membuatku termehek-mehek, krn itulah aku menikahimu”. Jwb samson.
Tapi kanda, aku dengar kau sangat perkasa dalam bertarung, kenapa saat kita bercinta; kanda hanya bertahan sepuluh menit?. Itupun hanya satu ronde dlm semalam. Tak perkasakah engkau beronde-ronde kanda?”.
Samson akhirnya menuruti istrinya untuk bercinta berkali-kali dalam semalam. Saat mencapai ronde ke 19, istrinya merintih: “aduhai, hebat nian engkau kanda, katakanlah padaku rahasia apa dibalik kekuatanmu?”.
“istriku yg cantik, akan kukatakan rahasia dibalik kekuatanku, tapi ini rahasia kita ya”. Samson membenahkan pakaiannya, lalu melanjutkan kata-katanya: “ini semua adalah karunia Allah, karena aku teguh berjuang menegakkan agama Allah, tapi aku sendiri juga tidak tahu, Allah menakdirkan bahwa kelemahan kekuatanku ini terletak di rambutku”. Samson sangat percaya kpd istrinya. Lalu merekapun melanjutkan bercinta hingga berulang-ulang kali.
Sam’un alias samson, juga manusia. Karenanya setelah bercinta berpuluh-puluh ronde iapun tertidur lelap, sampai2 tidak menyadari istri tercintanya telah memotong rambutnya.
Setelah itu istri sam’un melapor kpd para kabilah dan direktur manager persatuan hiburan malam dan prostitusi. Segera diutuslah algojo2, preman, dan gentho untuk menangkap samson.
Karena rambutnya yg gondrong telah dipotong istrinya, para aljgojo tersebut dgn mudahnya menangkap dan menyeret sam’un. Ia di ikat di tiang dgn rantai besi. Sam’unpun berusaha bertakbir untuk mematahkan untaian rantai:
“Allahu akbar..!, Allahu akbar..!, Allahu akbar”. Ternyata kekuatanya telah sirna.
Para kabilah kafir dan pengusaha2 hiburan mesum semakin sadis dan menikmati balas dendamnya, iapun memerintahkan para algojo untuk mencukil kedua mata sam’un dan memotong telinganya.
Sam’un alias samson yg perkasa dan sakti mandraguna itupun kini mengerang kesakitan. Tubuhnya kejang bergetar merasakan sakit yg teramat sangat. Ia tak berdaya dan tak mampu berbuat apa2 selain mengerang kesakitan merasakan setiap goresan pisau di tubuhnya. Dalam ketidak berdayaan, sam’un bermunajat kepada Allah:
“ya Allah, aku berusaha berjuang di jalanMu, dan berdiri di belakang Musa utusanmu. Tapi kini Engkau telah berkehendak mengambil kembali kekuatanMu dariku. Jika memang kematianku lebih baik; ambillah nyawaku sekarang juga ya Allah..!, tapi jika kau ijinkan; kembalikanlah kekuatanku atas ridhoMu, aku berjanji dan bernadzar; jika Kau kembalikan kekuatanku dan aku masih hidup, akan kugunakan sisa umurku untuk beribadah, walau sampai SERIBU BULAN”.
Ternyata Allah mendengar do’a sam’un. Sekonyong-konyong Kekuatanya pulih kembali, iapun dapat mudah mematahkan rantai kapal yg melilitnya, lalu merobohkan tiang tempatnya diikat dan menghabisi semua algojo dan kabilah2 kafir yg ada disana.
Subhanallah.., Allah juga mengabulkan doa samun. Allah memanjangkan usianya sampai 84 thn lebih 4 hari (seribu bulan). Dan menghabiskan semua usia itu untuk bertafakkur dan beribadah kpd Allah (http://agama.kompasiana.com/2010/10/13/samson/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar