Senin, 28 Februari 2011

Otak Manusia


Otak Sebagai Sang Komandan atas Tubuh Manusia
Mengunyah makanan, berbicara, berjalan, berpikir, dan semua aktivitas manusia dikendalikan oleh satu organ bernama otak. Sang komandan tubuh itu secara sederhana dibagi menjadi tiga bagian, yakni batang otak, sistem limbik, dan neokorteks.
Batang otak adalah bagian yang mengatur fungsi dasar manusia, yakni pernapasan, denyut jantung, dan insting lain, seperti perlawanan saat ada bahaya. Sistem limbik bertugas untuk mengendalikan emosi, mengendalikan hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, seksualitas, pusat rasa senang, metabolisme, dan memori jangka panjang. Sedangkan neokorteks. mengatur unsur kecerdasan, juga mengatur fungsi melihat, mendengar, mencipta, berpikir, dan berbicara.

Ada terori mengatakan bahwa sistim saraf pusat atau otak manusia paling awal dibentuk pada akhir minggu kedua kehamilan sampai minggu keenam. Pada minggu ke delapan, di dalam rahim telah terjadi proses pertumbuhan yang menakjubkan.

Teori lain mengatakan bahwa Otak manusia bertumbuh sejak manusia masih berada dalam kandungan, yakni dalam bentuk janin berumur delapan hari. Hari kedelapan kehamilan adalah awal pembentukan otak manusia dan tetap bertumbuh sampai bayi lahir. Dalam kandungan, pertumbuhan pesat terjadi pada bulan kedua sampai bulan keempat.

Setiap menit sekitar 100.000 sel saraf otak bertambah, sehingga pada saat lahir jumlah sel mencapai 100 milyar, kira-kira berat otak bayi adalah sekitar 400 gram. Pada usia 18 bulan, beratnya telah mencapai 1000 gram. Sel saraf otak ini akan terus berkembang, sehingga pada usia 5 tahun, ukuran otak anak telah mendekati ukuran otak orang dewasa, kira-kira 90%. Nutrisi yang tepat selama kehamilan dan selama 5 tahun usia anak, sangat berperan dalam hasil perkembangan otak. Sementara hasil perkembangan otak sangat mendukung hasil belajar, seperti aktivitas kognitif dan motorik, pemecahan masalah dan bahasa.
Ada temuan yang menyatakan kemampuan manusia untuk berpikir tidak didasarkan pada ukuran otak, melainkan berdasarkan jumlah sel-sel neuron yang aktif. Maka rangsangan untuk mengaktifkan otak-otak yang bertumbuh sangat diperlukan dalam periode emas ini. Rangsangan dapat diberikan dalam bentuk latihan menggambar, berbicara, atau mendengarkan cerita.
Rangsangan ini sebaiknya tidak dihentikan saat anak sudah melewati periode emas. Alasannya, setelah usia empat tahun, otak akan mengalami pertumbuhan hubungan antar sel yang akan terus bertambah bila sel otak diberi rangsangan yang positif dan berulang-ulang.
Pada usia 4 tahun struktur neuron motor sensorik dan kognitif emosional berkembang 80% sampai usia 9 tahun dan beratnya menyamai otak dewasa. Pada usia 0-4 tahun, otak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai 50%, pada usia 4-8 tahun mencapai 30%, dan dari usia 8-18 tahun mencapai 20%.
Berbicara mengenai perkembangan otak manusia maka kita akan dihadapkan pada berbagai macam teori, namun dari semua teori yang ada itu, kurang lebih semuanya merujuk pada tiga tahap utama perkembangan otak manusia.
Tiga tahap utama perkembangan otak itu adalah: Otak Primitif, Otak Limbik dan Otak Pikir. Otak primitif juga disebut sebagai tahapan otak reptil. Sedangkan otak limbik sering juga disebut sebagai tahapan otak mamalia. Kedua hal itu merujuk pada sifat-sifat yang kurang lebih mirip dengan sifat-sifat binatang sejenis. Sedangkan otak pikir disebut juga sebagai neo mamalia, dalam artian perkembangan paling mutakhir dari otak limbik.
Ketiga tahapan ini sebenarnya tidaklah berdiri sendiri. Tahapan yang satu mengafirmasi atau merespon tahapan selanjutnya. Sebagai contoh, otak pikir bisa menyuruh otak primitif untuk melakukan gerak reflek ketika sedang menghadapi bahaya tertentu. Namun pada tulisan ini, saya ingin menyoroti soal perkembangan psikologis manusia dewasa, oleh karenanya dengan semena-mena dan tanpa latar belakang keilmuan yang cukup, saya akan memisahkan ketiganya. 
FUNGSI BELAHAN OTAK MANUSIA
A.      Anatomi otak manusia
Dalam membahas fungsi otak manusia, tampaknya perlu mengetahui anatomi otak vertebrata, otak depan (bahasa Inggris: prosencephalon, forebrain) adalah bagian atas dari otak. Pada tahap perkembangan sistem saraf pusat (bahasa Inggris: five-vesicle stage), otak depan berkembang dan memisahkan diri menjadi otak besar dan diensefalon. Jika pada masa embrio, otak depan mengalami hambatan untuk berkembang menjadi kedua lobus ini, maka akan terjadi suatu kondisi yang disebut holoprosensefali (bahasa Inggris: holoprosencephaly).
1.      Otak besar
Otak besar (bahasa Inggris: telencephalon, cerebrum) adalah bagian depan yang paling menonjol dari otak depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan, belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan dan sebaliknya. Jika otak belahan kiri mengalami gangguan maka tubuh bagian kanan akan mengalami gangguan, bahkan kelumpuhan. Tiap belahan otak depan terbagi menjadi empat lobus yaitu frontal, pariental, okspital, dan temporal. Antara lobus frontal dan lobus pariental dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah Rolando.
Istilah telencephalon mengacu pada struktur embrio yang kemudian berkembang menjadi cerebrum:
*       Dorsal telencephalon atau pallium berkembang menjadi cerebral cortex
*       Ventral telencephalon atau sub-pallium berkembang menjadi basal ganglia.
·         Korteks otak besar
Korteks otak besar (bahasa Inggris: cerebral cortex, grey matter) merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu yang terdiri dari 15 - 33 milyar neuron yang masing-masing tersambung ke sekitar 10.000 sinapsis, satu milimeter kubik terdapat kurang lebih satu milyar sinapsis. Komunikasi yang terjadi antar neuron dalam bentuk deret panjang pulsa sinyal yang disebut potensial aksi dimungkinkan melalui fiber protoplamik yang disebut akson yang dapat dikirimkan hingga ke bagian jauh dari otak atau tubuh untuk menemukan reseptor sel tertentu.
Terdapat enam lapisan korteks, neokorteks/isokorteks, arcikorteks, paleokorteks, allokorteks yang berlipat-lipat sehingga permukaanya menjadi lebih luas dengan ketebalan 2 hingga 4 mm. Lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi, pertimbangan, bahasa dan kesadaran.
·         Ganglia dasar
Ganglia dasar (bahasa Inggris: basal ganglia, white matter) merupakan lapisan yang berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf, yaitu Dendrit dan Neurit
Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Secara terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda. Di depan celah tengah (sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara. Daerah Anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan kemampuan berpikir. Di belakang (Posterior) sulkus entralis merupakan daerah sensori. Pada daerah ini berbagai sifat perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan. Daerah pendengaran (auditori) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini, kesan atau suara diterima dan diinterpretasikan. Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan pembau terletak di lobus temporal bagian ujung anterior. 
2. Diensefalon
Diensefalon (bahasa Inggris: diencephalon, interbrain) adalah bagian otak yang terdiri dari:
mid-diencephalic territory pretalamus / ventral talamus / subtalamus, terletak di bawah kelenjar hipotalamus. Nuklei berupa zona incerta, thalamic reticular nucleus, dan fields of Forel. Pretalamus terpola sinyal SHH (bahasa Inggris: sonic hedgehog homolog) dari ZLI dan setelah itu membuat koneksi yang berbeda-beda ke striatum (caudate nucleus dan putamen) dalam otak depan, ke talamus (gugus medial dan lateral nucleus) dalam otak kecil, dan ke red nucleus dan substantia nigra dalam otak tengah. Pretalamus ditengarai mempunyai andil dalam pengendalian pola konsumsi termasuk defecation dan copulation.
zona limitan intratalamika (bahasa Inggris: zona limitans intrathalamica, ZLI) yang berfungsi sebagai pusat sinyal layaknya cerebrum dan sebagai pembatas antara talamus dan pretalamus.
talamus / dorsal talamus yang berfungsi antara lain menghubungkan komunikasi antar belahan otak besar.
Hipotalamus, merupakan pusat pengendalian waktu biologis, suhu tubuh dan sekresi hormon dan fungsi biologis lain. Hipotalamus terletak di dasar otak depan. 
3.      Otak tengah
Otak tengah (bahasa Inggris: mesencephalon) adalah bagian otak yang mempunyai struktur: tektum, terdiri dari 2 pasang colliculi yang disebut corpora quadrigemina: inferior colliculi, terlibat pada proses pendengaran. Sinyal yang diterima dari berbagai nukleus batang otak diproyeksikan menuju bagian dari talamus yang disebut medial geniculate nucleus untuk diteruskan menuju korteks pendengaran primer (bahasa Inggris: primary auditory cortex). superior colliculi, berperan sebagai awal proses visual dan pengendalian gerakan mata.cerebral peduncle tegmentum adalah jaringan multi-sinapsis yang terlibat pada sistem homeostasis dan lintasan refleks. 
4.      Otak belakang
Otak belakang (bahasa Inggris: myelencephalon, metencephalon, rhombencephalon) meliputi jembatan Varol (bahasa Inggris: pons, pons Varolii), sumsum lanjutan (bahasa Inggris: medulla oblongata), dan otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum). Ketiga bagian ini membentuk batang otak (bahasa Inggris: brainstem).
Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar.
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan jembatan pons dengan sumsum tulang belakang. Sekelompok neuron pada formasi retikular di dalam sumsum lanjutan berfungsi mengontrol sistem pernafasan, dan syaraf kranial yang berfungsi mengatur laju denyut jantung juga berada pada sumsum ini.[2] Selain itu juga berperan sebagai pusat pengatur refleks fisiologi, tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya ialah mengatur gerak refleks, seperti batuk, bersin, dan berkedip. 
5.      Otak Kecil
Otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya. 
B.      Bagian otak manusia dan fungsinya
Berkaitan dengan fungsinya, otak manusia  secara praktis dibagi menjadi 3 bagian yaitu batang otak, sistem limbik dan neokorteks. 
Batang Otak
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar, muncul dari tulang punggung. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung dan insting lain seperti respons fight or flight saat bahaya mengancam.
Otak seperti ini dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya sehingga sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur “perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya anda akan merasa tidak nyaman, terancam dan bahkan marah ketika seseorang terlalu dekat dengan anda.
Sistem limbik
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju (limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah). Bagian otak ini sama dengan yang dimiliki hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia.
Komponen limbik antara lain hipotalamus dan amigdala. Sistem limbik berfungsi mengendalikan emosi, mengendalikan hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, seksualitas, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang. 
Neokorteks
Tebal korteks sekitar 1/8 inci dan berbentuk lipatan-lipatan. Jika dibentangkan ukurannya kira-kira seluas 1 halaman koran. Di sinilah bersemayam kecerdasan yang membuat kita menjadi benar-benar manusia. Bagian ini berkaitan dengan fungsi melihat, mendengar, mencipta, berpikir, berbicara sesuai dengan bagiannya yaitu otak kiri dan otak kanan.
Fungsi otak kiri dan otak kanan (serebrum kanan dan kiri) akan dijelaskan lebih lanjut kemudian. 
Struktur dan Fungsi Pikiran
Hemisferik Asimetris (Otak kiri – otak kanan)
Adalah istilah yang lebih umum dipakai dalam dunia kedokteran untuk menyebut otak kiri-otak kanan.  Istilah ini muncul karena dalam banyak riset diketahui bahwa belahan kiri (otak kiri) dan belahan kanan (otak kanan) menunjukkan perbedaan histologist dan anatomis.  Dari permukaan sekilas tampak dua belahan ini sama (simetris) tetapi jika diamati secara seksama keduanya berbeda (asimetris).  Perbedaan itu membuat adanya spesialisasi fungsi pada masing-masing belahan.
Perbedaan terlihat dengan jelas pada lekukan-lekukan (suclus), tonjolan-tonjolan (gyrus), lobus frontal kedua belahan.  Bahkan struktur cerebellum (otak kecil) pun menunjukkan perbedaan. Perbedaan fungsi belahan otak
BELAHAN OTAK
KIRI
KANAN
Pikiran
Abstrak, linear, analitik
Konkret, holistic
Gaya Berpikir
Rasional, logis, analitis
Intutif, artistic, sintetis
Bentuk pengungkapan bahasa
Aspek leksikal dan sintaksis
Nuansa emosi dari bahasa
Kemampuan memutuskan
Introspeksi, berkehendak, berinisiatif, mengenal diri, berfokus pada “pohon”
Low sense of self, kurang inisiatif, berfokus pada “hutan”
Kekhususan fungsi
Membaca, menulis, aritmatika, ketrampilan motorik dan sensorik
Musik, mimpi yang dalam, imajinasi
Waktu
Sekuensial, terukur
“Lived” time, tak berwaktu
Kemampuan spasial
Kurang bagus
Bagus sekali, terutama ruang atau gambar
Ekspresi pikiran
Verbal
Non Verbal



Perbedaan struktur dan fungsi dapat diamati dari dua jenis cara berpikir. Edward de Bono menyebutnya berpikir linear/vertical (berpikir belahan kiri otak) dan berpikir kreatif/lateral (pikiran belahan kanan otak)
Berikut adalah table pemecahan masalah berdasarkan dua belahan otak.
BERPIKIR LINEAR
BERPIKIR LATERAL
Selektif
Generatif
Satu arah
Berbagai arah
Analitis
Provokatif
Berurutan
Membuat lompatan
Tepat pada tiap langkah (kaku)
Tidak harus tepat (fleksibel)
Memusatkan perhatian
Menerima semua  kemungkinan
Ada kategorisasi dan klasifikasi
Tidak ada kategorisasi
Ikuti jalur yang paling tepat
Jelajahi yang paling tidak tepat
Proses terbatas
Serba kemungkinan

Bagian otak untuk berpikir disebut Korteks atau neokorteks, adalah jaringan berlipat-lipat yang tebalnya kira-kira 3 mm, yang membungkus hemisfer-hemisfer. Sementara hemisfer serebral mengendalikan sebagian besar fungsi tubuh mendasar seperti gerak otot dan pencerapan, korteks memberi makna apa yang kita lakukan dan cerap. Korteks juga berperan penting dalam memahami kecerdasan emosional. Korteks memungkinkan kita mempunyai perasaan tentang perasaan kita sendiri, memahami sesuatu secara mendalam, menganalisis mengapa kita mengalami perasaan tertentu, dan selanjutnya berbuat sesuatu untuk mengatasinya.
Bagian otak yang mengurusi emosi adalah sistem Limbik. Sistem Limbik terletak jauh dalam hemisfer otak besar dan terutama bertanggungjawab atas pengaturan emosi dan impuls.
Sistem Limbik meliputi :
·         Hippocampus, yaitu tempat berlangsungnya proses pembelajaran emosi dan tempat disimpannya ingatan emosi. Di sini terjadi perekaman dan pemaknaan pola persepsi, ingatan naratif, dan mengenali perbedaan makna.
·         Amigdala, adalah pusat pengendalian emosi pada otak. Amigdala memproses hal-hal yang berkaitan dengan emosi. Rasa sedih, marah, nafsu, kasih sayang, dan sebagainya bergantung pada Amigdala. Hubungan antara Korteks dan Amigdala inilah yang menentukan kecerdasan emosi (EQ) seseorang.
Pada seseorang yang cerdas, terdapat banyak komunikasi dan interaksi antara otak kiri dan kanan. Untuk meningkatkan interaksi tersebut, dibutuhkan rangsangan dari luar yang ditangkap melalui panca indera. Melalui penelitian diperoleh, bahwa musik klasik dan musik yang harmonis merupakan rangsangan yang terbaik bagi perkembangan otak. Saat mendengarkan musik, lirik lagu akan merangsang otak kiri, dan melodinya akan merangsang otak kanan. Rangsangan yang didapatkan selama 12 bulan pertama sejak kelahiran, sangat berperan dalam pembentukan dan perkembangan otak, dibandingkan pada tahun-tahun berikutnya.
1.          Otak Kiri
·         Mampu melakukan satu pekerjaan dalam satu waktu.
·         Pemikirannya berurutan, contohnya A ke B ke C dan seterusnya.
·         Bila ditunjukkan potret wajah seseorang, perhatian langsung mengarah ke hal-hal kecil seperti jerawat.
·         Membagi dunia ini menjadi bagian-bagian yang memiliki nama dan mudah diketahui.
·         Pikirannya logis, yang berarti melihat sebab dan akibat.
·         Mudah menerima hal-hal yang sudah dibuktikan di dunia ini, misalnya 2 x 2 = 4.
·         Memiliki nuansa pikiran informasi.
·         Memiliki pemikiran lurus / teratur (linear).
·         Pemikirannya dikuasai oleh peraturan, contohnya selalu menggambar pada urutan titik-titik yang telah diatur terlebih dahulu, sangat bergantung pada informasi yang sudah ada dan dikumpulkan sebelumnya.
·         Memiliki kekuatan sintaks, yaitu kemampuan gramatikal atau merangkai kata-kata dengan mudah.
·         Mereka adalah seorang pemisah, yang berarti perbedaan lebih penting
·         Mampu mengingat urutan motorik yang rumit (kompleks).
·         Selalu berbicara dan berbicara dan berbicara.
·         Mengetahui “bagaimana”.
·         Sangat ekspresif dalam kata-kata yang digunakan sebagai tanda, misalnya “seorang wanita adalah manusia dengan jenis kelamin perempuan.”
2.          Otak Kanan
·         Mampu melakukan berbagai pekerjaan sekaligus dalam satu waktu.
·         Pemikirannya serentak (mendadak), contohnya sebuah gambar yang rumit (kompleks).
·         Bila ditunjukkan potret wajah seseorang, perhatian langsung mengarah ke keseluruhan wajah.
·         Menyatukan dunia ini menjadi satu kesatuan.
·         Pikirannya analogis, yang berarti melihat kesamaan.
·         Memiliki nuansa pikiran emosional.
·         Memiliki pemikiran imajistik (mengkhayal).
·         Pemikirannya transformatif dan luas, contohnya selalu menggambar dengan pola tanpa batas yang tidak terikat pada urutan-urutan, tapi garis di sekitar gambar yang terikat dalam pikiran dan perasaan mereka.
·         Memiliki keterbatasan sintaks, tapi merespon kata-kata dengan gambar, yang berarti mereka membaca sambil membayangkan apa yang tertulis di dalam bacaan.
·         Mereka adalah seorang penyatu, yang berarti kesatuan lebih penting.
·         Mampu mengingat gambar yang rumit (kompleks).
·         Mereka memiliki tipe tak banyak bicara, lebih banyak gambar dibanding kata-kata.
·         Mengetahui “apa”.
·         Mudah menerima kata-kata seperti “istri adalah wanita besar dan hangat, berpaha putih, dirayu dan dinikahkan.”
Ada sebuah test menarik yang saya ambil dari situs The Daily Telegraph, sebuah test yang menguji otak mana yang sedang Anda gunakan. Coba perhatikan gambar penari di bawah ini. Apakah Anda melihat penari tersebut berputar searah jarum jam? Ataukah malah sebaliknya?
Apabila Anda melihatnya berputar searah jarum jam, berarti Anda lebih banyak menggunakan otak kanan Anda, begitu juga sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar