Senin, 07 Maret 2011

METODE QUANTUM DAN PEMBELAJARAN MENULIS


Menulis adalah suatu proses mentransformasikan ide atau pikiran  ke dalam bentuk tulisan. Dalam hal ini, tidak semua orang  mampu mentransformasikan  ide atau pikirannya itu kedalam bentuk tulisan dengan baik. Ini disebabkan oleh  banyaknya faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis seseorang, diantaranya penalaran dan penguasaan kosakatanya.
            Keterampilan  menulis dalam pembelajaran  bahasa merupakan  materi yang harus dikuasai oleh para pembelajar.  Oleh karena itu,  aspek menulis  selalu ada  pada setiap kurikulum, baik  pada pendidikan  dasar maupun pada pendidikan menengah  bahkan pada pendidikan tinggi. Sebagai salah satu  aspek keterampilan  berbahasa,  menulis merupakan  pokok bahasan  wajib,  yang ada dalam  materi pelajaran bahasa. Pada pendidikan  pada Sekolah Menengah Umum  pengajaran menulis  selalu ada pada setiap semester atau catur wulan.
1
 
            Berdasarkan garis-garis pengajaran kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Umum, pembelajaran  menulis menurut topik-topik inti seperti :        (1) diksi,  (2)  kalimat efektif, (3) paragraph (4)  penalaran dalam  karangan, (5)  organisasi tuturan, (6) gaya dan  nada tuturan, (7)  ejaan dan tanda baca.  Butir-butir  pembelajaran ini  bukan merupakan  pemahaman yang  harus diambil secara berurutan. Pelaksanaannya disesuaikan dengan  keterpaduan dan  kesinambungan komponen, kebahasaan, pemahaman dan penggunaannya. 
            Menurut Sabarti, A.(1976) menulis adalah  suatu aktivitas  komunikasi bahasa  yang menggunakan tulisan  sebagai mediumnya. Tulisan itu terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna  dengan segala kelengkapan  lambang tulisan seperti  ejaan dan pungtuasi. Sebagai alat komunikasi verbal (bahasa), menulis dapat didefinisikan  sebagai suatu kegiatan  penyampaian pesan  dengan menggunakan tulisan  sebagai mediumnya. Pesan adalah isi  atau muatan yang terkandung dalam  suatu tulisan. Adapun tulisan merupakan sebuah sistem komunikasi antar manusia  yang menggunakan simbol atau lambang  bahasa yang dapat  dilihat dan dapat disepakati pemakainya.  
            Tujuan pembelajaran bahasa, khususnya menulis untuk meningkatkan  kemampuan mengulas secara lisan  dan tertulis pengalaman, gagasan, pendapat, peran, ungkapan perasaan dan permasalahan secara sistematis, dan menarik dengan memperhatikan tata cara dan sopan santun berbahasa serta mampu  memanfaatkan untuk berbagai keperluan. Dalam hal ini siswa akan mampu  berpikir secara kreatif, menggunakan akal sehat,  menerapkan pengetahuan  yang berguna dan mampu memecahkan masalah. Semua aktivitas pembelajaran   menulis ini diarahkan  agar siswa mahir  menggunakan bahasa tulis.
            Kondisi awal yang memprihatinkan, karena siswa  memulai untuk menulis yang belum memuaskan  karena banyak hal,  yang harus diajarkan seperti  dalam  menulis kreatif, kosa kata menjadi faktor utama untuk perbendaharaan katanya. Menulis merupakan adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk  berkomunikasi secara tidak langsung  dengan orang lain.  Oleh karena itu maka keterampilan menulis dipengaruhi  pula oleh  faktor latihan  karena keterampilan  hanya dapat diperoleh dengan jalan praktik  dan banyak latihan.
            Nilai yang masih rendah, akibat  minimnya pengetahuan siswa tentang kata  dan apa yang akan ditulis berhubungan dengan nilai yang didapatkan, misalnya kalau siswa  diwajibkan menyusun  suatu karangan dengan dua puluh paragraph, paling  banyak dengan kemampuan menulis hanya sepuluh paragraph, walaupun ada juga satu atau dua orang  siswa yang mendapatkan nilai di atas  rata-rata.  Jadi  kemampuan  menulis harus banyak dilatih. Misalnya dengan bentuk menulis catatan harian  yang dimulai kegiatan bangun pagi  sampai sebelum tidur malam. Jadi siswa mencatat peristiwa apa saja yang dilihat, dirasakan dan diamati.
            Bentuk organisasi karangan yang kurang bagus,  dikarenakan siswa belum mampu membuat karangan  secara tersusun  sesuai dengan  tata bahasa   sesuai  dengan ejaan yang disempurnakan, misalnya,  siswa belum mampu  menggunakan kata  hubung   secara tepat.
            Proses penggabungan atau dalam pembuatan paragraph, siswa belum mampu menggabungkan paragraph secara tepat karena sangat minim sekali latihan-latihan yang membuat karangan tidak terskema secara sistematik, akibatnya, tidak bisa dibedakan mana kalimat utama dan mana kalimat penjelas.
            Penggunaan struktur-struktur kalimat belum sesuai dengan grammatikal, karena kalimat yang digunakkan dalam karangan siswa belum terstruktur dengan baik misalnya “ibu mulai belanja dapur sudah dari tadi. Contoh kalimat di tersebut merupakan kalimat yang tidak tepat.  Seharusnya adalah “Ibu berbelanja di pasar dari tadi “
            Dalam mengarang penggunaan diksi  atau pilihan kata oleh siswa pada tingkat SMK sudah banyak variasinya. Siswa sudah sanggup memilih kata-kata yang bervariasi dan bernuansa sastra, contohnya siswa menggunakan kata “malam”, “gelap”, “remang-remang”, dan lain-lain. Contoh lain saya, aku, beta, gua, hamba, dan lain-lain.
Usaha-usaha lain yang dapat dilakukan guru untuk memperkaya kosakata siswa diantaranya:
-          siswa harus banyak membaca
-          siswa harus banyak menulis
-          dan lain-lain
            Disinilah peran guru dituntut untuk mengembangkan  potensi sebagai  seorang aktor di depan kelas, sehingga harus mengusai  metode-metode yang telah  dialami maupun mencari yang merasa kurang di dalam diri. Dan  ini adalah suatu tuntutan ke depan yang akan dihadapi seorang pendidik. Mencari  teknik dan metode  agar siswa  bisa tertarik  dengan metode yang dia pakai, sehingga anak didik menjadi  senang belajar dan menggembirakan.
            Dari sekian banyak metode belajar yang ada,  metode quantum  telah teruji  keberhasilanya dalam  melejitkan potensi belajar  siswa. Selama bertahun-tahun.  Metode quantum juga dinilai  efektif untuk  meningkatkan  strategi dan teknik  belajar mengajar  yang menarik dan relevan  dengan pengajaran  menulis  dan membaca.
 Menulis termasuk  dalam  tataran  bahasa  yang  digunakan  oleh  semua orang dan semua lapisan masyarakat, besar ataupun kecil untuk menggunakan  bahasa  tulis  disamping  membaca.
            Menulis adalah seni yang begitu rumit, sama rumitnya memahami apa yang anda coba keluarkan dari imajinasi  anda  sendiri, dari kehidupan.    
            Menulis memiliki peran yang sangat penting disamping membaca bagi kehidupan  manusia.  Selama ini belajar menulis dianggap sebagai suatu hal yang   tingkat  keseriusannya  sangat  tinggi,  ditambah  lagi  kegiatan  menulis ini harus  ditopang juga dengan  kegiatan membaca yang baik. Kedua hal ini menjadi penyebab kemalasan orang untuk  memulai aktivitas menulis yang harus disertai dengan aktivitas membaca. Jika membaca  saja sudah malas apalagi memulai suatu  karya  di bidang  tulis-menulis. Untuk  merangsang  munculnya potensi   menulis (Hernowo 2003:24) mengusulkan kegiatan menulis sebagai sebuah pengobatan alternatif.
Bagaimana sebuah kegiatan menulis itu dapat menjadi salah satu jenis   pengobtan alternatif, dengan mengutip penelitian yang dilakukan Dr. Pennebaker  di Fakultas Psikologi Universitas Southern Methodist dalam bukunya: ‘Ketika Diam itu Bukan Emas”, pengobatan alternatif yang dimaksudkan adalah dengan  terapi menulis. Suatu alternatif dalam  mengatasi masalah  di atas  adalah  dengan menerapkan strategi  pembelajaran yang  dapat memberikan  pengalaman belajar yang menyenangkan dan mampu meningkatkan kemampuan menulis para siswanya. Oleh karena itu, sudah selayaknya guru mencari strategi yang diperkirakan akan mampu meningkatkan kemampuan menulis siswa.
Metode quantum juga  dinilai efektif  untuk meningkatkan  kreatifitas menulis   siswa  karena didalamnya banyak disajikan strategi dan teknik belajar yang menarik dan relevan dengan pengajaran menulis. Tentunya dalam hal ini akan membantu guru dan siswa dalam membantu proses  belajar mengajar  di kelas.  
Bermula dari istilah menarik yang diciptakan oleh Bobby DePorter,  Quantum Learning. (Kaifa,1999). Penulis melihat bahwa Bobby dengan sangat cemerlang membahas kegiatan membaca dan menulis dengan penuh energi dan sarat motivasi.
Quantum  dipahami sebagai “Interaksi yang  penuh energi menjadi pancaran   cahaya yang  dahsyat“. Dalam kontek belajar,  quantum  dapat   dimaknai  sebagai  “Interaksi yang terjadi dalam proses belajar niscaya  mampu  mengubah  berbagai potensi yang ada   dalam diri  manusia. Pancaran-pancaran itu menjadi ledakan-ledakan  gairah (dalam  memperoleh  hal-hal baru) yang dapat ditularkan (ditunjukan)  kepada orang  lain “Membaca  dan  menulis  adalah  salah satu  bentuk interaksi  dalam proses belajar”. Memahami  dan menulis   menggunakan  kosa kata  Bahasa  Indonesia  perkembangannya  banyak  menyerap  kosa  kata dari bahasa daerah  dan asing.  Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,  penggunaan kosa kata  yang luas akan memudahkan  mengungkapkan   gagasan-gagasan  dalam menulis  (GBPP SMK 1999, GALAXI Puspa Mega ). 
Metode adalah cara teratur  yang digunakan untuk melaksanakan suatu  pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem  untuk memudahkan pelaksanaan   suatu pekerjaan  agar tercapai tujuan  yang ditentukan.
Untuk penulis pemula dapat memilih cara yang efektif dan cara yang paling mudah  yang sesuai dengan kemampuan  yang dimiliki,  walaupun semua metode itu pada intinya  ialah ingin membangkitkan  potensi yang ada dalam diri  masing-masing orang  dengan menggunakan metode  tersebut agar ide  yang ada pada penulis pemula dapat dituangkan  kedalam sebuah tulisan, dengan  mengolah ide-ide yang telah  dimilikinya  menjadi sebuah naskah  tertentu yang dapat dibaca  dan dipahami  oleh orang lain. 
Berdasarkan pernyataan di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan metode quantum dengan segala keunggulanya. Menurut hemat penulis metode quantum dapat membantu kesulitan- kesulitan  siswa dalam belajar menulis. Diharapkan diperoleh manfaat seusai penelitian, tidak ada lagi anggapan bahwa belajar menulis dalam Bahasa Indonesia  itu  sulit, sehingga didapati kenyataan pada saat menunggu  hasil ujian nasional angka kelulusan mata pelajaran bahasa Indonesia lebuh tinggi dibandingkan dengan pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar